ABSTRAK Dalam berbagai kesempatan, baik melalui mediamassa, seminar dan pembicaraan sehari-hari, selaludibicarakan mengenai masalah disiplin. Bagi orang tuapenerapan dan peningkatan disiplin pada anak adalah halyang teramat penting. Dalam dunia kerja, disiplindiperlukan agar produktivitas meningkat, dan dalam duniaolahraga disiplin mutlak diperlukan, karena tanpadisiplin seorang atlet yang berbakat dan berprestasi akandikalahkan oleh mereka yang mempunyai disiplin tinggi.Pembentukan disiplin memerlukan waktu yang lamadan dilakukan secara terus menerus. Peranan orang tua,lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sangatpanting bagi perkembangan disiplin seseorang. Jika orangtua berhasil mendisiplinkan anak, maka anak akanmengembangkan peraturan sendiri bagi dirinya (selfregulation). Mereka akan punya kemampuan untuk mengontroltingkah laku yang sesuai dengan situasi tertentu (Macobydan Martin, dalam Hoffman Paris dan Hall, 1994).Pembentukan disiplin dapat juga dilakukanmelalui peraturan yang ada disekolah, dan juga kegiatanlain yang berupa kegiatan mengasah kemampuan intelektual,meningkatkan ketrampilan atau kegiatan lainnya. Olah ragajuga dapat dijadikan sebagai sarana kegiatan pembentukandisiplin, terutama pada remaja. Olah raga disamping dapatmenyehatkan badan, juga dapat memuaskan kesenanganseseorang akan sesuatu.Masa remaja dapat dikatakan sebagai masa yangpenuh gejolak dan dinamika. Mereka mengalami perkembanganfisik, mental intelektual, emosi dan sosialnya. Remajaadalah asset bangsa yang potensial, dalam rangka mencariidentitas diri, mereka perlu dibantu diarahkan dandibina.Olah raga karate dapat dijadikan Salah satualternatif dalam rangka pembentukan disiplin remaja.Banyak yang beranggapan olah raga karate adalah olah ragakeras, kasar dan hanya bertujuan membentuk fisik. Padahalpembinaan olah raga karate juga menekankan pada masalahpembinaan mental, fisik dan tehnik karate. Ada filosofikarate yang terdapat dalam sumpah karate itu sendiri yangberisi ajaran hagaimana pembentukan kepribadian seseorangyang dilandasi dengan sifat kejujuran, mempertinggiprestasi, menguasai diri, sopan santun yang bertujuanmembentuk disiplin diri. Karate merupakan kegiatan yangtepat bagi remaja agar mereka dapat tumbuh disiplin.Sehat baik mental maupun fisik.Penelitian ini dikenakan pada para remaja yangberlatih karate di Daerah Jakarta selatan. Masalah pokokdalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanapengaruh Persepsi terhadap pelatih, Tingkat sabuk, danKebiasaan berlatih terhadap pembentukan Disiplin Diriremaja yang berlatih karate. Sebagai generasi penerusbangsa, remaja sangatlah panting peranannya. Untuk itumereka perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguhdalam pembinaan dan pembentukan disiplin dirinya.Pembentukan disiplin diri memerlukan waktu yang lama dandilakukan secara terus henerus. Melalui olah raga karatediantaranya diharapkan dapat membentuk disiplin diri.Temuan penelitian ini menyimpulkan beberapa hal sebagaiberikut:1."Tidak ada hubungan yang bermakna antara persepsiterhadap pelatih dengan Disiplin diri", dengan katalain walaupun semakin tinggi persepsi terhadappelatih bukan berarti semakin tinggi disiplin diriremaja yang berlatih karate.2. "Tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkatsabuk dengan disiplin diri", dengan perkataan lainsemakin tinggi tingkat sabuknya hukan berarti semakintinggi disiplin dirinya.3. "Tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaanberlatih dengan disiplin diri" remaja yang berlatihkarate. Ini berarti bahwa dengan makin baiknyakebiasaan berlatih, tidak mengakibatkan semakinmeningkatnya disiplin diri.4. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara persepsiterhadap pelatih, tingkat sabuk dan kebiasaanberlatih dengan disiplin diri remaja yang berlatihkarate.Hal ini berarti ketiga variabel tadi tidak memberikansumbangan yang bermakna terhadap pembentukan disiplindiri remaja yang berlatih karate.Dari hasil temuan tadi dapat dikatakan, bahwaterbentuknya disiplin diri remaja yang berlatih karatebukan dikarenakan persépsinya terhadap pelatih, tingkatsabuk atau kebiasaannya herlatih. Bisa juga remaja yangberlatih karate dikarenakan seleksi alam sudah mempunyaidisiplin diri, atau adanya faktor lain yang mempengaruhipembentukan disiplin dirinya, seperti pendidikan, usia,orang tua ataua lingkungannya. Dengan demikian perludiperhitungkan faktor lain yang merupakan variabel lainyang mempengaruhi pembentukan disiplin remaja.Penelitian ini hendaknya juga dilanjutkan untukmelihat faktor apakah dari karate yang dapat mempengaruhipembentukan disiplin diri remaja yang berlatih karate.Mungkin ada faktor lain diluar ketiga faktor tadi yangmempengaruhi pembentukan disiplin diri |