Penelitian ini bertujuan untuk mengukur risiko indeks harga saham sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan Value at Risk (VaR). Data yang digunakan dalam penelitian adalah imbal hasil indeks harga saham sektoral yang terdiri dari sembilan sektor industri yang terdaftar di BEI selama interval waktu Juli 2007 sampai dengan Oktober 2010 yang berjumlah 8.055 data imbal hasil. Parameter perhitungan VaR yang diutamakan adalah confidence interval 95% dengan horizon waktu 100 hari. Menurut uji normalitas, terdapat 4.510 data imbal hasil yang tidak berdistribusi normal, yang berdampak Value at Risk (VaR) tidak dapat langsung diterapkan sehingga dalam perhitungannya harus menggunakan alpha prime. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa sektor consumer merupakan sektor dengan nilai rata-rata VaR terendah sebesar 2,61%. This research aimed to measure the risk of sectoral stock price index listed in Indonesia Stock Exchange, by using Value at Risk (VaR). Data used in this research are return of sectoral stock price index consisting of nine industry sectors, for time interval July 2007 until October 2010, with total 8.055 return data. Measurement parameters used are confidence interval 95% with 100 days time horizon. According to normality test, there are 4.501 non-normal distributed return data, therefore impacting that Value at Risk (VaR) can not be immediately applied without using alpha prime in the computation process. The result showed that consumer sector has the lowest average VaR 2,61 %. |