Anak ADHD digambarkan sering menampilkan perilaku yang membawadampak negatif bagi hubungan antara anak dan orang-orang di sekitinya,misalnya dengan orangtua dan teman sebaya anak (Mash dan Wolfe,1999).Perilaku anak seringkali tidak sesuai dengan tuntutan situasi atau harapan oranglain kepadanya. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai faktor apa yangmenyebabkan anak ADHD menampilkan perilaku tersebut. Apakah anak ADHDmengalami masalah dalam kemampuannya untuk memahami situasi danmengalami kesulitan untuk menentukan perilaku yang tepat sesuai dengan situasi?Cicerone (dalam www.nbia.nf.ca) mengemukakan istilah penalaran sosialyang terdiri atas dua komponen penting yaitu pemahaman Sosial dan penilaiansosial. Pemahaman sosial menyangkut kemampuan seseorang untuk memahamisituasi sosial, sedangkan penilaian Sosial mengacu pada kemampuan seseoranguntuk menentukan keputusan yang tepat serta berperilaku secara tepat sesuaituntutan situasi. Kemampuan penilaian sosial yang baik memerlukan kemampuanseseorang untuk dapat mengantisipasi konsekuensi perilaku.Anak ADHD digambarkan mengalami defisit dalam kemampuan untukmemahami situasi sosial (Campbell dalam Zentall, javorsky, dan cassady, 2001).Singh (dalam Cadcsky, Mota, dan Schachar, 2000) mengungkapkan bahwa anakADHD cenderung mengalami kesulitan dalam menginterpretasi cues sosialMenurut Osman (2002), anak ADHD cenderung kurang memperhatikanpemainan atau percakapan yang sedang berlangsung sehingga anak mengalamikesulitan memisahkan informasi yang penting dari yang kurang penting. Anakkehilangan konteks situasi dan akhirnya menampilkan perilaku yang kurang tepatsesuai situasi yang sedang dihadapi.Osman (2002) mengungkapkan bahwa banyak anak ADHD gagalmengamati ekspresi wajah., gerakan tubuh, Serta tidak memahami perubahanintonasi suara yang diucapkan orang lain. Dikaitkan dengan kemampuan untukmengantisipasi konsekuensi perilaku, Barkley (dalam Wenar,l994)mengemukakan bahwa anak ADHD gagal memahami hubungan dali suatuperilaku / peristiwa dengan perilaku / peristiwa lain yang muncul sebelum dan sesudahnya.Dari pendapat tersebut tampak bahwa anak ADHD mengalami masalahdalam penalaran sosial karena anak gagal memahami situasi sosial danmengantisipasi konsekuensi perilaku atau peristiwa. Di sisi lain ada pendapat yangmengemukakan bahwa anak ADHD tidak mengalami defisit dalamkemampuannya untuk memahami situasi sosial. Whalen dan Henker (dalam Mashdan Wolfe, 1999) mengemukakan bahwa anak ADHD tidak mengalami defisitdalam kemampuan penalaran sosialnya atau kemampuan anak untukmenginterpretasi situasi sosial. Penelitian Whalen, Henker, dan Granger (dalamWenar,l994) menghasilkan bahwa masalah sosial yang muncul dalam hubunganantara anak ADHD dan teman sebaya tidak disebabkan oleh kegagalan dalampemrosesan informasi sosial pada anak ADHD. Anak ADHD temyaza memilikikemampuan yang setara dengan anak normal dalam mengevaluasi apakahperbuatan teman sebayanya merupakan perbuatan yang tepat atau tidak tepat.Berdasarkan dua pandangan yang ada mengenai kemampuan anak ADHDdalam hal penalaran sosial, peneliti tertarik untuk melihat lebih lanjut kernampuanpenalaran sosial anak ADHD. Penelitian dilakukan terhadap empat orang anakyang didiagnosis mengalami ADHD dengan rentang usia antara 8 hingga 12 tahun.Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah subtes PictureArrangement WISC-R Subtes tersebut mengukur kemampuan untukmenginterpretasi situasi sosial serta mengantisipasi konsekuensi dari perilaku ataushuasi (Sauler,I992). Untuk dapat berhasil mengerjakan tugas subtes PictureArrangement, anak harus memahami situasi total pada setiap item. Untuk dapatmemahami situasi, anak perlu memperhatikan informasi-informasi yang tampil,perlu mengenali dan menginterpretasi perilaku, ekspresi wajah, ciri fisik, dankondisi psikologis tokoh. Anak juga perlu dapat mengantisipasi konsekuensiperilaku tokoh atau situasi pada gambar. Hal-hal lersebut mencermikankemampuan pemahaman dan penilaian sosial anak Menurut Cicerone (dalamwww.nbia.nf.ca), kedua hal tersebut merupakan komponen penting dalammelakukan penalaran sosial.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat subjek memilikikemampuan penalaran sosial yang cukup baik. Dalam memahami dan menilaisituasi pada kartu-kartu Subtes Picture Arrangement WISC-R, subjek mampumelakukan encoding terhadap situasi yang tampil pada kartu, serta melakukanperson perception dengan mengenali dan menginterpretasi perilaku, kondisipsikologis, ciri fisik, dan ekspresi wajah tokoh. Secara umum subjek dapatmemahami situasi dan mengantisipasi perilaku tokoh pada subtes PictureArragement WISC-R. Hasil penelitian tersebut mendukung pernyataan Whalendan Henkcr (dalam Mash dan Wolfe, 1999) bahwa anak ADHD tidak mengalamidefisit dalam kemampuan penalaran sosial atau kemampuan untukmenginterpretasi situasi sosial. Dikaitkan dengan hasil subtes Picture Completiontampak bahwa seluruh subjek memiliki kemampuan yang cukup baik untukmembedakan hal yang penting dari yang kurang penting. Hal tersebut mempakanfaktor penting yang mempengaruhi kemampuan penalaran sosial seseorang(Cicerone dalam www.nbia.nf.ca). Cara kerja subjek yang secara umum mampumemberikan perhatian yang cukup baik saat mengerjakan tugas subtes PictureArrangement WLSC-R juga mendukung kemampuan subjelc dalam mclakukanpenalaran sosial terhadap situasi pada kartu-kartu subtes Picture Arrangement |