Dewasa ini fenomena keberadaan kaum homoseksual semakin hangar dibicarakan seiring dengan semakin banyaknya individu yang memiliki pilihan obyek seksual kepada sesamajenis tersebut Orientasi seksual mereka yang berbeda dengan mayoritas masyarakatomderung mendapatkan tanggapan negatif dan berbagai pihak, baik dalam lingkup keluarga maupun masyarakat umum sehingga kehidupan mereka cenderung diliputimasalah, tekanan dan berbagai hal lainnya. Dalam hal ini gangguan penyesuaian seksualyang dialami kaum homoseks memainkan peranan panting dalam perkembangan kepribadian mereka (Wheeler dalam Lemcr, 1975). Oleh karena im peneliti lertarik untuk mengadakan studi yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kepribadian kaumhomoseks, sekaligus untuk mendeteksi orientasi seksual mereka berdasarkan tes proyeksi kepribadian, yakni tes Rorschach, dan metode wawancara mendalam (deplh interview).Penelitian ini merupakan penelitian daskriptif dengan pcndekatan kualitatif Pengumpulan data dalam studi ini menggunakan instrumen berupa tes Rorschach, yang dilengkapi pula dengan metode wawancara Bentuk wawancara yang dilakukan adalah wawancara mmdalam berdasarkan pedoman wawancara umum dan personal life line Subjek dalampenelitian ini berjumlah 3 (tiga) orang homoseks pria (gay) yang berusia antara 19-39 tahun. Kelompok subjek dalam penelitian ini merupakan pria homoseks yang telahmengakui orientasi seksualnya tersebut dan berdomisili di Jakarta.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subyek memiliki ciri kepribadian yang uniksatu sama lainnya Tidak ditemukan adanya persamaan karakteristik pada aspek kognisidan intelektual. Sedangkan pada aspek emosi dan afeksi, dapat disimpulkan bahwa ketigapria homoseks dalam peuelitian ini mengalami masalah afeksi dan hubunganinterpersonal, terutama dalam aspek seksualitas. Demikian pula pada aspek fungsi ego, di mana ketiganya memiliki fungsi ego yang tergolong lemah karena diliputi perasaan cemas, tegang, tidak aman dan mengalami berbagai konflik sehubungan dengan orientasiseksual mareka.Dalam kontcks psikodiagnistik, dapat disimpulkan pula bahwa tea Rorschach dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnose kecenderungan homoseksualitas seseorang karenadan protokol hasil tes ketiga subyek terdapat banyak respon yang mengungkap oricntasihomoseksual mereka. Kesepuluh kartu Rorschach memiliki kemampuan untukmengungkap kecenderungan homosdcsual individu, di mana dalam hal ini kartu yang dapat dikalakan paling efektif adalah kartu III dan kartu X. Kesemua indikasihomoscksualitas dalam penelitian ini terutama diperoleh dari hasil analisis isi respon.Katagori skoring lain, baik lokasi, determinan, P/0 maupun tingkat FLR tidak menunjukkan ciri khas tertentu pada ketiga subyekAdapun isi respon khas yang dimunculkan oleh ketiga subyek dalam penelitian ini adalah:- Identifikasi lawan jenis, yakni Egur perempuan pada kartu III- Respon botani berupa pohon dan atau daun yang mengandung makna interpretifbahwa subyek memiliki peran seksual yang tidak pasti dan terpaku padadorongan homoseks, terutama orientasi homoseks pasiĀ£Respon binatang berupa ulat, kupu-kupu (pada area tidak popular), burung, dan katak Serta respon nature berupa laut yang mengandung makna interpretif bahwasubyek mengalami kcgagalan/kesulitan penyesuaian heteroseksual dan memiliki orientasi homosdcsual feminin pasifDi samping itu muncul pula beberapa indikator lainnya pada minimal 1 (sam) subyek,yakni dalam bentuk:- Rapon dehumanisasi Rcspon anaiomis- Respon derealisasi Respon topengPenekanan pada respon scks Respon obyek- Reject kartu VIDengan pertimbangan bahwa penelltian ini masih mengandung banyak kekurangan, bagipihak yang hendak melakukan penelitian serupa disaranknn supaym- Menyediakan waktu yang lebih banyak untuk mengadakan pene1itian supaya dapat memperkaya dan, misalnya dengan menambah jumlah subyekMempersempit kriteria atau karaktedstik subyek, misslnya dalam hal rentang usia, tingkat statuus sosial, lama menjalani kehidupan sebagai homoseks, dam Iain- lain dengan harapan diperoleh ciri tertentu yang menggambarkan kondisi subyeksecara lebih mendalam.Mencoba melakukan penelitian dengan pendekatan kuantitatif untukmenvasitasi kembali reliabilitas dan validitas indikator-indikator yang menjadi acuan dalam studi ini.Mencoba melakukan penelitian pada kelompok subyek yang memilikikecenderungan homoseksual namun belum mmgakui dan alau belum menjalanikehidupan sebagai kaum homoseks unmk memperkaya pengetahuan mengenaipemanfaatan indikaxor yang ada, temasuk indikator berupa detenninan "m"dengan isi respon tertentu yang mengindikasikan homoseksual laten menurutLindner (dalam Lemer, I987).Mencoba melakukan penelitian kepada kaum homoseks perempuan (lesbi) untuk mendapatkan gambaran apakah tes Rorschach juga dapat mengungkapkecenderungan homoseksual mereka yang dikenal sebagai kelompok individu dengan ciri khas sifax tenutup; sekaligus untuk menelaah kembali apakah indikator-indikalor yang digunakan dalam studi ini jugs dimunculkan oleh kaum lesbi tersebut dan apakah terdapat perbedaan bentuk respon/indikalor antara kaum gay dan kaum lesbi. |