Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam upaya mengatasipersoalan yang dikeluhkan oleh manajemen PT XYZ sebuah perusahaan yangbergerak di bidang manufacturing kaca lembaran. Yaitu upaya untuk meningkatkanefektivitas kegiatan GKM di PT XYZ.Kegiatan Gugus Kendall Mutu di PT XYZ dlmulai pada tahun 2000. Saatitu manajemen PT XYZ mencoba menerapakan Total Quality Management Yaitumelalui pembentukan Gugus Kendali Mutu (selanjutnya disingkat GKM) di tingkatkaryawan yang paling renclah, operator dan foreman. Para Supervisor dansuperintendent menjacli fasilitator atau pembimbing dari masing-masing GKM diseksinya. Tujuan program ini sangat positif; yaitu melibatkan seluruh karyawan dalamusaha perbaikan yang berkesinambungan. Baik eflsiensi penggunaan material,maupun kegiatan kerja.Gugus Kendall Mutu (GKM] merupakan kelompok kecil karyawan yangterdiridari 5 sampai 7 orang, yang bertemu secara reguler seminggu 1 kali selama 1jam, untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah di tempat kerja. GKMrnerupakan Salah satu rnetode yang dapat cligunakan untuk memberdayal-can karyawanclalam berpartisipasi mengambil keputusan yang mempengaruhi hubungan merekadengan pekerjaan, tugas,dan organisasi (WerLher, Davis, 1996).Sikap karyawan yang cenderung kurang peduli terhadap kegiatan GKM di PTXYZ bisa saja bersumber pada beberapa faktor, sehingga diperlukan analisis awaluntuk mengidentitikasi permasalahan yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuanmengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan karyawan untukterlibat aktif dalam kegiatan GKM di departemennya Sehingga kemudian dapatdisusun rekomendasi tindakan straiegis untuk mengatasinya.Menurut Fishbein dan Ajzen (1990) keyakinan seseorang terhadap suatuobyek atau tingkah laku tertentu dapat diwaldli oleh informasi yang dimiliki tentangobyek atau tingkah laku tersebut. Keyakinan diukur dengan cara menempatkan subyekpada dimensi kemungkinan subyektif yang melibatkan sebuah obyek dengan atributtertentu. Suatu atribut yang bernilaibaik, maka sikap individu terhadap obyek tersebutmenjadi positiif Dan tingkah laku individu pun semakin mengarah pada obyek tersebut.Sebaliknya suatu au-ibut yang diyakini bernilai buruk maka sikap individu terhadapobyek tersebut menjadi negatif; sehingga tingkah lakunya sernakin menghindar dariobyek tersebut.Begitu pula halnya dengan sikap terhadap kegiatan GKM. Jika seorangkaryawan menganggap sebagai sesuatu yang melelahkan, hanya menambah bebankerja yang sudah ada, tidak ada gunanya, maka sikapnya menjadi negatitf Tetapi,jika kegiatan GKM dianggap sebagai sesuatu yang menunjang program kerja,meningkatkan kesejahteraan karyawan, maka sikapnya rnenjadi positif.Berdasarkan analisa terhadap data kuesioner normative belief, normasubyektif, perceived behavioral control, sikap dan intensi ditemukan bahwa untukkeseluruhan subyek, variabel nomma subyektif dan perceived behavioral controlmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi untuk terlibat dalam kegiatanGKM. Dalam hal ini prediktor yang perannya lebih besar adalah normasubyektif. Ini berarti bagi keseluruhan subyek, intensi untuk terlibat dalamkegiatan GKM sangat dipengaruhi oleh persepsi rekan kerja merekamengharapkan untuk Iarlibat dalam kegiatan GKM. Selain itu dipengaruhi jugaoleh kontrol dari dalam diri karyawan sendiri.Berdasarkan kesimpulan hasil analisa maka disusun rencana tindakan yangharus diambil yang dibagi dalam 3 kategori, yaitu: tindakan yang ditujukan untukkelompok manager dan kepala seksi, tindakan yang ditujukan untuk kelompokfasilitator GKM, tindakan yang ditujukan untuk kelompok anggota GKM. |