Penulis bacaan memiliki tujuan agar bacaan yang ia tulis dapatdipahami pembaca, sehingga penulis dapat mentransmisikanpengetahuannya dan pernbaca dapat mengmbangkan pengetahuannya.Saat diiakukan penilaian terhadap individu yang memahami bacaan, dapatdiidentifikasi adanya individu yang memiliki skor pemahaman bacaan baik(expert) dan individu yang memiliki skor pemahaman bacaan rendah(novice). Brown dan Wagoner (dalam Wilson dan Gambrell, 1988)mengatakan bahwa perbedaan tersebut terutama disebabkan oleh prosesinetakognitif Bonds, dkk (dalam Hsiao, 1997) mengatakan bahwa prosesmetakognitif dalam berpikir dibagi ke dalam dna kategori, yaitu se#management (selanjutnya dibagi lagi rnenjadi planning, attending,encoding, reviewing, dan evaluating) dan self appraisal (selanjutnya dibagilagi rnenjadi pengetahuan metakognitif deklaratit; pengetahuarirntakognitif prosedural, dan pengetahuan metakognitif kondisionai).Dalam penelitian ini, peneliti memakai teori proses metakognitif dalamberpikir untuk dilihat apakah dipakai juga oleh individu saat memahamibacaan. Selain dengan membaca bacaan, pemahaman bacaan dapat jugadiukur dengan pertanyaan yang mengacu pada bacaan, dengan 6 tingkatpemahaman inferensial. Permasalahan yang diajukan adalah “bagaimanaperbedaan self management dan self appraisal antara expert dan novice saatmembaca bacaan ekspositori ‘?”; “bagaimana perbedaan seMmanagementdan se#apprai.sal antara expert dan novice saat menjawab pertanyaanmengacu pada bacaan ekspositori ?”; dan “bagaimana perbedaan selfmanagement dan self appraisai antara expert dan novice saat rnenjawabpertanyaan pada berbagai tingkat pemahaman inferensial ?”.Untuk mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi seMmanagement dan self appraisal dalam memahami bacaan, penelitimenentukan bacaan yang akan dibaca adalah jenis bacaan ekspositori,sampel harus memiliki minat utama dalarn bidang psikologi, memakai alatbantu pemahaman bacaan berupa alat tulis, bersedia mengikuti prosedurpenelitian selanjutnya, merniliki inteligensi umum pada kategori samadengan perbedaan rentang skor pemahaman bacaan terbesar. InstrLu‘nenpenelitian adalah alat untuk elisitasi topik yang diminati angkatan 2001,survey pcringkat tema yang diminati angkatan 2001, 4 bacaan ekspositori,yang terdiri dari bacaan peringkat 1 untuk pengambilan data, peringkat 2untuk menyeleksi mahasiswa yang Inenjadi expert dan novice, danperingkat 3 terdiri dari 2 bacaan yang dipakai untuk latihan pengambilandata. Bacaan peringkat 1 dan 30 pertanyaan yang mengacu pada bacaantersebut yang akan dipakai untuk menyeleksi expert dan novice mengalarniuji daya diskriminasi item terlebih dahulu pada angkatan 2000, dankernudian dilakukan perbaikan terhadap item yang perlu diperbaiki. Selfmanagement dan self appraisal expert dan novice dilihat dengan prossthinl: aloud saat subyek rnembaca bacaan maupun menjawab pertanyaan.Sebelum pengarnbilan data., subyek dilatih untuk melakukan think alouddengan 2 bacaan berperingkat 3. Data berbentuk transkrip verbatim thinkaloud subyek, dan diolah berdasar kategori sefmanagernent dan selfappraisal. Proses yang tidak dapat dimasukkan dalam kedua kategori diatas dimasukkan peneliti sebagai kategori baru.Hasil dan analisis dikategorikan sesuai perrnasalahan yang diajukan.Saat membaca bacaan, perbedaan utama antara expert dan novice terdapatpada kualitas skemata yang terbentuk akibat self management dan sebfappraisal yang brbeda antara kedua subyek. Expert melakukan seleksi,searching, validasi paranase, elaborasi, qualitatively relating denganpengetahuan mengenai banyak individu, koniirrnasi, pengetahuanmetakognitif prosedural. Expert tidak melakukan gauging. Sedang novicehanya melakukan gauging, validasi mengulang, qualitatively relatingdengan pengalaman pribadi, pengetahuan metakognitif deklaratif. Novicetidak melakukan seleksi, searching, validasi parafrase, elaborating.Kategori instruksi pada diri sendiri merupakan kategori baru yang hanyadilakukan novice, yang oleh peneliti dimasukkan sebagai salah satu kategoridalam tahap attention dalam seimanagement. Sedang kategori tidak tahumerupakan kategori baru yang dilakukan balk oleh expert maupun novice,yang oleh peneliti dimasukkan sebagai Salah satu kategori dalam tahapencoding dalam self management. Saat menjawab pelsoalan, perbedaanutama antara expert dan novice juga terdapat pada kualitas skemata yangterbentuk akibat self management dan sei appraisal yang berbeda antaraexpert dan novice. Expert melakukan searching, contrasting, validasi,elaborating, qualitative/ relating, konfimaasi, repeating, pengetahuanmetakognitif prosedural. Novice melakukan searching, contrasting,validasi, elaborating, qualitativelv relating, konfimmasi, repeating, revising,pengetahuan metakognitif prosedural. Sedang kategori baru yang diberijudul sadar keadaan diri dan kategori tidak tahu dilakukan baik oleh expertmaupun novice. Kategori sadar keadaan diri dirnasukkan peneliti ke dalamSalah satu kategori dalam pengetahuan metakognitif deklaratif, sedangkategori tidak tahu dimasukkan sebagai Salah satu kategori dalam tahapencoding. Perbedaan kualitas terdapat pada proses yang dilakukan expertdan novice. Bila berdasar tingkat pemahaman yang berbeda, terdapatkesamaan antara expert dan notice, bahwa semakin tinggi tingkatpemahaman inferensial, semakin banyak kesalahan yang mereka lakukan.Namun hal ini hanya berlaku sampai tingkat pemahaman kelima. Diduga,peneliti kurang membuat pertanyaan yang sulit untuk tingkat pemahamankeenam. Kesalahan yang dilakukan expert lebih sedikit dibandingkannotce pada hampir semua tingkatnya.Dari hasil penelitian ini, dapat dibuat beberapa pokok pelatihan yangdapat dilakukau terhadap novice. Sebelumnya, penelitian ini perludilakukan terlebih dahulu pada sampel yang lebih besar, namun dengankontrol yang tetap ketat seperti pada penelitian ini. Kategori baru yangdioroleh pun perlu diuji kernbali kemunculannya pada sampel di penelitianberikutnya. |