Uji reliabiilitas dan validitas the insight test pada kelompok sampel schizophrenia dan kelompok sampel normal
Espe Dini Oktarini;
Siti Dharmayati B. Utoyo, supervisor
(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004)
|
Dalam dunia psikologi dikenal islilah psychological assesment atau tes-tes Psikologi. Ada berbagai macam tes-tes psikologi. Salah satunya adalah tes kepribadian Tujuan dari tes kepnibadian ini adalah untuk mengukur karakteristikkarakteristik seperti keadaan emosional, hubungan interpersonal, motivasi, minat dan sikap. Salah satu metode pengukuran kepribadian yang digunakan adalah metode dengan teknik proyeksi. Asumsi yang mendasari pemakaian metode ini adalah individu akan memproyeksikan karakteristik dari caranya berespon ke dalam tugas tersebut Teknik proyeksi ini sangat efektif dalam mengungkapkan aspek kepribadian yang co vertlatent atau tidak disadari (Anastasi & Urbina, 1997).Beberapa tes yang menggunakan teknik proyeksi ini antara lain tes Rorschach yang menggunakan 10 kartu berisi percikan tinta, Thematic Apperceprian Test (TAT) yang menggunakan 30 kartu bergambar ambigu serta satu kartu kosong, Tes Draw A Man (DAP) yang menggunakan paper-pencil dimana subyek di minta urltuk menggambar manusia serta Word Association Test yang menampilkan suatu seri kata-kata yang tidak saling berhubungan dan subyek diminta untuk memberikan respon terhadap setiap kata dengan kata pertama yang terpikirkan olchnya.Berangkat dari berbagai teknik tes keprlbadian inilah, maka seorang psikolog Senior bernama Helen D. Sargent, pada tahun 1944, mempublikasikan The lnsigizt Tes (TIT)- Pada saat itu ia ingin mengkombinasikan beberapa keuntungan dari tes kepribadian yang menggunakan teknil-c performace, yaitu menggunakan kertas dan pensil dengan teknik proyeksi yang sedang berkembang. TIT merupakan tes proyeksi verbal yang bertujuan untuk melihat integrasi tlemilciran ghought dan afek. Tes ini terdiri dari satu seri item yang disebut armamres. Armarures berupa pemyataan pernyataan mengenai suatu situasi dimana klien diminta untuk memberi respon yang menyatakan apa yang akan dilakukan serta bagaimana perasaan dari karakter terutama yang ada dalam situasi tersebut. Skoring dari tes ini terbagi dalam 3 dimensi yaitu skor A (Afek), skor D (Defense) dan skor M (Malignancy). Keuntungan dari tes ini antara lain dari segi ekonomis yang murah karena hanya membutuhkan kertas dan pensil, bisa diadministrasikan secara massal maupun individual dan individu dengan cacat visual dapat melaksanakan tes ini karena tes ini dapat dijawab secara lisan maupun tulisan.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kembali reliabilitas dan valitidas tes ini sehingga tes ini nantinya dapat dikembangkan menjadi salah satu altematif dari tes-tes kepribadian yang sudah ada- Pengujian reliabilitas tes ini menggunakan metode .scorer reltabiry pada 3 dimensi skor yang ada yaitu skor A, Skor D dan Skor M. Pengujian validitasnya menggunakan rnetode criterion validity dengan kriteria kelompok kontras. Hasil skor tes pada 3 dimensi yang ada (A, D, M) akan dibandingkan dengan menggunakan metode statistik Chi-Square pada kedua kelompok kontras yang telah dipilih. Apabila ada perbedaan yang signitikan pada skor-skor tersebut maka tes tersebut valid untuk membedakan kedua kelompok, sedangkan bila tidak ada perbedaan yang signifikan pada skor-skor tersebut maka tes tidak valid untuk membedakan kedua kelompok tersebut.Di dasari oleh tujuan tes ini yaitu untuk melihat integrasi pemikiran dan afek maka peneliti memilih kelompok sampel pertama yaitu kelompok sampel schizophrenia. Schizophrenia merupal-can suatu gangguan yang termasuk dalam kelompok psychorlc disorder. Gejala atau simptom utamanya adalah gangguan pada pikiran, emosi dan tingkah laku. Terdapat adanya pemikiran dimana ide-ide tidak saling berhubungan secara logis, adanya kesalahan dalam persepsi dan atensi, gangguan yang bizarre pada afektivitas motorik dan afek yang datar Serta inappropriate.Biasanya penderita schizhophrenia alcan menarik diri dari orang-orang disekitarnya dan realita, biasanya menuju kehidupan fantasi melalui delusi dan halusinasi kelompok ini harus memiliki ciri-ciri yang bertolak belakang dari kelompok pertama, peneliti memilih kelompok sampel normal.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TIT tidak reliabel dan tidak valid dalam skor A dan skor D untuk membedakan kelompok sampel schizophrenia dengan kelompok sampel normal. Namun untuk Skor M TIT valid untuk membeqakan kelompok sampel schizophrenia dengan kelompok sampel normal. |
T-Espe Dini Oktarini.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T38400 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | ix, 52 hlm. : ill. ; 28 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T38400 | 15-20-946934714 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20342915 |