ABSTRAK Sejak lama, perilaku pria dan perilaku wanita, umumnya, diyakini memiliki perbedaan-perbedaan akibat biologis. Dan, studi lintas budaya pun dengan teguh berkeyakinan, sesungguhnya, perilaku-perilaku mereka bervariasi dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Kebudayaan dianggap ikut berperan menentukan perbedaan perilaku mereka.Studi ini berusaha meneropong salah satu perilaku pria danwanita, menyelisik harapan-harapan mereka tentang peran lawan jenis.Kesukubangsaan ? sebagai variabel yang mencerminkan identitas budaya ?ditetapkan sebagai hal yang menentukan perbedaan harapan-harapan diantara mereka. Sedangkan status perkawinan digunakan sebagai variabelkontrol.Dalam studi ini, 2052 pria dan 3613 wanita dari suku bangsaJawa, Cina, Sunda, Minang, dan Batak digunakan sebagai subyek. Merekaadalah anggota YASCO, biro jodoh terbesar di Indonesia, yang telahdisajikan di Rubrik Jodoh dan Persahabatan di Suratkabar Mingguan BuanaMinggu tahun 1975 sampai dengan tahun 1990. Berdasarkan status perkawinan,mereka terdiri dari 1533 jejaka, 519 duda, 2760 gadis, dan 853janda.Studi dilakukan dengan metode analisis isi. Hasil analisisdengan analisis varian menunjukkan, baik jenis kelamin maupun kesukubangsaantidak berhubungan dengan perbedaan harapan pria dengan harapanwanita tentang peran lawan jenis sebagai suami atau isteri. Malah, statusperkawinan, sebagai kontrol, tampak menentukan perbedaan yang signifikandi antara harapan-harapan mereka.Karena itu, pengalaman menjadi suami atau isteri, jika hendakmenikah lagi, sangat menentukan harapan-harapan tentang peran lawanjenis sebagai suami atau isteri yang berikutnya. Dalam studi ini, perbedaanyang sangat signifikan terjadi antara harapan jejaka dengan harapangadis.Sebab itu, konflik dan penyesuaian diri lebih cenderung terjadipada pasangan-pasangan yang baru menikah pertama kali dari pada pasanganyang sebelumnya telah menikah dan hendak menikah kembali. Dan,karena itu pula, pasangan jejaka dengan janda, duda dengan gadis, danduda dengan janda lebih mudah untuk sampai pada jenjang pernikahan daripada pasangan jejaka dengan gadis.Namun, studi ini masih eksploratif dan deskriptif. Studi perludipertajam dan diperluas, diperbandinkan dengan kelompok lain di luaranggota Yasco dan mempertimbangkan variabel-variabel sosiologis. |