:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Perbedaan antara Expert dan Novice dalam Self Management dan Self Appraisal Ketika Memahami Bacaan

Theresia Indira Shanti; Ediasri T. Atmodiwirjo, supervisor (Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003)

 Abstrak

Penulis bacaan memiliki tujuan agar bacaan yang ia tulis dapat
dipahami pembaca, sehingga penulis dapat mentransmisikan
pengetahuannya dan pernbaca dapat mengmbangkan pengetahuannya.
Saat diiakukan penilaian terhadap individu yang memahami bacaan, dapat
diidentifikasi adanya individu yang memiliki skor pemahaman bacaan baik
(expert) dan individu yang memiliki skor pemahaman bacaan rendah
(novice). Brown dan Wagoner (dalam Wilson dan Gambrell, 1988)
mengatakan bahwa perbedaan tersebut terutama disebabkan oleh proses
inetakognitif Bonds, dkk (dalam Hsiao, 1997) mengatakan bahwa proses
metakognitif dalam berpikir dibagi ke dalam dna kategori, yaitu se#
management (selanjutnya dibagi lagi rnenjadi planning, attending,
encoding, reviewing, dan evaluating) dan self appraisal (selanjutnya dibagi
lagi rnenjadi pengetahuan metakognitif deklaratit; pengetahuari
rntakognitif prosedural, dan pengetahuan metakognitif kondisionai).
Dalam penelitian ini, peneliti memakai teori proses metakognitif dalam
berpikir untuk dilihat apakah dipakai juga oleh individu saat memahami
bacaan. Selain dengan membaca bacaan, pemahaman bacaan dapat juga
diukur dengan pertanyaan yang mengacu pada bacaan, dengan 6 tingkat
pemahaman inferensial. Permasalahan yang diajukan adalah “bagaimana
perbedaan self management dan self appraisal antara expert dan novice saat
membaca bacaan ekspositori ‘?”; “bagaimana perbedaan seMmanagement
dan se#apprai.sal antara expert dan novice saat menjawab pertanyaan
mengacu pada bacaan ekspositori ?”; dan “bagaimana perbedaan self
management dan self appraisai antara expert dan novice saat rnenjawab
pertanyaan pada berbagai tingkat pemahaman inferensial ?”.
Untuk mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi seM
management dan self appraisal dalam memahami bacaan, peneliti
menentukan bacaan yang akan dibaca adalah jenis bacaan ekspositori,
sampel harus memiliki minat utama dalarn bidang psikologi, memakai alat
bantu pemahaman bacaan berupa alat tulis, bersedia mengikuti prosedur
penelitian selanjutnya, merniliki inteligensi umum pada kategori sama
dengan perbedaan rentang skor pemahaman bacaan terbesar. InstrLu‘nen
penelitian adalah alat untuk elisitasi topik yang diminati angkatan 2001,
survey pcringkat tema yang diminati angkatan 2001, 4 bacaan ekspositori,
yang terdiri dari bacaan peringkat 1 untuk pengambilan data, peringkat 2
untuk menyeleksi mahasiswa yang Inenjadi expert dan novice, dan
peringkat 3 terdiri dari 2 bacaan yang dipakai untuk latihan pengambilan
data. Bacaan peringkat 1 dan 30 pertanyaan yang mengacu pada bacaan
tersebut yang akan dipakai untuk menyeleksi expert dan novice mengalarni
uji daya diskriminasi item terlebih dahulu pada angkatan 2000, dan
kernudian dilakukan perbaikan terhadap item yang perlu diperbaiki. Self
management dan self appraisal expert dan novice dilihat dengan pross
thinl: aloud saat subyek rnembaca bacaan maupun menjawab pertanyaan.
Sebelum pengarnbilan data., subyek dilatih untuk melakukan think aloud
dengan 2 bacaan berperingkat 3. Data berbentuk transkrip verbatim think
aloud subyek, dan diolah berdasar kategori sefmanagernent dan self
appraisal. Proses yang tidak dapat dimasukkan dalam kedua kategori di
atas dimasukkan peneliti sebagai kategori baru.
Hasil dan analisis dikategorikan sesuai perrnasalahan yang diajukan.
Saat membaca bacaan, perbedaan utama antara expert dan novice terdapat
pada kualitas skemata yang terbentuk akibat self management dan sebf
appraisal yang brbeda antara kedua subyek. Expert melakukan seleksi,
searching, validasi paranase, elaborasi, qualitatively relating dengan
pengetahuan mengenai banyak individu, koniirrnasi, pengetahuan
metakognitif prosedural. Expert tidak melakukan gauging. Sedang novice
hanya melakukan gauging, validasi mengulang, qualitatively relating
dengan pengalaman pribadi, pengetahuan metakognitif deklaratif. Novice
tidak melakukan seleksi, searching, validasi parafrase, elaborating.
Kategori instruksi pada diri sendiri merupakan kategori baru yang hanya
dilakukan novice, yang oleh peneliti dimasukkan sebagai salah satu kategori
dalam tahap attention dalam seimanagement. Sedang kategori tidak tahu
merupakan kategori baru yang dilakukan balk oleh expert maupun novice,
yang oleh peneliti dimasukkan sebagai Salah satu kategori dalam tahap
encoding dalam self management. Saat menjawab pelsoalan, perbedaan
utama antara expert dan novice juga terdapat pada kualitas skemata yang
terbentuk akibat self management dan sei appraisal yang berbeda antara
expert dan novice. Expert melakukan searching, contrasting, validasi,
elaborating, qualitative/ relating, konfimaasi, repeating, pengetahuan
metakognitif prosedural. Novice melakukan searching, contrasting,
validasi, elaborating, qualitativelv relating, konfimmasi, repeating, revising,
pengetahuan metakognitif prosedural. Sedang kategori baru yang diberi
judul sadar keadaan diri dan kategori tidak tahu dilakukan baik oleh expert
maupun novice. Kategori sadar keadaan diri dirnasukkan peneliti ke dalam
Salah satu kategori dalam pengetahuan metakognitif deklaratif, sedang
kategori tidak tahu dimasukkan sebagai Salah satu kategori dalam tahap
encoding. Perbedaan kualitas terdapat pada proses yang dilakukan expert
dan novice. Bila berdasar tingkat pemahaman yang berbeda, terdapat
kesamaan antara expert dan notice, bahwa semakin tinggi tingkat
pemahaman inferensial, semakin banyak kesalahan yang mereka lakukan.
Namun hal ini hanya berlaku sampai tingkat pemahaman kelima. Diduga,
peneliti kurang membuat pertanyaan yang sulit untuk tingkat pemahaman
keenam. Kesalahan yang dilakukan expert lebih sedikit dibandingkan
notce pada hampir semua tingkatnya.
Dari hasil penelitian ini, dapat dibuat beberapa pokok pelatihan yang
dapat dilakukau terhadap novice. Sebelumnya, penelitian ini perlu
dilakukan terlebih dahulu pada sampel yang lebih besar, namun dengan
kontrol yang tetap ketat seperti pada penelitian ini. Kategori baru yang
dioroleh pun perlu diuji kernbali kemunculannya pada sampel di penelitian
berikutnya.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Theresia Indira Shanti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer ,
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 230 hlm. : ill. ; 30 cm. + Lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-24-00746143 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20344606