Seiring dengan perkembangan, anak akan belajar memusatkanperhatiannya pada suatu hal dalam jangka waktu terhenti dan belajar bersabar.Wenar (1994) menyatakan bahwa anak-anak prasekolah diharapkan dapatmenyelesaikan kegiatan-kegiatan yang telah dimulainya dengan memuaskandan memonitor tepat atau tidaknya perilaku mereka. Namun, pencapaian anaksangat bewariasi dalam hal. Ada beberapa anak yang tidak dapatmernusatkan perhatiannya pada sesuatu hal dalam waktu lama, hiperaktif danimpulsif. Anak yang menunjukkan perilaku demikian biasanya menderitaADHD (Attention Deficit Hipemctioity Disorder).Anak prasekolah yang menderita ADHD dalam waktu satu tahun akansangat mungkin mengalami masalah perilaku dan diperkirakan akan menderitaADHD pada masa middle childhood (Wenar, 1994). Dan pada masa ini dapatdilihat perbedaan yang nyata antara anak normal dengan anak ADHD (Wenar ,1994)Masalah ADHD yang dihadapi anak dapat berkembang menjadipermasalahan lain. Iansen, dkk (dalam Mash & Wolfe, 1999) menyatakan bahwaantara 50% 80% anak ADHD juga mengalami gangguan lain seperti oppositioimldejirmt disorder, conduct disorder, emotional disorders , seperti kecemasan dandepmesi serta learning disorders. Selain mengalami masalah dalam perilaku, anakADHD juga menghadapi masalah dalam keluarga. Interaksi di antara anggotakeluarga dikarakherisitkkan dengan negativistic, tidak adanya pemenuhankebutuhan anak (child noncompliance), kontrol orangtua yang besar dan konflikdengan saudara (Mash & Johnston dalam Mash & Wolfe, 1999).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antaraorangtua dengan anak ADHD melalui tampilan tes HTP. Emmanuel Hamrner(1950) menyebutkan bahwa tes HTP merupakan tes yang melihat dunia dalamindividu dan lingkungannya dimana hal tersebut dianggap penting. Gambarrumah diketahui dapat memunculkan asosiasi pada diri subyek mengenailingkungan rumahnya dan hubungan dalam keluarga. Gambar pohon dapatmereflekslkan kepribadian individu yang paling dalam dan tidak disadariSedangkan gambar orang menunjukan manifestasi persepsi subyek mengenaidirinya atau apa yang diharapkan dari dirinya sendiri (dalam Wenck, 1980).Kemudian, untuk mengetahui permasalahan perilaku pada anak ADHD, akandigunakan tes CBCL dimana rnelalui hes CBCL dapat diketahui gambaranperllaku anak dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai data tambahan akandigunakan hasil alloanamnesa dari orangtua.Penelitian ini menggunakan metode kualiiatif dengan metodepengumpulan data melalui analisis dokumen. Data yang diambil adalah datasekuder yang diperoleh dari Klinik Bimbingan Anak Fakultas PsikologiUniversitas Indonesia periode pemeriksaan 2000 - 2003. Iumlah subyek yangdigunakan adalah 4 orang dengan karakterisitik sebagai berikut : usia Sekolah ,antara 6 sampai 12 tahun dan didiagnosis mengalami gangguan ADHD padalaporan pemeriksaan psikologis yang clilakukan oleh pemeriksa yangbersangkutan.Melalui penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut1. Berdasarkan hasil alloanamnesa dan tes HTP diketahui bahwa hubunganantara orangtua dan anak diwarnai dengan pernberian hukuman fisik sepertimemukul badan, tangan, paha atau pantat dan mencubit. Seluruh subyekmenganggap bahwa ibu sebagai tokoh yang seringkali memberikanhukuman fisik dibandingkan dengan bapak. Walaupun diwarnai denganpemberian hukuman fisik dan penerapan aturan, dua subyek merasa bahwaibu masih memiliki kesediaan untuk membuka diri dan berkomunikasi2. Berdasarkan data formal dari tes HTP diperoleh bahwa ada kecenderunganpara subyek untuk memposisikan kertas secara horizontal dan menggambarrumah terlebih dahulu.Berdasarkan aspek isi - interpretasi terpisah - dari hes HTP diperoleh bahwasebagian besar subyek menggambar pintu namun dengan ukuran yangbervariasi. Seluruh subyek menggambar pintu yang tertutup dan memilikiIznndfe dan lidak menggambar jalan setapak. Pohon digambar kecil olehseluruh subyek.Berdasarkan aspek isi - interpretasi hubungan tiga elemen - Gambar pohondibuat kecil oleh seluruh subyek. Sebagian besar subyek menggambar orangkecil dan menempatkan gambar orang dekat dengan rumah.3. Dalam hal perilaku diketahui bahwa 1 subyek memiliki kecenderunganperilaku kearah internlizing, dan 1 subyek memiliki kecenderungan perilakukea nah externlizing. Area internalizing yang muncul adalah pada sindromwithdrawn dan sematic complaints. Sedangkan area externalizing yang munculadalah pada delinquent problems dan aggressive behaviour. |