Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa masa remaja merupakan persiapan memasuki masa dewasa dan remaja adalah unsur generasi penerus bangsa, sehingga pembinaan dan pengembangannya perlu ditingkatkan keefektifannya. Di sisi lain remaja sebagai individu yang sedang dalam suatu tahap perkembangan dari rentang hidupnya, memiliki karakteristik yang menuntut pengertian dan perlakuan tersendiri dari semua pihak yang berhadapan dengannya. Untuk itu pemahaman mengenai remaja merupakan hal yang sangat mendasar atau esensial. Dengan dasar pemahaman yang komprehensif diharapkan usaha pembinaan dan pengembangan remaja tersebut dapat berhasil dengan lebih baik, yaitu terciptanya genarasi penerus yang berkualitas dan orang-orang dewasa yang matang dan mandiri.Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara tingkat aspirasi, ketepatan pilihan bidang pekerjaan, dan Sikap terhadap sekolah pada remaja, bagaimana hubungannya dengan status sosial ekonomi orang tua, mengingat keluarga masih merupakan lingkungan utama bagi remaja pertumbuhan dan perkembangan remaja masih belum terlepas dari pengaruh orang tua. Berdasarkan kajian teori diajukan enam hipotesis untuk dibuktikan kebenarannya. Penelitian dilakukan pada remaja akhir dengan rentang usia antara 17 hingga 22 tahun, yaitu siswa kelas tiga SMA Negeri I, III, dan IX di Kodya Semarang - Jawa Tengah tahun ajaran 1991/1992. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa: 1. Ditinjau dari tingkat_aspirasi, ketepatan pilihan bidang pekerjaan, dan sikap terhadap sekolah, remaja (khususnya di Kodya Semarang) pada umumnya belum memiliki persiapan yang memadai untuk memasuki masa dewasa. Hereka mamiliki tingkat aspirasi yang cukup tinggi untuk dimensi cita-cita dan hasrat, tetapi sedang untuk dimensi ketetapan hati, ketepatan pilihan bidang pekerjaan dalam kualifikasi cukup, dan sikap yang positif terhadap sekolah sebagai lembaga pendidikan. 2. Tingkat aspirasi dan ketepatan pilihan bidang pekerjaan secara signifikan berhubungan dengan sikap terhadap sekolah, tetapi antara tingkat aspirasi dan ketepatan pilihan bidang pekerjaan tidak menunjukkan adanyahubungan yang signifikan. 3. Di antara ketiga aspek perkembangan (variabel) yang diteliti, hanya tingkat aspirasi yang masih menunjukan adanya hubungan seoara signifikan dengan status sosial ekonomi orang tua (hasil analisis Korelasi Sederhana). Tetapi setelah dilanjutkan dengan analisis Korelasi Parsial, ketiganya tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Selanjutnya dengan hasil temuan itu diajukan saran agar ditingkatkan nsaha menumbuhkembangkan tingkat aspirasi, ketepatan pilihan bidang pekerjaan, dan sikap terhadap sekolah pada renaja, dengan mengembangkan situasi dan kondisi yang memungkinkan ketiga aspek itu dapat berkembang secara optimal. Perlu dilakukannya penelitian lanjutan dengan memperluas jangkauan sampel penelitian, menggnnakan alat ukur yang lebih standar, dan metode pengumpulan data sacara terpadu, Serta dimanfaatkannya hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan masukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan remaja lebih lanjut. |