Penelitian ini dilakukan karena fenomena penggunaan peronoleh pedagang kaki lima (selanjutnya disingkat PKL) mencerminkanterabaikannya hak-hak atas fasilitas kota yang baik dari para pnggimajasa kereta rel listrik (selanjutnya disingkat KRL) Jabotabek kelasekonomi. Mengapa hal tersebut masih saja dibiarkan terjadi oleh parapengguna jasa tersebut sebagai pihak yang berhak atas penggunaanperon sebagai teritori untuk alctivitas menunggu, naik, dan turun dariKRL J abotabek kelas ekonomiPenelitian ini mengkaji permasalahan trsebut denganmenggunakan konsep teritorialitas dan teori keseimbanganfP-0-XHeider melalui metode gabungan antara pendekatan kualitatif dankuantitatii Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalahskala interaksi antara pengguna jasa KRL .Tabotabek kelas ekonomidengan PKL dalam hal penggunaan peron stasiun pemberhentian(selanjutnya disingkat SP).Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibiarkannya terjadipenggunaan peron SP sebagai tempat dagang para PKL berkaitandengan dialarninya keadaan psikologis yang seimbang dalam kognisikebanyakan pengguna jasa KRL Jabotabek kelas ekonomi yangmenj adi subyek penelitian ini.Keadaan seimbang yang terjadi itu mayoritas berupa kombinasihubungan P-O-X dengan konfigurasi + - -, Yaitu kombinasi dimanahubungan P-O berupa hubungan sentimen positii hubungan O-Xberupa hubungan unit negatif, dan hubungan P-X berupa hubungansentimen negatif Artinya, kebanyakansubyek penelitian ini kadang-kadang menyukai/mernbutuhkan PKL di peron tapi menilai sebenarnyaPKL tidak berhak menggunakan peron sebagai tempat berdagangsehingga para subyek tersebut sebenamya keberatan bila keberadaandan situasi kondisi peron ketika digunakan sebagai tempat berdagangsampai menganggu aktivitasnya menunggu, naik dan turun dari KRL.Dengan keadaan psikologis yang seimbang tersebut makakognisi para pengguna jasa KRL berada dalam kognisi yang konsisten,yang tidak menimbulkan tekanan/dorongan untuk mengubah strukturkognisi dalam hubungannya dengan PKL dan peron SP yangdigunakan sebagai tempat berdagang PKL. Komponen hubungan unitdan sentimen pada kognisi Pengguna jasa KRL, berhubungan satusama lain secara harmonis dan tidak ada tekanan untuk berubah.Namun secara teoritis, kombinasi hubungan P-O-X dengankonfigurasi + _ - meski menimbulkan keadaan seimbang bukanlahyang ideal- Kombinasi ideal yang menimbulkan keadaan konsistendalam kognisi sehingga menghasilkan keadaan psikologis yang Iebihmenyenangkan adalah kombinasi hubungan P-0-X dengan konfigurasi+ + +- Untuk mencapai hal ilu maka ada upaya yang bisa dilalcukansebagai saran teoritik. Upaya yang bisa dilakukan antara Iain adalahpengaturan dan penataan peron sena pemasangan tanda (prompr) agarperon dapat digunakan sebagaimana rnestinya sehingga baik penggunajasa KRL maupun PKL dapat berhubungan dengan lebih baik, tidaksaling mengabaikan hak dan kewajiban. |