PT X merupakan perusahaan penanaman modal asing yang bergerak dibidang ekspor barang jadi yang berdiri tahun 2003. Dengan tenaga kerja yangbermula dari dua orang, hingga sekarang berjumlah enam orang, sertahubungan antara satu individu dengan individu lain masih cenderung informal,maka perusahaan ini dapat dikatakan masih berupa organisasi struktursederhana. Seiring dengan perkembangan perusahaan, pimpinan menilaibahwa karyawan belum memberikan peningkatan unjuk kerjanya. Karyawantidak termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Setelah melakukanwawancara dengan seluruh karyawan dan pimpinan, serta observasi diperusahaan, maka diindikasikan adanya permasalahan komunikasi antarapimpinan dan karyawan.Komunikasi merupakan faktor yang penting karena komunikasi dapatmengendalikan perilaku individu dalam organisasi. Selain itu, hampir tigaperempat dari seluruh aktivitas kerja seorang karyawan digunakan untukberkomunikasi seperti menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan.(Robbins, 2003). Komunikasi menjadi efektif ketika makna pesan yangdisampaikan oleh pengirim pesan sama dengan yang diterima oleh penerimapesan. Namun demikian, dalam kenyataannya, tidak selalu komunikasibelja\an dengan efektif, karena mengalami hambatan-hambatan seperti adanyaketidakjelasan verbal atau ambiguitas, makna ganda, yang dapat menyebabkandistorsi pesan sehingga pesan yang diterima tidak sama dengan yangdisampaikan. Faktor-faktor individual seperti pengalaman, persepsi pengirimpesan terhadap penerima pesan atau sebaliknya, dapat berpengaruh padaproses penyampaian pesan. Dalam perusahaan, hambatan-hambatankomunikasi yang ditemui misalnya, pendapat bawahan sering tidak dianggapoleh pimpinan, bawahan menjadi ragu untuk menyampaikan pendapatnya----~-ยทยทยท---karena pimpinan merasa masukan yang diberikan bawahan dapat merusakrencananya.Untuk dapat meningkatkan efektivitas komunikasi, maka penulismerekomendasikan rancangan program pelatihan kepada seluruh tenaga kerjadi PT X Tujuan rancangan program pelatihan ini pada akhimya adalahmemberikan pengetahuan dan keterampilan komunikasi interpersonal,sehingga perilaku-perilaku yang menghambat efektivitas komunikasi dapatdiubah, tentunya dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran orangdewasa pada rancangan program.Metode-metode yang dipakai dalam rancangan program pelatihan inimerupakan campuran dari metode pelatihan pada peketjaan dan pelatihan diluar pekerjaan (on-the-job training dan off-the-job training). Hal tersebutdilakukan berdasarkan pertimbangan kondisi perusahaan, dipandang daritersedianya dana, sarana-prasarana, waktu, serta jumlah tenaga kerja yang adauntuk menjadi peserta pelatihan. |