ABSTRAK Tugas akhir ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat di RW 20 Kampung LioDepok untuk melaksanakan program intervensi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).Pemilihan program ini didasarkan oleh analisa kebumhan serta kesepakatan bersamapara warga setempat. Dengan adanya ngaji lekar dan Taman Pendidikan A1-Qur?an(TPA) yang berkembang di RW 20 Kampung Lio, maka aset tersebut dipandangsebagai potensi yang dapat dikembangkan dengan mcngintegrasikan program PAUDdi dalamnya.lntervensi ini diawali dengan sebuah baseline study yang menggunakan konsepParricqzalmy Rural Appraisal (PRA) yaitu dengan melibatkan masyarakat secaraaktif mulai dari perencamaan, pelaksanaan dan evaluasi program intervensi. Kegiatansepenzi Focus Group Discussion (FUD) adalah salah satu cara melibatkan masyarakatumuk mcnganalisa serta merencanakan program intervensi yang cocok dan sesuaidengan kebutuhan mereka. Dalam konsep PRA juga ditekankan tentang kedekatanseorang intervensionis dengan masyarakat agar dapat mcnggali informasi lebih dalamsekaligus membangun sebuah kemitraan yang solid.Sebuah intervensi membumhkan agen perubahan. Dengan adanya aset TPA ini makaperan guru TPA sangat strategis unnzk menjadi seorang agen perubahan. Selanjutnyaagen perubahan ini perlu mendapatkan pembangunan kapasitas. Pada intervensi inipembangunan kapasitas dilakukau sebuah pendekatan normatif bempa transferpengelahuan dan pelatihan. Maka sosialisasi tentang pentingnya PAUD serra programpclalihan metode bermain, cerita dan menyanyi (BCM) pada TPA merupakan imsurpokok dalam intewensi di RW 20 Kampung Lio.Dari hasil intervensi dapat disimpulkan bahwa masyarakat di RW 20 Kampung Liosudah rnempunyai pcrsepsi yang baik terhadap pnogram PAUD terbukri denganmunculnya beberapa lcmbaga PAUD, sena para guru TPA yang sudah menerapkanmetode BCM di tempat ngaji Iekar atau di TPA mereka masing-masing. Sebagaidiskusi di sini adalah terdapat potensi terjadinya gesekan diantara para pcngelolaPAUD tersebut, dan dikhawatirkan akan tcrjadi perebutan lahan. Untuk itu disarankanagar para pengelola PAUD dapat duduk bcrsama untuk membuat kcsepakatan dalampengelolaan PAUD di RW 20 Kampung Lio. Saran yang kedua adalah untukintervcnsi berikutnya perlu diadakan pelatihan tambahan berbenmk TOT (training ofrrainers) agar para gum ngaji dan TPA di sekitar RW 20 Kampung Lio juga mendapatpengetahuan Serta pengalaman yang sama tentang program PAUD berbasis TPA.Diharapkan dari ko-2 saran tersebut program imervensi ini dapat terus berlanjut diRW 20 Kampung Lio. ABSTRACT Study Program : Master in Applied Program of Social Intervention PsychologyTitle : Early Childhood Education (ECE) Intervention Program (3-6) by KoranEducation Center Support A Study on Area No. 20 Kainpung Lio DepokThis study is focusing on empowering the community of Area No. 20 Kampung LioDepok to implement the Early Childhood Education (ECE) intervention program.This program has selected based on a need assessment and also a covenant with thecommunity. Considering with the improvement of Koran Education Center (KEC) onArea No. 20 Kampung Lio, these assets are a potential part to integrate them withECE.The intervention is beginning with a baseline study using the concept of ParticipatoryRural Appraisal (PRA), which is involving the community actively hom planning,action, and evaluating the progam. Activity like Focus Group Discussion (FGD) isone of the techniques to involving the community on analyzing and also make a planof an appropriate program based on their needs. In PRA concept, it is also emphasizeabout the relationship between the interventionist and the community. With goodrelationship we can both elaborate the information and also to build a strongpartnership.An intervention needs an agent of change. With the KEC as an asset, therefore, theKEC teachers appear as a strategic agent of change. Hence, these agents need acapacity building. On this intervention the capacity building is using the nonnativestrategy, it is about transfer knowledge and training. Thus, the socialization about theimportant of ECE and the training program with the playing, story telling, and singing(PSS) method are the important part of intervention in Kampung Lio.As a result from the intervention, the community already has an excellent perceptionabout the ECE, It proves when the community built the ECE center, and all the KECteachers have implemented the PSS method. As a discussion, there is a potentialdiction between the ECE administrators, because they have the same area to workwith. Therefore they need to sit together and make an agreement to manage the ECEprograms in Area No. 20 Kampung Lio. The next input is for the next intervention theKEC teachers need to have TOT (training of trainers), they have to transfer theirknowledge to another KEC teachers next to there are. From these inputs, hopefullythe intervention program will be sustained.
|