:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Konsep diri pada anak yang mengalami dyslexia (Dilihat dari HFD, I-ITP dan anamnesa)

(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Kesulitan belajar adalah fenomena yang umum terjadi di sekolah. Bentuk
kesulitan belajar yang paling banyak ditemukan adalah kesulitan membaca atau
dyslexia, sekitar 80% anak yang mengalami kesulitan belajar di diagnosa
mengalami dyslexia (Aaron dalam Sattler, 2002). Dyslexia adalah ketidak
mampuan untuk menguasai keterampilan dasar membaca sesuai dengan tahapan
perkembangammya (McDervitt & Ormrod, 2002). Anak-anak dengan gangguan ini
mengalami kegagalan untuk menguasai proses dasar seperti pengenalan huruf
meskipun taraf inteligensi mereka baik (McDervitt & Onnrod, 2002).
Gangguan tersebut baru mulai terlihat pada saat mereka memasuki bangku
Sekolah Dasar (SD) karena pada tingkat taman kanak-kanak, anak belum
berhubungan dengan tugas akademik (Hallahan & Kaufirnan, 1998). Di SD mulai
dibutuhkan kemampuan membaca dan menulis (Santrock, 2002).
Anak yang mengalami dyslexia dapat memanifestasikan dirinya secara
berbeda di sekolah (Lemer dalam McDevitt & Ormrod, 2002). Pada masa ini anak
dengan disabilities menjadi lebih sensitif terhadap perbedaan mereka dan
bagaimana hal tersebut di persepsikan oleh orang lain (Santrock, 2002). Hal
tersebut dapat mempengaruhi rasa kepercayaan diri anak (Mayes & Cohen, 2002).
Akibatnya anak dyslexia dapat membentuk persepsi yang buruk mengenai dirinya.
Persepsi seseorang mengenai diri, karakteristik yang dimiliki serta
kelebihan dan kekurangarmya disebut sebagai konsep diri (McDevitt & Omrrod,
2002). Secara umum, anak dengan keterbatasan tertcntu biasanya memiliki
konsep diri yang lebih negatif dibandingkan dengan teman-temannya sebayanya.
Menurut Song & Hattie (dalam Marsh & Hattie, 1996) komponen dalam
konsep diri adalah academic self-concept, yang didalamnya terdapat achievement
self-concept; ability self-concept, dan classroom self-concept, serta non-academic
self-concept yang didalamnya terdapat social self-concept dan self
regard/presentation self-concept.
Kesulitan membaca membuat anak-anak yang mengalaminya menjadi
terhambat dalam bidang pendidikan dan dapat mengganggu kepercayaan diri,
status sosial serta hubungan interpersonal anak (Sattler, 2002). identifikasi dini
dan intervensi yang tepat dapat membantu anak dengan kesulitan belajar sukses
secara akademis dan sosial, di dalam ataupun di luar kelas (Sattler, 2002). Salah
satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui gambaran konsep diri adalah
melalui tes proyeksi. Dari tes proyeksi dapat diketahui proses pemikiran
seseorang, kebutuhan, kecemasan dan konflik-konflik yang dialami individu
(Anastasi & Urbina, 1997). Bender (dalam Rabin & Haworth, 1960) mengatakan
bahwa anak-anak dengan kesulitan belajar seringkali menunjukkan kemampuan
artistik yang sangat baik sebagai kompensasi dalam mengkomunikasikan masalah
emosi dan sosial serta kebutuhan-kebutuhannya.
Tes gambar proyeksi yang biasa digunakan untuk mendapatkan gambaran
mengenai konsep diri seseorang adalah tes Human Figure Drawings (HFD) dan
House Thee Person. Tes ini mudah bagi anak karena kebanyakan anak-anak
menyukai kegiatan menggambar. Melalui HTD dapat diketahui gambaran diri
anak, konsep diri yang dimilikinya, hal-hal yang penting bagi anak serta konflik
dan keinginannya saat pengambilan tes (Koppitz, l968)- Yang perlu diingat
adalah tes gambar proyeksi hanya digunakan sebagai pelengkap dalam keperluan
klinis. Salah satu sumber data yang paling panting dalam evaluasi psikologis
adalah wawancara (Groth & Mamat, 1999; Anastasi & Urbina, 1997). Tanpa data
dari wawancara, tes psikologis tidak berarti Karena itu dalam penelitian ini,
selain menggunakan kedua tes diatas juga digunakan hasil wawancara dengan
orang tua dan anak untuk mengetahui gambaran konsep diri anak yang mengalami
dyslexia
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran konsep diri anak yang
mengalami dyslexia melalui HFD, HTP serta hasil wawancara dengan orang tua
anak dyslexia.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder, yaitu dengan
melihat kasus anak yang di diagnosa mengalami dyslexia pada klinik Bimbingan
Anak dan Remaja Fakultas Psikologi UI, Depok Dari kasus tersebut ditemukan 3
subyek yang memenuhi kriteria subyek, yaitu berusia antara 6 hingga 12 tahun
dan didiagnosa dyslexia.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah academic sc(/'
concept, yang dimiliki subyek tidak sepenuhnya negatiti Abiligv self-concept
subyek yang dapat diketahui negatif Sedangkan classroom self-concept hanya
satu subyek yang dapat diketahui, yaitu subyek E. Ia memiliki classroom self-concept yang negatif karena ia tidak tertarik pada pelajaran yang tidak
dikuasainya. Untuk non-academic self-concepr, dua subyek memiliki social self-concept positif dan satu subyek memiliki social self-concept negatif Ketiga
subyek merasa ditolak atau menemui hambatan untuk dekat dengan orang tua.
Self-regard/presenrastion of the .self pada satu orang subyek negatif karena ia
kurang percaya diri.
Temuan lain dalam penelitian ini adalah temyata tidak semua academic
self-concept anak dyslexia negatii terdapat beberapa tanda dari HPD ataupun
HTP yang dapat digunakan untuk mengetahui konsep diri anak serta faktor yang mempengaruhi konsep diri anak.
Beberapa saran praktis yang didapat dalam penelitian ini adalah pemeriksa
sebaiknya memperhatikan konsep diri anak yang mengalami dyslcxia serta Fungsi
penerimaan orang tua pada konsep diri anak yang mengalami dyslexia.

 File Digital: 1

Shelf
 T-PDF Rahma Paramita.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T38491
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : x, 83 hlm. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T38491 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20343700