:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kemampuan Anak ADHD dalam memahami situasi dan mengantisipasi perilaku sosial (Studi pada empat Anak ADHD dengan menggunakan subtes picture arrangement WISC-R)

(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Anak ADHD digambarkan sering menampilkan perilaku yang membawa
dampak negatif bagi hubungan antara anak dan orang-orang di sekitinya,
misalnya dengan orangtua dan teman sebaya anak (Mash dan Wolfe,1999).
Perilaku anak seringkali tidak sesuai dengan tuntutan situasi atau harapan orang
lain kepadanya. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai faktor apa yang
menyebabkan anak ADHD menampilkan perilaku tersebut. Apakah anak ADHD
mengalami masalah dalam kemampuannya untuk memahami situasi dan
mengalami kesulitan untuk menentukan perilaku yang tepat sesuai dengan situasi?
Cicerone (dalam www.nbia.nf.ca) mengemukakan istilah penalaran sosial
yang terdiri atas dua komponen penting yaitu pemahaman Sosial dan penilaian
sosial. Pemahaman sosial menyangkut kemampuan seseorang untuk memahami
situasi sosial, sedangkan penilaian Sosial mengacu pada kemampuan seseorang
untuk menentukan keputusan yang tepat serta berperilaku secara tepat sesuai
tuntutan situasi. Kemampuan penilaian sosial yang baik memerlukan kemampuan
seseorang untuk dapat mengantisipasi konsekuensi perilaku.
Anak ADHD digambarkan mengalami defisit dalam kemampuan untuk
memahami situasi sosial (Campbell dalam Zentall, javorsky, dan cassady, 2001).
Singh (dalam Cadcsky, Mota, dan Schachar, 2000) mengungkapkan bahwa anak
ADHD cenderung mengalami kesulitan dalam menginterpretasi cues sosial
Menurut Osman (2002), anak ADHD cenderung kurang memperhatikan
pemainan atau percakapan yang sedang berlangsung sehingga anak mengalami
kesulitan memisahkan informasi yang penting dari yang kurang penting. Anak
kehilangan konteks situasi dan akhirnya menampilkan perilaku yang kurang tepat
sesuai situasi yang sedang dihadapi.
Osman (2002) mengungkapkan bahwa banyak anak ADHD gagal
mengamati ekspresi wajah., gerakan tubuh, Serta tidak memahami perubahan
intonasi suara yang diucapkan orang lain. Dikaitkan dengan kemampuan untuk
mengantisipasi konsekuensi perilaku, Barkley (dalam Wenar,l994)
mengemukakan bahwa anak ADHD gagal memahami hubungan dali suatu
perilaku / peristiwa dengan perilaku / peristiwa lain yang muncul sebelum dan sesudahnya.
Dari pendapat tersebut tampak bahwa anak ADHD mengalami masalah
dalam penalaran sosial karena anak gagal memahami situasi sosial dan
mengantisipasi konsekuensi perilaku atau peristiwa. Di sisi lain ada pendapat yang
mengemukakan bahwa anak ADHD tidak mengalami defisit dalam
kemampuannya untuk memahami situasi sosial. Whalen dan Henker (dalam Mash
dan Wolfe, 1999) mengemukakan bahwa anak ADHD tidak mengalami defisit
dalam kemampuan penalaran sosialnya atau kemampuan anak untuk
menginterpretasi situasi sosial. Penelitian Whalen, Henker, dan Granger (dalam
Wenar,l994) menghasilkan bahwa masalah sosial yang muncul dalam hubungan
antara anak ADHD dan teman sebaya tidak disebabkan oleh kegagalan dalam
pemrosesan informasi sosial pada anak ADHD. Anak ADHD temyaza memiliki
kemampuan yang setara dengan anak normal dalam mengevaluasi apakah
perbuatan teman sebayanya merupakan perbuatan yang tepat atau tidak tepat.
Berdasarkan dua pandangan yang ada mengenai kemampuan anak ADHD
dalam hal penalaran sosial, peneliti tertarik untuk melihat lebih lanjut kernampuan
penalaran sosial anak ADHD. Penelitian dilakukan terhadap empat orang anak
yang didiagnosis mengalami ADHD dengan rentang usia antara 8 hingga 12 tahun.
Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah subtes Picture
Arrangement WISC-R Subtes tersebut mengukur kemampuan untuk
menginterpretasi situasi sosial serta mengantisipasi konsekuensi dari perilaku atau
shuasi (Sauler,I992). Untuk dapat berhasil mengerjakan tugas subtes Picture
Arrangement, anak harus memahami situasi total pada setiap item. Untuk dapat
memahami situasi, anak perlu memperhatikan informasi-informasi yang tampil,
perlu mengenali dan menginterpretasi perilaku, ekspresi wajah, ciri fisik, dan
kondisi psikologis tokoh. Anak juga perlu dapat mengantisipasi konsekuensi
perilaku tokoh atau situasi pada gambar. Hal-hal lersebut mencermikan
kemampuan pemahaman dan penilaian sosial anak Menurut Cicerone (dalam
www.nbia.nf.ca), kedua hal tersebut merupakan komponen penting dalam
melakukan penalaran sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat subjek memiliki
kemampuan penalaran sosial yang cukup baik. Dalam memahami dan menilai
situasi pada kartu-kartu Subtes Picture Arrangement WISC-R, subjek mampu
melakukan encoding terhadap situasi yang tampil pada kartu, serta melakukan
person perception dengan mengenali dan menginterpretasi perilaku, kondisi
psikologis, ciri fisik, dan ekspresi wajah tokoh. Secara umum subjek dapat
memahami situasi dan mengantisipasi perilaku tokoh pada subtes Picture
Arragement WISC-R. Hasil penelitian tersebut mendukung pernyataan Whalen
dan Henkcr (dalam Mash dan Wolfe, 1999) bahwa anak ADHD tidak mengalami
defisit dalam kemampuan penalaran sosial atau kemampuan untuk
menginterpretasi situasi sosial. Dikaitkan dengan hasil subtes Picture Completion
tampak bahwa seluruh subjek memiliki kemampuan yang cukup baik untuk
membedakan hal yang penting dari yang kurang penting. Hal tersebut mempakan
faktor penting yang mempengaruhi kemampuan penalaran sosial seseorang
(Cicerone dalam www.nbia.nf.ca). Cara kerja subjek yang secara umum mampu
memberikan perhatian yang cukup baik saat mengerjakan tugas subtes Picture
Arrangement WLSC-R juga mendukung kemampuan subjelc dalam mclakukan
penalaran sosial terhadap situasi pada kartu-kartu subtes Picture Arrangement

 File Digital: 1

Shelf
 T-PDF Primaryana Miranti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T38814
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : ix, 106 hlm. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T38814 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20343645