:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Alternatif sistem pendidikan terbuka menuju kepolisian Negara Republik Indonesia yang profesional (studi kasus siswa sekolah calon Perwira POLRI)

R. Martono Sindhu; Mochamad Enoch Markum, supervisor; Meliala, Adrianus Eliasta, 1966-, supervisor (Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan "Bagaimana situasi pendidikan yang ada di Secapa Polri saat ini" serta "Bagaimarra sistem pendidikan di Secapa Polri" Minat meneliti topik ini didasari oleh kenyataan bahwa profesionalisme Polri tergolong rendah. Hal tersebut ditandai dengan ; kemampuan teknis khas kepolisian menurun, tidak lagi responsif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, cenderung bersikap militeristik, dan lain-Iain yang diduga disebabkan oleh faktor pendidikan sebagaimana diungkapkan oleh beberapa pakar yang memahami tentang Kepolisian. Secara teoretis juga didukung oleh teori interaksional yang menjelaskan bahwa faktor bawaan (nab) maupun faktor lingkungan (situadonay secara bersama-sama mempengaruhi perilaku sosial seseorang (interactions) (Endler, 1973; Endler & Hunt, 1968, dalam Wrightman, 1977).
Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan untuk mengeksplorasi bagaimana situasi pendidikan Secapa Polri berdasar pada variabel sistem pendidikan yang ada. Untuk melihat sistem pendldikannya, didasarkan pada variabel lingkungan fisik, kurikulum, proses belajar mengajar, dan perilaku siswa yang akan melaksanakan tugas dengan orientasi pada pemolisian komunitas.
Dipilihnya Secapa Polri karena ; Secapa Po1ri merupakan lembaga pendidikan kepolisian terbesar di Indonesia, memiliki kekhususan tersendiri di lingkungan kepolisian karena mendidik para pelaksana lapangan menjadi manajer tingkat pertama (first line supervisor), dan telah mencoba mengembangkan lingkungan pendidlkan untuk dapat digunakan oleh masyarakat agar lebih mengenal lingkungan pendidikan Polri. Hal tersebut tidak ditemukan pada lingkungan pendidikan yang lain (Siagian, et aL 1999).
Berkaitan dengan tujuan penelitian, penelitian ini menggunakan sebanyak 10 lnforman (5 orang siswa/mantan siswa dan 5 orang pembina/tenaga pendidik}. Subyek penelitian adalah Siswa Secapa Polri angkatan ke-28 tahun ajaran 2000 sejumlah 400 orang. Kepada mereka diberikan angket yang masing-masing untuk mengukur pendapat dan perasaan siswa terhadap variabel sistem pendidikan.
Data dari hasil pengamatan, wawancara, FGD, dan dokumen primer diolah dengan Cara mendeskripsikan, dicari kata kunci, dan dibuat interpremsi. Data yang diperoleh dari hasil pengisian angket, diolah dengan bantuan program SPSS 10.00 untuk melihat mean dan standar deviasi dari lingkungan fisik, kurikulum, proses belajar mengajar, dan perilaku siswa yang akan melaksanakan tugas dengan orientasi pada pemolisian komunitas.
Hasil penetitian dari analisis data kualitatif yang dapat diungkap bahwa lembaga pendidikan Secapa Polri secara fisik, kurang memadai dan memberikan kesan sebagai lembaga pendidikan tertutup; kurikutum pendidikan selama 11 bulan dengan mata pelajaran yang banyak (38 mata pelajaran), kegiatan yang padat, minimnya materi pelajaran keterampilan; proses belajar mengajar didukung oleh personil yang secara kuantitas dan kualitas terbatas, penggunaan metode belajar yang tidak tepat; perilaku siswa adalah perilaku yang didapatkan dari "model" yang serba terbatas. Beberapa ciri tersebut mengindikasikan bahwa Secapa Polri merupakan lembaga pendidikan yang melaksanakan sistem pendidikan tertutup.
Selain itu, hasil analisis data kuantitatif dari pendapat dan perasaan siswa memperlihatkan bahwa mean dari variabel sistem pendidikan berada di sebelah kiri dari rata-rata dengan variasi jawaban yang diberikan cenderung homogen. Hal ini mengindikasikan sistem pendidikan tertutup. Sebagaimana terlihat pada tabel 18 dan 19, bab IV halaman 100. Adanya kesamaan (konsistensi) antara pendapat dan perasaan siswa terhadap sistem pendidikan Secapa Polri. Hal tersebut lebih mempertegas bahwa sistem pendidikan yang ada di Secapa Polri adalah sistem pendidikan tertutup.
Mengingat keterbatasan suatu penelitian yang tidak mungkin mengungkap segala aspek yang diteliti, terdapat beberapa hal yang dapat didiskusikan. Terdapat kesamaan antara hasil penelitian ini dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dislitbang Polri dan UGM, dan Pokja PHK yaknl bahwa kurikulum pendidikan Polri perlu disesuaikan dengan perkembangan masyarakat.
Untuk mengetahui bagaimana sistem pendidikan yang efektif dan efssien dalam membentuk Polri profesional, perlu dikembangkan studi banding dengan pendidikan polisi yang setingkat dengan pendidikan Secapa di negara lain yang sudah maju namun memiliki karakteristik masyarakat yang mirip masyarakat Indonesia. Penggunakan teori dikembangkan dengan teori motivasi sebagaimana terkandung dalam teori Mc. Clelland (Gibson,etaL1997) dan teori penelitan sosial yang beranggapan bahwa pedoman perilaku seseorang didasarkan pada standar penilaian yang dibentuk oleh pengalaman, kehidupan, dan lingkungan sebelurnnya.
Analisis data dapat dikembangkan dengan analisis regresi untuk melihat seberapa besar sumbangan dari motivasi siswa, latar belakang pendidikan, lama kedinasan, dan sistem pendidikan terhadap perilaku siswa hasil pendidikan tertentu (SPN, Akpol, PTIK, Secapa, dan lain-lain). Dengan memperluas masalah penelitian, memperbanyak pertanyaan penelitian, memperkaya teori dan kerangka teori serta mengembangkan metode penelitian, sangat boleh jadi hasilnya akan lebih representatif dan lebih bermanfaat untuk pengembangan organisasi, khususnya mempercepat terwujudnya Polri yang profesional.
Berdasar kesimpulan di atas, diajukan beberapa rekomendasi:
Lingkungan fisik untuk lembaga pendidikan sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga memberi kesan sebagai lembaga pendidikan yang sifatnya terbuka; kurikulum dapatnya diperbaiki disesuaikan dengan skala prioritas dengan tetap mengacu pada sistem pendidikan yang berlaku (Sistem Pendidikan Naslonal) dan Undang-undang No. 2/2002 tentang Polri serta disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan organisasi; proses belajar mengajar yang melibatkan siswa dan tenaga pendidik, perlu dikembangkan "model" pendidik yang memiliki motivasi yang dapat diandalkan dan berprestasi sehingga dapat dijadikan model yang baik oleh siswa yang dididik.
Berkaitan dengan pengambilan keputusan pimpinan untuk penentuan sistem pendidikan yang efektif dan efisien untuk semua jenjang pendidikan, perlu disesuaikan dengan jenis kemampuan personil yang diperlukan organisasi. Dan nampaknya sistem pendidikan terbuka dapat dijadikan sebagai alternatif sistem pendidikan dalam mewujudkan Polri yang profesional. Secara lebih otentik sebagai Iandasan untuk mengembangkan sistem pendidikan Polri, merupakan hal yang sangat mendasak adalah penelitian yang komprehensif tentang pendidikan.

 File Digital: 1

Shelf
 T-PDF Martono Sindhu.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T38555
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Penerbitan : Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : viii, 112 hlm. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T38555 15-20-911022520 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20343688