Tes gambar Draw A Person (DAP) adalah suatu pemeriksaan psikologis. Tes DAP sendiri termasuk ke dalam tes proyeksi, dimana subyek yang dites diberi kebebasan untuk memberikan respon apapun terhadap stimulus les tersebut, tanpa ada konsekuensi jawaban benar atau salah. Tujuan dari tes cenderung terselubung dan tidak diketahui oleh subyek sehingga respon yang diberikan subjek diharapkan merupakan proyeksi diri sepenuhnya. Gambar orang pada tes DAP diyakini oleh sebagian besar psikolog sebagai proyeksi diri subjek yang bersangkutan. Merupakan salah satu tes yang sering digunakan dal. Sebagai salah satu tes proyeksi gratis, hasil atau gambar orang pada tes ini tidak terlepas dari faktor paper and pencil mastery, yaitu pengalaman dan penguasaan terhadap media gambar itu sendiri. Paper and pencil mastery berkaitan dengan keluwesan menggunakan pensil, sehingga mempengaruhi hasil gambar yang dibuat subjek.interpretasi dari gambar orang pada tes DAP menurut Machover (1949) dalam beberapa aspek, antara lain aspek formal ~ struktural; dan aspek isi. Jika aspek formal-struktural meliputi bagian gambar seperti garis, ukuran, hapusan simetri dll maka aspek isi meliputi bagian gambar seperti siapa tokoh yang dibuat, pakaian, aksesoris, dll. Masing-masing aspek memiliki nilai proyektif tersendiri. Dari sudut pandang seni rupa, khususnya seni gambar, suatu gambar adalah refleksi dari ingatan seseorang, lcrhadap suatu benda. Dalam hal ini, bila seseorang membuat gambar “orang" berarti ia merefleksikan atau mengungkapkan image “orang" yang ada di dalam ingatannya Sumama (2001) meyakini bahwa setiap individu memiliki daya atau potensi untuk menggambar, terbukti dari kenyataan bahwa setiap anak kecil suka mencoret-coret bahkan dengan alat yang paling sederhana seperti arang atau ranting kayu. Namun sejalan dengan usia dan pengalaman bentuk-bentuk yang diingat menjadi lebih kompleks dan sulit dipisahkan satu dengan yang lainnya, sehingga timbul keraguan untuk mengungkapkan ingatan tersebut. Keraguan ini menyebabkan seseorang merasa tidak bisa menggambar Menurut Sumarna setiap orang memiliki potensi untuk menggambar dengan baik, dan ia bisa mengembangkan potensi tersebut jika ia terus melatih kemampuan menggambarnya.Menurut Mardiono (2001), ada ‘beberapa teknik dasar yang harus dikuasai untuk bisa menggambar orang dengan baik, antara Lain : proporsi tubuh kesan gerakan atau emosidan karakter wajah dan tokoh, perspektif, bayangan dan siluet, serla gaya menggambar. Berdasarkan pengetahuan tentang aspek-aspek dalam interpretasi DAP teknik menggambar, tampak ada kemampuan antara aspek formal-struktural tes DAP dengan teknik menggambar sehingga muncul suatu pertanyaan _ bagaimana hasil tes DAP yang dihasilkan oleh orang yang terlatih menggambar? Apakah memiliki perbedaan dari. Orang yang tidak terlatih menggambar? Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis bahwa terdapat perbedaan yang signifikan aspek formal dan struktural dari gambar orang oleh kelompok terlatih menggambar dan tidak Terlatih menggambar.Penelitian ini p subjek yang terlalu menggambar dan tidak terlatih menggambar GB dilakukan dengan cara mengumpulkan gambar-gambar orang dari kelompok gambar-gambar Tersebut diambil dengan prosedur yang sesuai dengan administrasi tes DAP, tanpa lumbar asosiasi dan subyek hanya menggambar satu tokoh. Kemudian, gambar-gambar tersebut secara acak diberikan kepada razer untuk dinilai. Penilaian aspek Formal dan struktural dari gambar-gambar tersebut berdasarkan skala rating yang telah disusun sebelumnya. Untuk membandingkan masing masing aspek dan kedua kelompok digunakan teknik statistik yang membandingkan nilai rata-rata dari masing-masing aspek dari kedua kelompok. Penelitian dilakukan terhadap 29 subyek dari populasi dewasa muda berusia antara 19 - 30 tahun, yang jika dilihat dari berbagai kriteria, terdiri dari 15 orang dari kelompok terlatih menggambar (51,7%), dan 14 orang dari kelompok tidak Terlalu menggambar (48,3%); 17 orang laki-laki (58,6%) dan 12 orang perempuan (41,4%}; 5 orang mahasiswa (17,2%), 15 orang pegawai (Sl ,7%), 9 orang illustrator/designer gratis (3l%). Razer dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut : rarer adalah psikolog klinis yang menjadi staff akademik jurusan Psikologi Klinis Universitas Indonesia Rarer sudah terbiasa menggunakan tes DAP, atau menginterpretasikan tes DAP dalam pemeriksaan psikologis yang ditanganinya.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa terdapat perbedaan aspek formal dan struktural dari gambar orang oleh kelompok yang terlatih menggambar dan tidak terlatih menggambar dalam hal adanya kesan aksi/gerakan; bayangan; detail gambar karakteristik garis seperti kecenderungan untuk lurus atau bergelomban kecenderungan untuk putus-putus atau kontinyu; dan tekanan garis. Aspek dari gambar seperti tokoh yang ekspresif, bayangan , karakteristik garis dan tekanan garis tampak lebih menonjol pada kelompok terlatih menggambar dibandingkan pada kelompok tidak terlatih menggambar. Sedangkan aspek lainnya seperti distorsi, hapusan, letak gambar, perspektif sikap dari tokoh, simetri gambar, kecenderungan garis tengah dan ukuran gambar terbukti tidak ada perbedaan yang signifikan. |