:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Gambaran pola asuh orang tua pada anak dengan masalah atau kecenderungan conduct disorder berdasarkan hasil wawancara klinis

(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Terdapat kebutuhan yang mendesak unluk mengerti proses perkembangan
scperti apa yang memberikan kontribusi timbulnya conduct disorder pada anak-
anak. Conduci disorder sendiri adalah suatu sindrom yang dikenal pada bidang
psikialri yang tetjadi pada masa anak-anak dan remaja, serta memiliki
karakteristik adanya suatu bentuk perilaku yang tidak mengikuti aturan-aturan dan
perilaku antisosial dalam jangka waklu tertentu (Searight, Ronnek, & Abby,
2001).
Tcrdapat beberapa penjelasan leori mengenai agresifitas yang rnenjadi
salah sam ciri dari anak conducz disorder. Menurut tend belajar, perilaku agresif
yang tampil dipelajari anak melalui berbagai tindakan agresif yang mereka amati
dari orang Iain, rnisalnya dari orang tua, saudaranya dan ternan-teman
sepemmainan. Selain itu, perilaku agresif ini juga dipelajari saat anak diberi
perhatian karena perilaku agresif yang dia lakukan, dimana hal itu menjadi
caranya mendapalkan perhatian dari orang dewasa Keadaan sehari-hari yang
Lidak mengunlungkan juga diyakini menimbulkan reaksi agzresif saat individu
merasakan suatu kesulitan unluk rnendapatkan pemuasan kebutuhan atau
mencapai tujuarmya (Schaefer & Millrnan, 1981). Baum (1989, dalam Wenar,
1994) melaporkan hahwa pada populasi yang mengalami conduct disorder
sebanyak satu-perlima hingga satu-peniganya mengalarni masalah deprcsi.
Conduct disorder sendiri dapat dipengaruhi baik oleh faktor genetik
maupun Iingkungan. Resiko rnunculnya perilaku conduci disorder ini lebih besar
texjadi pada anak yang orang tuanya atau saudara kandungnya mengalami
anrisociai personality disorder clan conduct disorder. Conduci disorder ini juga
sering muncul pada anak dengan oraug ma yang mengalami iccterganmngan
alkohol, gangguan mood, schizophrenia, ADHD dan conductdisorder (DSM-IV-
TR, 2000).
Dari berbagi sumber, conduct disorder pada anak sering dikaitkan karcna
adanya rnasalah-masalah yang limbul dalam keluarga, psikoparologi pada orang
tua, dan kondisi yang tidak menglunungkan dalarn linglcungan (Schachar &
Tannock, 1995, dalam Mash & Wolf, 1999). Hal ini lnenimbulkan keterrarikan
untuk meneliti dinamika yang terjadi dalaln keluarga dari anak yang didiagnosis
memiliki masalah atau kecenderungan conduct disorder melalui gambaran pola
asuh yang diterapkan orang tua.
Penclitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data yang
bersumber dari 5 orang anak sesuai dengan data kasus yang ada pada Klinik Anak
F. Psikologi UI dari tahun 2000 - 2003.
Beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa semua
pasangan orangtua pada anak-anak dengan masalah atau memiliki kecendenmgan
conduct disorder yang menjadi subjek dalam penclitian ini menerapkan
pengasuhan yang tidak sama (inkonsisten), dimana antar orangtua sendiri ndak
didapatkan kesepakatan mcngenai pola asuh yang diberikan kepada anak. Pola
asuh yang diterapkan kepada anak pada umumnya adalah pola HSU11 otoriter,
pemmisif dan rejecfing./bzogiecling, dan tidak ditemukan orangtua yang
menggunakan pola asuh otoritatif. Pada dimensi kontrol, seluruh subjek
mendapatkan hukuman sebagai benluk usaha orangtua untuk mendapatkan
perilaku yang dihampkan, berupa bentakan-bentakan dan kata-kata kasar sampai
dengan hukuman tisik mulai dari mengisolasi anak di ruangan, tidak
mcmperbolehkan masuk rumah hingga pukulan di badan. Tunlutan-tuntutan yang
diberikan pun tidak disertai dengan pengawasan yang terus-menerus (konsisten)
oleh orangtua. Ditemukan bahwa anak-anak disorder yang menjadi
subjek penelilian ini kurang mendapatkan pcmenuhan aftksi dari orangtuanya.
Kurangnya pemberian afeksi kepada anak-anak oleh orangtua dikarenakan
kcsibukan orangtua dengan pekerjaannya atau dikarenakan orangtua yang
cenderung menutupi perasaannya sehingga iidak lancarnya interaksi dengan
muatan cmosi antara oraugtua dan anal;
Keterbatasan penelitian ini adalah penggunaan data sekunder, dimana
wawancara klinis tidak dilakukan langsvmg oleh peneliti sehingga terdapat
kemungkinan adanya data-data yang belum tergali. Selain itu, sampel yang
digunakan terbatas hanya 5 subjek sehingga tidak dapat di generalisasi pada semua
anak dengan masalah conduct disorder. Sehingga, untuk lebih mempemaya
pengetahuan masalah conduct disorder ini, penelitian selanjutnya disarankan
dilakukan secara kuantitatif sehingga dapat dilihat seperti apa kecenderungan
pada populasi.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Tia Rahmania.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T37870
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : x, 74 hlm. : ill. ; 28 cm + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T37870 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20344607