:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Psychological Well-Being pada perempuan mantan manajer yang berkeluarga

(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Makna kerja pada perempuan berkeluarga yang bekerja, terutama pada mereka yang berada pada tingkatan manajerial lebih didasari oleh motif atau keinginannya
untuk mengaktualisasikan dirinya. Di Indonesia, kesempatan kerja bagi perempuan
dengan jenjang kedudukan yang tinggi telah mengalami peningkatan. Namun demikian, fenomena yang terjadi di masyarakat barat menunjukkan adanya kecenderungan yang cukup tinggi dari perempuan berkeluarga yang berhenti bekerja pada tingkatan manajerial. Keinginan membesarkan dan mengasuh anak merupakan alasan yang paling banyak mereka kemukakan.
Dilema antara kerja dan rumah tangga tersebut menimbulkan keputusan sebagian perempuan berkeluarga yang bekerja untuk berhenti bekerja. Anggapan bahwa
tugas-tugas dometik dianggap tidak penting menimbulkan rasa kehilangan nilai bagi
individu perempuan ketika mereka berhenti bekerja, yang menyebabkan mereka kehilangan rasa percaya pada diri sendiri, merasa ‘tidak layak’ untuk bergaul karena statusnya yang ‘hanya’ sebagai ibu rumah tangga. Kondisi ini tampak sedikit banyak telah pula mempengaruhi pandangan sebagian masyarakat, terrnasuk perempuan sendiri
tentang peran mereka sebagai ibu mmah tangga. Terdapat anggapan bahwa peran ibu rumah tangga itu ketinggalan Jaman, udak prestisius, dan tidak membutuhkan keterampilan intelektual yang tinggi.
Di sisi lain banyak ibu rumah tangga yang menyukai pekerjaan merawat dan
mengasuh anak. Mereka melihat peran ibu tergolong spesial, dapat memberikan sesuatu yang bermakna yang dapat memperkaya perkembangan anak (Hock dalam
Smolak, 1993) dan keleluasaanya dalam mengatur jadual kerja sendiri (Oakley,
dalam Smolak, 1993). Paling tidak secara sementara, mereka ingin mengorbankan
penghasilan dan keuntungan lain dari kerja luar rumah dengan jalan memberikan
pengaruh mereka terhadap anak.
Kesejahteraan psikologis adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Ryff (1989) memaparkan mengenai karakteristik kesejahteraan psikologis yang
meliputi pemahaman dan penerimaan berbagai aspek dari diri seseorang, hubungan
yang positif dengan orang lain, kemandirian, memilih lingkungan yang sesuai, memi-
liki tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi.
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran secara spesiiik tentang
perempuan khususnya perempuan brkeluarga yang telah berhenti bekerja di suatu
organisasi formal dengan kedudukan terakhir pada posisi setingkat manajer. Adanya
keputusan berhenti bekerja menirnbulkan pertanyaan mengenai bagaimana kondisi
kesejahteraan psikologis perempuan tersebut setelah berhenti bekerja.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan
wawancara mendalam dan Skala Kesejahteraan Psikologis (SPWB) yang diadaptasi
dan Ryff (1989) yang bertujuan mendapatkan gambaran yang mendalam dan bermakna. Subjek penelitian benjumlah 3 (tiga) orang dengan karakteristik usia dewasa madya dengan posisi terakhir setingkat level manajer di suatu organisasi formal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kekhasan penghayatan kesejahteraan psikologis pada ketiga subjek penelitian. Subjek yang mengalami dominasi
dari suami mempunyai kondisi kesejahteraan psikologis yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang memiliki kebebasan dalam menentukan pi1ihan-pilihannya sendiri. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan kesejahteraan psikologis
merupakan proses untuk ‘menjadi'. Rogers (1995) menggambarkan bahwa aktualisasi
diri merupakan suatn proses, suatu arah bukan suatu tujuan, dimana aktualisasi diri
berlangsung secara terus-menerus, tidak pernah merupakan suatu kondisi yang selesai
atau statis. Oleh karena itu, tidak ada titik puncak dari kesejahteraan psikologis. Yang
mungkin dicapai oleh individu adalah berubah dari kondisi kesejahteraan psikologis
rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukkan kondisi kesejahteraan psikologis buka.n dipengaruhi oleh faktor bekrja atau tidak bekerja, namun terdapat faktor-faktor lain yang diduga lebih memberikan pengaruh terhadap kondisi ke-
sejahteraan psikologis mereka.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian tentang
faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kondisi kesejahteraan psikologis mantan
manajer yang berkeluarga.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Nugrohoningtyas.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T38301
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : viii, 161 hlm. : ill. ; 28 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T38301 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20343509