Deskripsi Lengkap

Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text (rdacontent)
Tipe Media : unmediated (rdamedia); computer (rdamedia)
Tipe Carrier : volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier)
Deskripsi Fisik : xi, 125 pages : illustration ; 29 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 1
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T38171 15-25-19349472 TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20343547
 Abstrak
ABSTRAK
Adanya konilik di beberapa daerah di Indonesia menimbulkan banyak penderitaan, terutama bagi anak-anak. Pertumbuhan anak akan menjadi terhambat bahkan dapat terhenti akibat situasi lingkungan yang harus dihadapinya. Pada saat konflik dan pengungsian atau situasi kedaruratan lainnya anak mengalami peristiwa traumatis seperti menyaksikan pembunuhan atau kekerasan yang dilakukau oleh dan kepada orang yang dekat dengan anak. Anak bahkan tidak hanya menjadi saksi atau nngamat peristiwa saja, melainkan juga menjadi target kekerasan, dimana hal tersebut dapat menimbulkan trauma pada anak.

Banyak kenyataan menunjukkan bahwa seringkali anak rnenjadi pihak yang diabaikan, padahal anak memegang peranan penting dalam membangun masa depan yang penuh damai. Proses perdamaian tidak dapat berjalan dengan efektif apabila terjadi kegagalan untuk membantu anak memberikan kontribusi yang positif terhadap perdamaian itu sendiri.

Perdamaian membutuhkan perubahan dalam memandang dan mempersepsikan lawan, dengan kemampuan untuk memaafkan lawan sebagai titik awal. Tindakan memaafkan (forgiveness) dan rekonsiliasi merupakan komponen esensial dalam transformasi kekerasan ke arah perdamaian.

Oleh karena ilu dibutuhkan suatu program pendidikan nntuk mengembangkan sikap memaafkan pada anak-anak. Program ini berlujuan memberikan informasi mengenai tindakan memaaikan kepada anak. Selain itu memberikan ketrampilan yang dibutuhkan anak untuk membentuk pola perilaku memaafkan.

Kekurangan yang terutama adalah program ini belum pemah diujicobakan pada kelompok anak, terutama pada mereka yang tinggal di daerah konflik. Dengan demikian, belum diketahni apakah materi serta cara penyajian yang digunakan benar-benar efektif nntuk mengembangkan sikap memaafkan pada anak-anak. Selain im surnher materi yang digunakan dalam program ini masih kurang bervariasi. Analisa kebutuhan yang digunakan sebagai dasar penyusunan program juga masih terlalu luas, belum spsifik dalam menggambarkan proses memaafkan secara lebih mendalam. Hal ini menyebabkan materi program belum menyenluh karakteristik perilaku anak yang tinggal di daerah konflik herkaitan dengan perilaku memaafkan.

Berkaitan dengan kekurangan-kekurangan tersebut, penulis menyarankan agar pengguna program ini terlebih dahulu menguji coba program ini sebelum menggunakannya. Dengan demikian dapat dilakukan modiiikasi program jika memang dipérIukan. Tambahan aktivitas juga dibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak di daerah konflik yang berbeda-bedn, disesuaikan dengan adat istiadat dan Icehudayaan setempat. Untuk penggunaan yang lebih luas, pada kelompok anak yang lebih besar, penulis sangat menyarankan adanya analisa kebutuhan pada setiap kelompok anak yang akan mengikuti program Hal ini disebabkan setiap program pendidikan selalu bersifat tailor made, yaitu penyusunan program disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta agar program lebih mengenai sasaran. Dengan analisa kebutuhan, maka materi dan penyajian program dapat disesuaikan dengan kbutuhan yang muncul pada tiap-tiap kelompok anak.