Program pendidikan untuk mengembangkan sikap memaafkan pada anak usia 9-12 Tahun yang tinggal di daerah konflik
(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004)
|
Adanya konilik di beberapa daerah di Indonesia menimbulkanbanyak penderitaan, terutama bagi anak-anak. Pertumbuhan anak akanmenjadi terhambat bahkan dapat terhenti akibat situasi lingkungan yanghams dihadapinya Pada saat konflik dan pengungsian atau situasikedaruratan lainnya anak mengalami peristiwa traumatis sepertimenyaksikan pembunuhan atau kekerasan yang dilakukau oleh dan kepadaorang yang dekat dengan anak. Anak bahkan tidak hanya menjadi saksi ataunngamat peristiwa saja, melainkan juga menjadi target kekerasan, dimanahal tersebut dapat menimbulkan trauma pada anak.Banyak kenyataan menunjukkan bahwa seringkali anak rnenjadipihak yang diabaikan, padahal anak memegang peranan penting dalammembangun masa depan yang penuh damai. Proses perdamaian tidak dapatberjalan dengan efektif apabila terjadi kegagalan untuk membantu anakmemberikan kontribusi yang positif terhadap perdamaian itu sendiri.Perdamaian membutuhkan perubahan dalam memandang danmempersepsikan lawan, dengan kemampuan untuk memaafkan lawansebagai titik awal. Tindakan memaafkan (forgiveness) dan rekonsiliasimerupakan komponen esensial dalam transformasi kekerasan ke arahperdamaian.Oleh karena ilu dibutuhkan suatu program pendidikan nntukmengembangkan sikap memaafkan pada anak-anak. Program ini berlujuanmemberikan informasi mengenai tindakan memaaikan kepada anak. Selainitu memberikan ketrampilan yang dibutuhkan anak untuk membentuk polaperilaku memaafkan.Kekurangan yang terutama adalah program ini belum pemahdiujicobakan pada kelompok anak, terutama pada mereka yang tinggal didaerah konflik. Dengan demikian, belum diketahni apakah materi serta carapenyajian yang digunakan benar-benar efektif nntuk mengembangkan sikapmemaafkan pada anak-anak. Selain im surnher materi yang digunakandalam program ini masih kurang bervariasi. Analisa kebutuhan yangdigunakan sebagai dasar penyusunan program juga masih terlalu luas,belum spsifik dalam menggambarkan proses memaafkan secara lebihmendalam. Hal ini menyebabkan materi program belum menyenluhkarakteristik perilaku anak yang tinggal di daerah konflik herkaitan denganperilaku memaafkan.Berkaitan dengan kekurangan-kekuraugan tersebut, penulismenyarankan agar pengguna program ini terlebih dahulu menguji cobaprogram ini sebelum menggunakannya. Dengan demikian dapat dilakukanmodiiikasi program jika memang dipérIukan. Tambahan aktivitas jugadibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak di daerah konflikyang berbeda-bedn, disesuaikan dengan adat istiadat dan Icehudayaansetempat. Untuk penggunaan yang lebih luas, pada kelompok anak yanglebih besar, penulis sangat menyarankan adanya analisa kebutuhan padasetiap kelompok anak yang akan mengikuti program Hal ini disebabkansetiap program pendidikan selalu bersifat tailor made, yaitu penyusunanprogram disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta agarprogram lebih mengenai sasaran. Dengan analisa kebutuhan, maka materidan penyajian program dapat disesuaikan dengan kbutuhan yang munculpada tiap-tiap kelompok anak. |
![]()
|
No. Panggil : | T38171 |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xi, 125 hlm. : ill. ; 29 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T38171 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20343547 |