Perkembangan self-regulated learning yang diperoleh melalui pemahaman bacaan dan membuat ringkasan pada Anak SMU
(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002)
|
Perkembangan berfikir pada manusia telah menarik perhatian para filsufberabad-abad lamanya, dan dalam dekade terakhir ini penelitian-penelitian mengenai hal tersebut berkembang lebih pesat dibandingkan dengan aspek-aspek perkembangan lainnya. Kegiatan berfikir atau juga dikenal dengan kognisi, mudah dan banyak diamati dalam penerapannya pada situasi belajar dan mengajar di sekolah.Para ahli saat ini melihat belajar sebagai suatu proses membangunpengetahuan, seperti yang dikatakan oleh Resnick (1989) belajar adalah suatu proses untuk membangun pengetahuan, tergantung kepada pengetahuan terdahulu yang sudah dimiliki dan terkait dengan situasi dimana belajar itu terjadi. Sehinggadengan demikian anak dituntut memiliki kemampuan untuk mengarahkan danmengatur proses belajar mereka atau dikenal juga sebagai kemampuanmetakognisi, yang didalamnya tercakup mekanisme-mekanisme self- regu!ation seperti melakukan pengecekan (checking), perencanaan (plaming), pemantauan (monitoring), pengujian (testing), perbaikan (revising) dan evaluasi (evaluating).Bertitik tolak dari pemikiran Piaget yang mengemukakan bahwa kesiapananak secara berbed untuk belajar metakognitif berada pada tahap formal operasional, sementara dipihak lain para ahli menemukan bahwa dalam usia yang lebih muda anak ternyata sudah lebih siap untuk mengerti bahan bacaan, makapenulis tcrtarik unluk meneliti “Proses perkembangan self-regulated learning yang diperoleh melalui pemahaman bacaan dan membuat ringkasan pada anakSMU Dalam penelitian ini, anak akan diberi pelatihan yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sley-regulated learning mereka. Pelatihan diberikan pada anak SMU. karena diperkirakan mereka berada pada rentang usia 14 sampai dengan 18 tahun. Pada rentang usia ini diharapkan kemampuan anak untuk beriikir abstrak lebih berkembang. Jumlah sample dalam penelitian adaiah 16 orang.Penelitian ini menemukan bahwa latihan memahami bacaan dan membuatringkasan ternyata meningkatkan kernampuan self regulalea' learning anak secara umum. Ada peningkatan penggunaan strategi pada sesi setelah latihan dibandingkan sebelum latihan Pada pertemuan kedua mulai nampak peningkatan penggunaan strategi terutama pada strategi evaluasi diri dan pemantauan (self-evaluation & moniroring) serta penetapan tujuan dan perencanaan (goal selling & straregic planning). Dalam penelitian ini ternyata anak palling banyakmenggunakan strategi evaluasi diri dan pemantauan (se¢evaluarion &moniroring), sementara yang paling sedikit digunakan adalah pemantauan strategi keluaran (stralegic out come monitoring). Sebelum pelatihan rata-rata jumlahstrategi anak berada dibawah 2, sementara setelah pelatihan jumlah stratcgi yang digunakan oleh anak mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 4. Sedangkan jumlahkenaikan pcnggunaan slrategi yang paling menonjol terjadi pada pelatihan keempat.Sementara itu perkembangan anak membuat ringkasan setelah pelatihansecara umum juga mengalami kenaikan dibandingkan sebelum pelatihan, begitu juga dengan nilai ulangan biologi. |
T-Sri Redatin Retno Pudjiati.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T38773 |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | ix, 206 hlm. ; 30 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T38773 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20344601 |