Pelatihan peningkatan keterampilan pendampingan anak ADHD pada babysitter
Rezki Yuniandari;
Siahaan, Frieda Maryam Mangunsong, supervisor
(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004)
|
Orangtua anak-anak ADHD tentu tidak akan sama dengan orangtua lainnya yang memiliki anak nommal, karena selain harus menerima kenyataan bahwa anaknya mempunyai perbedaan dengan anak-anak nonnal, orangtua ini juga harus menghadapi berbagai permasalahan dalam pengasuhan anaknya. Permasalahan akan bertambah ketika orang tua yaitu ayah dan ibu keduanya bekerja Waktu yang diberikan untuk mengasuh anak akan berkurang padahal anak-anak dengan special needs seperti ADHD membutuhkan perhadan lebih dibanding anak-anak 'normal' lainnya. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan meminta bantuan babysitter untuk membantu mengasuh anak, Hal ini akan menjadi mudah jika babysister yang dipekerjakan mampu memberikan kasih sayang, dukungan dan juga perhatian yang tepat pada anak.Namun, berdasarkan wawancara dengan 4 orang ibu yang memiliki anak ADHD, mereka mengeluhkan bahwa sulit mencari babysitter yang bisa bertahan dalam mengasuh anak-anak mereka Babysitter yang pernah mereka pekerjakan selalu mengundurkan diri karena tidak betah dengan tingkah laku anak yang 'sangat aktif’ Mereka melasa bahwa babysitter tidak memiliki pengetahuan tentang anak ADHD sehingga mereka tidak tahu bagaimana menangani anak-anak tersebut. Sehingga diperlukan adanya pelatihan tentang anak ADHD untuk babysttter.Oleh karena itu, dilakukan analisa kebutuhan di klinik tumbuh kembang "SmartKid' di Jalan Tomang Raya, Jakarta Barat. Sebelum melakukan analisa kebutuhan, dilakukan elistasi untuk melihat apakah secara umum orang tua dan babysitter anak ADHD sudaln cukup mengetahui tentang ADHD. Ternyata hasilnya adalah, sudah banyak orang tua yang mengetabui tentang ADHD namun masih banyak babysitter yang belum memiliki pengetahuan mengenai ADHD. Berdasarkan hasil elisitasi tersebut maka analisa kebutuhan di fokuskan kepada keterampilan-keterampilan yang orang tua dan babysitter itu sendiri harapkan bisa dimiliki dalam mengasuh anak ADHD. Analisa kebutuhan dilakukan dengan metode wawancara berstruktur yang dilakukan terhadap 4 orang ibu anak ADHD dan 4 orang babysitter anak ADHD.Wawancara dilakukan sementara mereka menunggu anak yang sedang melakukan terapi di klinik tetsebut Berdasarkan wawancara, didapat hasil bahwa: Orang tua membutuhkan babysitter dalam mengasuh anak mereka yang ADHD dengan alasan capek kalau harus menjaga anak mereka yang hiperaktif Orang lua mengharapkan babysitter dengan usia minimal 15 tahun dan pendidikan SD dengan pengalaman kerja 3-4 tahun. Selain itu, mereka juga mengharapkan babysitter yang sayang anak dan bersikap jujur. Keterampilan yang diharapkan dimillki oleh babysitter adalah pengetahuan mengenai ADHD, mampu menerapkan disiplin dan menyiapkan makanan yang sesuai dengan pantangan anak ADHD. Ketiga hal inilah yang akan menjadi isi/materi dari pelatihan peningkatan keterampilan pendampingan anak ADHD pada babysitter. |
T-PDF Rezki Yuniandari.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T38505 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | x, 101 hlm. ; 30 + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T38505 | 15-22-99080823 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20343792 |