Mata pelajaran IPA dewasa ini merupakan pe1ajaranyang diidea1kan agar murid-murid mampu memanfaatkannyasebagai beka1 menghadapi kehidupan dan landasan i1mupengetahuan dan tekno1ogi. Guru-guru merupakan faktorpenge1o1a dan pengenda1i pembelajaran IPA, oleh karenaitu sebagian terbesar keberhasi1an dan kegaga1an muridsangat tergantung pada kemampuan dan kebijakan mereka.Tujuan utama pene1itian ini ada1ah mempero1eh gamba-ran sikap guru-guru SD terhadap pe1ajaran IPA di Jayapu-ra, ditinjau dari jenis ijazah yang mereka mi1iki, kemampuan penguasaan materi, keterampi1an penggunaan a1at-a1at IPA, juga lama mengajar, banyaknya penataran yang mereka ikuti, jenis ke1amin, dan asa1 daerah guru-guru tersebut.Dari Studi kepustakaan baik teori maupun pene1itian-pene1itian sebetulnya, yang berkaitan dengan sikap, 1atar belakang pendidikan, kemampuan penguasaan materi, keterampilan penggunaan alat-a1at IPA, dipero1eh informasi bahwa rata-rata sikap guru-guru SD terhadap pe1ajaran IPA da1am kriteria ragu-ragu atau dengan skor sikap rata-rata 3,083.Pene1itian ini mengajukan empat hipotesis. Hipotesis pertama berbunyi: "Terdapat hubungan yang positif sortabermakna antara 1atar be1akang pendidikan dan sikap guru-guru SD terhadap pe1ajaran IPA", diterima; yang keduaberbunyi: "Terdapat hubungan yang positif serta bermaknaantara kemampuan penguasaan materi dan sikap guru-guru SDterhadap pe1ajaran IPA", dito1ak; yang ketiga berbunyi:"Terdapat hubungan yang positif Serta bermakna antaraketerampi1an penggunaan alat-a1at dan sikap guru-guru SDterhadap pe1ajaran IPA", ditolak; dan yang keempat berbunyi: "Terdapat hubungan yang positif serta bermaknaantara kemampuan penguasaan materi, keterampi1an penggunaan a1at-alat, dan sikap guru-guru SD terhadap pelajaranIPA", dito1ak.Metode penelitian untuk menguji keempat hipotesis tersebut adalah non-eksperimenta1. Sebagai sampe1 pene11tianyaitu guru-guru IPA SD, ke1as IV, V, dan VI di kecamatanAbepura, Jayapura, Irian Jaya. Teknik pengambi1an sampe1adalah "purposive samp1ing".A1at pengumpu1 data berupa: (1) Kuesioner, yang disusuno1eh penulis; (2) Ska1a Sikap tipe Likert, disusun penu-11s; (3) Tes kemampuan penguasaan materi; dan (4) Tesketerampiian penggunaan a)alat-a1at IPAUntuk nomor (3) dan (4) dipinjam dari Pus1itbangdikbud (Jakarta). 'Data yang dipero1eh dio1ah me1a1ui ana1isis frekuensi,uji-perbedaan, uji-kore1asi, dan regresi ganda.Ditinjau dari besarnya kontribusi antara tiga (3)variabe1 bebas dan satu (1) variabel terikat, ternyatavariabe1 jenis pendidikan memberi kontribusi yang dominanterhadap sikap guru terhadap pe1ajaran IPA, kemudiandiikuti oleh variabe1 kemampuan penguasaan materi danketerampilan penggunaan a1at-a1at IPA.Temuan 1ain yang perlu mendapat perhatian adalahbanyaknya penataran yang pernah dipero1eh mempunyaidampak positif terhadap kemampuan penguasaan materi. O1ehkarena itu kesempatan da1am pemerataan mengikuti pena-taran wajib menjadi bahan pertimbangan demi peningkatanmutu guru.Saran yang diutarakan antara 1a1n bagi peneliti yangakan datang, hendaknya memperhatikan dan me1ibatkanaspek-aspek yang berkaitan dengan pribadi guru yaitu:potensi belajar, motivasi berprestasi, disiplin diri, danminat para guru yang mengajar IPA, juga diupayakan agarsampe1 bervarias1, wi1ayah sampe1 diper1uas, agar pene1itian yang berhubungan dengan upaya peningkatan mutu gurupendidikan dasar (SD) mendapat wawasan yang 1ebih luasdan tepat. |