Peneiilian ini diiakukan dengan menggunakan alat yang dieebut Pines' Couple BurnoutQuestionnaire and Measurement Alai ini dibuat oleh Pines, eeorang p kotog dan koneelorpemikahan, yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya bumout dalam suatu hubunganinterpersonal. Pines memberi istriah coupfe bumout untuk menyebut fenomena lersebul, yailusuatu keadaan menyakitkan yang menimpa orang-orang, yang berharap ointa romantis akanmemberi arti dalam hidup mereka (Pines, 1996).Pines juga membuat sebuah model untuk menjelaskan bagaimana terladinya bumout danapakah hai itu dapat dihindari. Model teraebut terdiri dari dua lajur, yang sama-eama dimulaidengan lahap jatuh cinta, namun jalur yang satu berakhir dengan bumout dan laiur yang lainberakhir dengan roots dan wings. Burnout dapat terjadi oleh karena adanya ketidakeesuaian antaraharapan yang ada dengan kenyataan sehari-hari. Terjadinya bumrout dalam suaiu pemikahanmerupakan proees yang tenadi secara berlahap. Adanya perbedaan antara harapan dengankenyataan yang ada, ditambah dengan stres eehari-hari, dapat membuat keintiman dan eintaeemakin menghilang.Pemiiihan wanita, sebagai subyek dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat yangmenyalakan bahwa bagi wanita pernikahan adalah suatu hai yang panting sebagai alat untukmendapatkan kehidupan yang menjamin adanya rasa aman. Dengan keyakinan tereebut, wanitaakan memasuki suatu pemikahan dengan harapan bahwa ia akan mendapaikan cinta, rasa amandan kehahagiaan dari pasangan maupun dari pernikahannya. Bila harapan ini tidak eesuai dengankenyataan yang ada maka akan terjadi pengikisan cinta dan komitmen eehingga nienjadi burnout.Tujuan dari penelitian ini adaiah untuk mendapatkan gambaran akor bumout pada wanltadewasa yang menikah dan memiliki anak. Seiain itu iuga untuk mendapalkan gambaran masalah-masatah yang dihadapi wanila dalam pemikahannya, cara coping yang digunakan sertabagaimana pereepsi tentang cinta romantis.Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi pendekatan kuanlilatif dan kualilaiit.Pendekatan kuaniitatif dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan pendekatankuaiitetif dilakukan dengan wawancara pada subyek yang memiliki skor burnout rendah dansubyek dengan skor tinggi untuk mendapatkan iiustrasl terjadinya bumout aerla roots and wings.Subyek panelitian ini adaiah wanila bekerja yang menikah dan memiliki anak, denganmenggunakan teknik incidental sampling untuk pengambilan sampelnya.Hasil dari penelilian ini adalah ssbanyak 80% dari keselumhan wanita dalam peneiitian inimemiliki pernikahan yang baik-baik saja. Sedangkan 20% sisanya memiliki pernikhan yang hampirbumout dan ada yang sudah mengalami burnout Sedangkan masalah-masalah dalam hubunganpemikahan yang terungkap dalam penelitian inl berkisar anlara sifat, sikap maupun tingkah lakusuami, misalnya egois, kurang komunikasi, atau kurang perhatian.Ada perbedaan dalam cara coping yang digunakan oleh subyek dengan skor bumoufrendah dengan subyek dengan skor tinggi. Pada kelompok bumout rendah, oara coping yangdigunakan adalah optimism action, dengan Cara berdiskusi alau kompromi dangan suami.Sedangkan pada kelompok bumout Iinggi, cara coping yang digunakan adalah rabbnmizatrbn-resignation, yaitu dengan mendiamkan hlngga waklu yang akan menyelesaikan sorta berusahamencari kesibukan lain agar dapat melupakan masalah. Selain itu ada heberapa cara coping lainyang digunakan yailu mengingatkan pasangan, memberi pengertian, menasehati, serla mengambilimsiatif dan keputusan sendiri.Saran-saran dibenkan untuk memberi masukan pada penelitian salaniutnya agar alat inidapat benar-benar membantu untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya burnout dalampernikahan. |