Seiting dengan membaiknya kondisi perekonornian Indonesia, perdagangan obligasiperneiintah atau Surat Utang Negara (SUN) mulai berkembang pesat. Berdasarkaninfom1asi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Surabaya, pada tahun 2006 terdapatpenambahan 7 (tujuh) seri obligasi pemerlntah sehingga sampai dengan saat ini jumlahSeri keselumhannya mencapai 56 seri, dengan nilai nominal Rp 418,75 triliun, meningkat4,72 % dibandingkan dcngan nilai nominal pada tahun 2005, sebesar Rp 399,86 triliun.Dari informasi tersebut diatas, terlihat bahwa pasar obligasi di Indonesia mengalamiperkembangan yang cukup baik. Sejalan dengan perkembangan pasar obligasi yangsemakin marak terscbut, para pemain di bursa membutuhkan suatu acuan atau benchmarkdalam menentukan arah pergerakan pasar. Alat yang dapat dijadikan benchmark di pasarobligasi tersebut biasa disebut dengan yield curve.Meiihat perkembangan pasar obligasi di Indonesia dan mulai banyaknya penelitianmengenai metode pembentukan yield curve I term structure yang diadikan scbagaibenchmark dalam mcnentukan arah pergerakan pasar, rnembuat ketertarikan penulisuntuk melihat penggunaan term structure sebagai indikator dalam perekonomian diIndonesia. Permasalahan yang ingin dilihat oleh penulis adalah apakah term structuredari obligasi pemerintah ini dapat rnemberikan informasi mengenai intlasi di IndonesiaMetode eslirnasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan modelregresi dan untuk melihat keseimbangan jangka pendek dilakukan dengan menggunakanmodel koreksi kesalahan (Error Correction Model/ ECM). |