ABSTRAK Penelitian ini bcrtujuan unluk mendapat gambaran tcntang utilisasi alat mediscanggih MRI di RSPAD Gatot Soebroto sehingga bcrguna bagi manajcmcn rumah sakitdan Ditkes Ditjen Kuathan Dcphan sebagai pelaksana pengadaan untuk RS TNI scrtasejauh mana MRI dapat digunakan dan dimanfaatkan khususnya oleh anggota TNI, PNSserta keluarganya dan pasien umum lainnya dan untuk mengetahui pcndapatan, biayascrta tingkat pemulihan biaya alat canggih MRI di RSPAD tahun 2006.Dari hasil penelitian diketahui bahwa selama tahun 2006 jenis pemenksaan MRIyang paling banyak dilakukan adalah MRI Vertebra cervical / thoracal I lumbbsacralsebanyak 1029, kemuclian MRI Kcpala sebanyak 803 dan MRI Abdomen bagian atassebanyak 46 kali. Total jumlah pasien keseluruhan tahun 2006 adalah 4582 pasiun.Jumlah pasien yang menjalani pemeriksaan MRI terbauyak adalah masyamkat umum(Yanmasum) yaiiu sebanyak 2545 pasien. Biaya pemcriksaan MRI bagi pasien dinas dariTNI AD tidak dipungut biaya apapun, sedangkan pasien dinas dari TNI AU dan TNI ALdikcnakan biaya sebesar 50% dari tarif yang berIaku.Pendapatan Unit MRI berasal daripasien Askes dan pasien umum serta pasien dinas TNI AL dan TNI AU. Pendapatan yangdiperoleh tahun 2006 adalah scbcsar Rp2.877.500.606. Biaya yang terkail dengan UnitMRI bcnjumlah 2.861.475.228. Pendapatan alat kesehatan MRI sudah menutup biayayang dikeluarkan dengan sisa pendapatan scbcsar Rpl6.025.378 . Hal ini ditunjukkandcngan lingkat pemulihan biaya alat MRI yang sudah mencapai l00,56%.Dengan dikctahuinya gambaran utilisasi, biaya yang dikeluarkan dan pendapatanunit MRI di lnstalasi Radiologi RSPAD Gatot Soebroto, maka manajemen dapatmclakukan evaluasi tarif berdasarkan perhitungan biaya satuan pemcniksaan yangkomprehensif yang juga dapat digunakan sebagai bahan revisi bcsamya tarif sehinggadapal mencapai tingkut pemulihan biaya yang diharapkan. Perlu dilakukan upayapcningkatan utilisasi alat canggih MRI mclalui kegiatan sosialisasi, seminar untuk dapatmemasarkan jenis pemeriksaan-pemeriksaan dengan alat MRI, dilakukan kerja samadengan rumah sakit lain yang tidak mcmiiiki peralalan MRI, sehingga peningkatankunjungan teljadi pada pasien umum, dilakukan sistem penjanjian, sehingga idle capasitydi tengah jam kerja dapat diperkecil. Selain iiu perlu dijalin kerjasama antara PT Askesdengan Unit MR] yang saling menguntungkan, karena biaya pemanfaatan alat canggihmerupakan biaya yang dianggap cukup besar bagi pasien. Perlu perencanaan biaya pemeliharaan dan perbaikan scrta kalibmsi alat kcsehatan dan sarana penunjangnya BagiInstitusi Dcphan gambaran utilisasi, biaya satuan pemeriksaan dan pendapatan unit MRIdi Insmlasi Radiologi RSPAD Gatot Soebroto dapat digunakan sebagai bahan masukanpengadaan alat kesehatan caxmgih lainnya di linglcungan Dcphan. Perlu dilakukanpenelitian lanjutan yang lebih komprchensif terhadap alat canggih kesehatan dengnnmenggunakan data yang lebih mcmadai baik dari segi kelengkapan data maupunkeakuralannya. ABSTRACT This research aimed to get the description 'about the utilization of the medicalequipment sophisticated MRI in RSPAD Gatot Soebroto especially the utilization of MRIby the TNI member, PNS as well as his family and the public's other patient and therevenue, cost and cost recovery rate of MRI in RSPAD in 2006.From results of this research was known that during 2006 the MRIexaminations that often was carried out was MRI Vertebra cervical/thoracal/lumbosacralwas 1029, afterwards MRI Head was 803 aIId MRI Abdomen the upper partwas 46times. The total number of the whole patient in 2006 was 4582 patients. The number ofpatients who underwent the MRI examination most was the public patient (Yanmasum)that was 2545 patients. The MRI examination cost for the service patient from TNI ADwas not adopted the cost anything, whereas the service patient from TNI AU and TNI Alwas put on the cost of 50% ofthe tariff that available.Revenue of Unit MRI came from the patient of health insurance and the public'spatient as well as the service patient 'INI Al and TNI AU. Revenue that was received in2006 was Rp2.877.500.606. The cost that was related to the MRI Unit was2,86l,475,228. The income of the MRI medical instrument has closed the cost that wasspent with income as big as RpI6.025.378. This was shown with the MRI recovery rateof the implement cost that has reached 100.56%The management could carry out the evaluation of the tariff was based on thecalculation ofthe comprehensive cost of the examination unit that also could be used asthe revision material of the tariff size to be able to achieve the cost recovery rate that washoped for. Must be carried out by increase efforts of utilization of the MRI through thesocialization activity, the seminar to be able to market the kind of examinations with theMRI implement, was carried out by the work was the same as the other hospital that didnot have MRI equipment, so as the increase in the visit happened to the public's patient,was carried out by the agreement system, so as idle capasity in the middle ofthe workinghorns could be reduced.Moreover must be established by the co~opcration between PT Askes and theMRI Unit that was mutually beneficial. Needed planning and the improvement as well ascalibration of the medical instrument and means of the maintenance?s cost. For theDephan Institution, the cost and the income of the MRI unit could be used as theprocurement input of the other sophisticated medical instrument in the Dephan.
|