:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Studi kasus tentang penerapan terapi desensitisasi sistematik pada penderita fobia

(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

Fobia ialah kelompok gangguan yang kecemasannya dictuskan oleh
adanya obyek yang jelas, yang sebenarnya secara umum tidak berbahaya; dan
sebagai akibatnya situasi obyek yang demikian secara khusus dihindari atau
dihadapi dengan perasaan terancam.
Fobia dapat mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari_ Penderita fobia
membutuhkan terapi agar mereka dapat rnenjalankan fungsi kehidupan sehari-
hari dengan nyaman. Menumt beberapa kepustakaan desensitisasi sistematik
merupakan terapi yang efektif untuk mengatasi fobia. Atas dasar ini penulis
ingin meneliti tentang penerapan terapi desensitisasi sistematik terhadap
penderita fobia.
Desensitisasi sistematilg suatu teknik terapi perilaku yang diciptakan
oleh Wolpe (1982) untuk menghilangkan respon cemas ini didasarkan pada
prinsip counterconditioning dan recivrocal inhibition yang menyatakan bahwa
jika suatu penghambat respon cemas dapat diciptakan pada saat hadirnya stimuli
yang menimbulkan cemas, maka penghambat ini akan memperlemah ikatan
antara stimuli dengan kecemasan. Caranya ialah dengan menghadapkan secara
bertahap pasien yang sedang dalam keadaan rilek kepada situasi/obyek yang
menyebabkan ia cemas.
Penulis ingin meneliti apakah ada perubahan perilaku fobia pada
subyek penelitian, khususnya apakah kecemasan terhadap obyek fobia menjadi
hilang atau berkurang sebagai hasil dari perlakuan desensitisasi sistematik.
Penulis juga ingin mengetahui bagaimana berlangsungnya prosedur penerapan
terapi desensiiisasi sistematik yang meliputi penyusunan hirarki lcecemasan,
latihan :ileksasi dan desensitization proper; apa saja yang terjadi pada subyek
selama menjalani terapi, bagaimana proses terapeutik berlangsung dan kndala
apa yang dialami subyek dalam menjalani terapi.
Metoda yang dipakai adalah studi kasus tunggal dengan desain kuasi
eksperimen ABA yang terdiri dari fase baseline A yaitu masa sebelum
periakuan, fase perlakuan B yaitu masa terapi diberikan dan fasefoilow-rqn A.
yaitu masa setelah terapi tidalc diberikan lagi. Menurut Kazdin (1992) studi
kasus tunggal kuasi eksperimen terletak di antara ekstrim studi kasus dan
penelitian eksperimen kasus tunggal mumi sehingga mempunyai sebagian ciri-
ciri kualitatif dan sebagian ciri-ciri kuantitatif yang mungkin tidak sempurna
Metoda seperti ini diperlukan karena dalam penelitian klinis persyaratan studi
eksperimen kasus tunggal mumi sulit dipenuhi_ Namun demikian Kazdin
menyarankan beberapa persyaratan yang sbaiknya diusahakan untuk
meningkatkan validitas intemal dari penelitian yang dasarnya adalah studi kasus
ini. Dalam penelitian ini sebagian besar persyaratan yang diajukan oeh Kazdin
diusahakan dipenuhi oleh penulis. Subyek penelitian terdiri dari lima orang
mahasiswi. Pengambilan sampel dilakukan secara accidema! sampling, Teknik pengumpulan data adalah wawancara, obsewasi dan se# rating scale dengan
subjecrivu uni: of dismrbrmce (su¢§ .scafe dari Wolpe (1982) dan alatnya ialah
kuesioner, beberapa petunjuk pedoman perlakuan, fasilitas pendukung perlakuan
dan alat-alat yang diperlukan untuk pencatatan. Analisis dilakukan dengan
melihat secara visual kepada gratik dan tabel hasil terapi serta didasarkan
kepada persyaratan yang diajukan oleh Kazdin (1992) lentang studi kasus
tunggal kuasi eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi desensitisasi sistematik dapat
menurunkan taraf kecemasan terhadap obyek Fobia pada klima kasus dan
penurunan kecemasan ini ditransfer dalam kehidupan sehari-hari bila
berhadapan dengan sitruasifobyek fobia dalam kenyataan.
Atas dasar hasil penelitian ini disarankan agar terapi desensitisasi
sistematik ini dikembangkan di bidang psikologi klinis; agar terapis yang
melakukan terapi ini juga mernperhatikan pentingnya hubungan terapeutik
terapis-Pasien, empati dan pembinaan harapan; memperhatikan persyaratan
ruang serta tempat duduk untuk rileksasi dan desensitisasi sistematik sehingga
hasil terapi bisa optimal dan agar dilakukan penelitian dengan jumlah sampel
yang lebih banyak; dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih
banyak.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Muslichah.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T38379
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : viii, 148 hlm. ; 28 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T38379 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20343314