Aurtisric disorder gangguan yang parah dalam perkembangan, dan ditandai olehadanya abnormlitas dalam fungsi-fungsi sosial, bahasa dan komunikasi, sertaadanya tingkah laku dan minat yang tidak biasa (Trevarthen, Aitken, Papoucli &Robarts, 1998; Mash & Wolfe, 1999; Saltler, 2002). Autism disebabkan karenaadanya gangguan kompleks dalam perkembangan otak, dimulai sejak masaprenatal, dan l-cemudian mempengaruhi berbagai aspek perkembangan dan belajarsecara drastis pada akhir masa fzgfancy, yaitu pada pada saat kemampuan bahasamulai berkembang. Frekuensi atau jumlah penderita autisme di Indonesia tahun-tahun terakhir ini sudah meningkat dan menarik perhatian berbagai kalangan.Salah satu karakteristilc utama dari anak penyandang autisma ringan adalahmengalami hambatan dalam melalcukan interaksi sosial. Mereka tidak mempunyaiminat dalam interaksi dengan orang lain, dan perilaku sosial mereka cenderunganeh dan tidak adaptif. Anak penyandang autisma ringan juga tidak mampu untukmenggunakan bahasa untuk tujuan sosial atau hubungan interpersonal. Walaupundemikian, beberapa ahli mengatakan bahwa anak penyandang autisma ringansebenarnya dapat menunjukkan afeksi dan kedekatan yang sifatnya hangat denganorangtuafpengasuh atau orang yang dekat dengan mereka (Cohen & Volkmar,1997; Trevarthen et al, 1998).Hal tersebut di atas menimbulkan pertanyaan dalam diri penulis mengenaihubungan interpersonal dari anak penyandang autisma ringan, lebih khususnyaadalah bagaimana anak penyandang autisma ringan memandang dirinya dalamberhubungan dengan orang lain dan bagaimana sikap Serta pandangannyaterhadap orangtua. Untuk mengetahu hal tersebut secara langsung dari anakpenyandang autisma ringan tentu saja sangat sulit karena keterbatasan merekadalam berkomunikasi. Sehingga dalam Tugas Akhir ini digunakan metodeproyeksi untuk mengetahui gambaran dari hubungan interpersonal anakpenyandang autisma ringan. Metode proyeksi yang cocok digunakan untuk a.nakyang mengalami hambatan dalam kornunikasi verbal adalah tes gambar. Dua tesgambar yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah Human Figure Drawings(HFDS) dan House-Tree-Person (HTF). Untuk melengkapi dan sebagai datapenunjang dalam Tugas Akhir ini, penulis melakukan wawancara terhadaporangtua atau pengasuh.Dari hasil interpretasi yang dilakukan terhadap hasil tes HFDS dan HTP keduasubjek ditemukan bahwa keduanya memiliki hambatan dalam hubunganinterpersonal. Mereka cenderung menarik diri dan memiliki minat yang terbatasdalam melakukan interaksi dengan orang lain, terutama teman dan orang asing.Namun, kemampuan subjek 1 dalam berhubungan dengan orang lain lebihberkembang daripada subjek 2, Terhadap orangtua, kedua subjek memilikipersamaan dalam sikap dan pandangan mereka terhadap orangtua. Keduanyamemandang ibu sebagai figur yang penting dan dekat dengan diri mereka.Perbedaan antara kedua subjek terletak pada pandangan mereka mengenaiperanan ibu (dominan atau tidak) dan komunikasi yang terjalin antara keduasubjek dan ibu.Perbedaan antara kedua subjek seperti yang telah disebutkan di atasdimungkinkan oleh karena beberapa faktor, antara lain, usia yang berbeda antarakedua subjek, pendidikan dan terapi yang telah diperoleh, kesempatan dalarnberinteraksi dengan orang lain, dan faktor pola pengasuhan ibu. |