Secara spesifik, studi ini bertujuan untuk mengetahui hubunganantara persepsi mengenai daya pemimpin dengan unjuk kerja bawahan.Tujuan tersebut didasarkan oleh detinisi daya pemimpin dari Rahim(1989), yakni seorang pemimpin yang juga adalah manajer dalammenjalankan tugas-tugasnya berusaha mempengaruhi para bawahanuntuk bersedia melakukan semua aktivitas kerja demi tujuan organisasiperusahaan. Dengan demikian keberhasilan seorang pemimpin dapatdiukur berdasarkan kesediaan para bawahan untuk meiaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasannya secara benar dan kesediaan ini biasanyaditandai oieh adanya suatu keterikatan yang kuat dari para bawahan, yangtampak meialui unjuk kerja bawahan. Dengan kata Iain kesediaan parabawahan tersebut dapat dilihat dari sejauh mana kontribusi unjuk kerjabawahan bagi kepentingan diri dan organisasi.Penelitian ini akan melihat hubungan antara variabel bebas (1),yaitu daya pemimpin menurut konsep French & Raven (1959) yang terdiridari daya paksaan, daya keabsahan, daya imbalan, daya keahlian clandaya acuan dengan variabel terikat unjuk kerja yang terbagi dalam 3aspek, yaitu; aspek sifat, aspek perilaku dan aspek manajeriai. Demikianjuga dalam studi ini akan dilihat hubungan antara variabel bebas (2), yaituusia, masa kerja dan tingkat pendidikan dengan variabel terikatunjuk kerjabawahan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adaiah metode non-eksperimen, dimana variabel yang akan diukur sudah melekat dalam diripara responden. Proses penelitian melibatkan responden (atasan danbawahan) yang berasal dari 3 bidang kerja, yaitu bidang percetakan,bidang perdagangan dan industri serta bidang sumber daya manusia.Selanjutnya, kuesioner penelitian dibedakan atas data pribadiresponders, kuesioner daya pemimpin yang diisi oleh manajer level bawah(para bawahan menilai daya pemimpin atasannya) dan kuesioner unjukkerja yang diisi oleh manajer level madya (atasan menilai unjuk kerja parabawahannya).Hasil kajian menunjukkan bahwa antara kelima variabel dayapemimpin dengan ketiga aspek unjuk kerja bawahan tidak memilikihubungan yang signifikan pada level of significant (l.o.s) S 0,05. Namunapabila dilihat pembedaan berdasarkan bidang kerja terdapat variasihubungan antara kelima variabel daya pemimpin dengan ketiga aspekunjuk kerja bawahan secara satu-persatu. Pada bidang percetakanmenunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara daya paksaandengan aspek sifat unjuk kerja bawahan; antara daya keahlian denganaspk sifat dan aspek manajerial unjuk kerja bawahan serta dengan unjukkerja bawahan secara keseluruhan. Pada bidang perdagangan-industritidak menunjukkan adanya hubungan yang signilikan. Sementara padabidang sumber daya manusia diperoleh hasil, yaitu ada hubungan negatifyang signitikan antara daya imbalan dengan aspek sifat unjuk kerjabawahan dan ada hubungan yang signifikan antara daya acuan denganaspek perilaku unjuk kerja bawahan.Selain itu diperoleh hasil ada hubungan signifikan antara tingkatpendidikan dengan aspek sifat dan aspek manajerial unjuk kerja bawahanserta dengan ketiga aspek unjuk kga secara keseluruhan. Sedangkanantara variabel usia dan masa kerja tidak ada hubungan yang signitikandengan ketiga aspek unjuk keda bawahan.Dalam analisis tambahan diperoleh hasil bahwa ada perbedaansignilikan pada l.o.s S 0,05 mengenai daya keabsahan, daya keahlian dandaya acuan antara bidang percetakan dengan bidang perdagangan-industri dan bidang sumber daya manusia. Sedangkan terhadap dayapaksaan dan daya imbalan, tidak ada perbedaan signinkan antara ketigabidang kena. Ada perbedaan signitikan antara bidang perdagangan-industri dengan bidang percetakan dan bidang sumher daya manusiaterhadap unjuk kerja dilihat dari aspek sifat, aspek perilaku dan aspekmanajerial. Tidak ada perbedaan yang signinkan mengenai persepsibawahan terhadap kelima variabel daya pemimpin berdasarkan usia, masakerja dan tingkat pendidikan. Demikian juga tidak ada perbedaan yangsignifikan mengenai ketiga aspek unjuk kerja bawahan berdasarkan usiadan masa kerja; Serta tidak ada perbedaan yang signifikan mengenaiaspek sifat dan aspek manajerial uniuk kerja bawahan berdasarkan tingkatpendidikan, kecuali mengenai aspek perilaku unjuk kerja bawahanberdasarkan tingkat pendidikan terdapat perbedaan yang signitikan. |