Tulisan ini merupakan suatu bentuk teluah menggunukan pendekatan ilmu psikologi industri organisasiterhadap proses pengembangan organisasi yang terjadi di sebuah perusahaan swasta nasional yang bergcrakdi bidang jasa telekomunikasi, yaitu PT X.Me!alui tulisan ini dikerengahkan kondisi faktual perusahaan yang telah mengalami berbagai perubahansejak awal berdirlnya hingga kini. Perubahan dimaksud mellputi beragam tantangan seperti krisis moneter.proses reslrukturisasi finansial di masa pasca krisis. tuotutan perubahan teknologi hingga kompetisi pasarbebas. Sedangkan peluang yang ada meliputi sumber-sumber daya organisasi dan kesempatan usaha yangpeclu dioptimalkan guna mencapai sasaran5trganisasi secarn lebih efisien dan efektif (Gordon, 19&7).Sebagai organisvsi, PT X perlu mengembangkan strategi guna mengantisipasi tantangan dan peluang yangdihadapinya, balk yang berasal dari dalam maupun luar (Smither. et aL 19%). Strategi yang dipilih gunamenyikapi kebutuhan pengembangan orgaoisasi dapat berupa mengkaji dan mengajukan altematifperubahaa terhadap faktor teknologi, struktur dan manusia (Giegold & Craig, 1976, dalam Certo, 1985).Dalam hal ini, pendekatan yang dipilih adalah melakukan 'intervensi' berupa perubahan struktur organisasidan penataan ulang jenjang karier, scbagai upaya menyelaraskan kebutuhan perusahaan untuk maju dankebutuhan individu untuk berkembang sesuai prinsip humanisric psychology (Smither et al, 1996).Sebe!um melaJwkan intervemi, perlu dilakukan terlebih dahulu tahap diagnosa (McGill, 1986). Melaluipengumpulan data dari dalam dan luar perusahaan serta proses analisa informasi yang retevan berdasarkanasumsi prinsip dasar yang disepakati, disusunlah rekomendasi untuk diajukan pada pihak pimpinanperusahaan. Selaku internal change agent, Divisi SDM yang bekerjasama dengan Manajer terkait dalamperusahaan akan berperan dalam mengimplementasikan perubahan yang diamanatkan oleh Direksi.Perubahan struktur organisasi ditekankan pada penyeimbangan beban kerja dan efisiensi proses kerja.pengalokasian unit kcrja yang memiliki kedckatan alur kerja di bawah saw koordinnsi, serta memberikanperhatian padn fungsi penting untuk diakomodir. Sehagai konsekuensi perubahan strukttlr organisasi adalahmuncu!nya fungsi baru, pcleburan fungsi lama, terciptanya jenjang karier dan posisi baru dulam organisasi(Kubr, 1977). Sejalan dengan hal itu, perubahan struktur organisasi PT X sekaligus membuka peluang bagipenjenjungan karier individu sesual prinsip untuk membuka kesempatan promotion melalui pemanfaatan internal resources (Certo, 1985). Jenjang karier di PT X ditata ulang menjadi dualcareer path yaitu jalur struktural dan fungsional (Schein, 1978, dalam Mayo, !991) setta memiliki lebihbanyak jenjang ke atas yang memberikan dampak positif berupa peningkatan moral kerja motivasi kerjadan mempertahanknn karyawan potensial dalam organisasi (foulkes. 196I, dalam Certo, 1985).iahap akhlr setelah implementasi adalah evaluasi, dan untuk icu diberikan beberupa parometer pengukurkeberhnsilan, baik yang berskala makro berupa data pencapaian rarget tahunan perusahaan maupun yangberskala mikro berupa nilai preslasi kerja individu (McGill, 1986). Namun mengingat tulisnn ini disusunpada saat eva!uasl masih terus berlangsung. maka pembahasan perihal evaluasi belum dapat disampaikansecarn menyeluruh, melainkan akan dicantumkan rencana evaluasi yang akan dilaksanakan.Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa efektivitas perubahan organisasi dilentukan oleh seberapa baikperusahaao berespon terhadap perubahan yang terjadi di lingkungarmya (Smilher et al, I 996} dan untuk itudipcrlukan pcrubahan yang terencana (Robbins, 1996). Studi kasus yang dilakukan pada PI X, diharapkanmenjodi salah satu contoh yang dapat menjadl acuan bagi proses serupa di organisasi lain. Saran yangdiberikan adalah melakukan tambahan intcrvensi berupa feedback dan coaching individual jika diperlukan,serta program pelatihan team building yang diharapkan memperkuat sikap positif tertladap perubahan yangditujukan bagi seluruh anggota organisasi. Saran lain adalah melakukan kajian lanjutan menggunakanpendekatan dari Kurt Lewin unruk melihat keseimbangan baru yang tercipta setelah intervensi dlakukan. |