Full Description

Cataloguing Source LibUI ind rda
Content Type text (rdacontent)
Media Type unmediated (rdamedia) ; computer (rdamedia)
Carrier Type volume (rdacarrier) ; online resource (rdacarrier)
Physical Description xiii, 91 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Concise Text
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 1
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
T34140 15-19-335957084 TERSEDIA
No review available for this collection: 20344650
 Abstract
ABSTRAK
Borderline Intellectual Functioning adalah salah satu kondisi klinis dcngan karaktcrisitik skor IQ berada pada kisaran 71 sampai dengan 84 (DSM-IV-TR, 2000). Dalam hubungan anak dengan lingkungan sosial terutama dengan teman sebaya, anak dengan taraf kecerdasan borderline dapat mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pergauian karena casa pandang yang naif atau kecenderungan menarik diri, Agar anak mampu menjalin huhungan dengan lingkungan sosialnya terutama dengan teman sebaya, maka mereka memerlukan keterampilan sosial yang cukup. Keterampilan sosial adalah kemarnpuan untuk bcrintcraksi dcngan orang lain dengan cmra tertentu dalam suatu konteks sosial yang dapat diterima dan dihargai secam sosial serta pada saat yang sama saling menguntungkan (Combs & Slaby dalam Cartledge & Milbum, l995). Perkembangan keterampilan sosial sendiri adalah sualu proses yang tems berjalan, sesuatu yang dipclajari serta lidak diperoleh begilu saja. Keterampilan sosial dapat dilatih melalui pelatihan keterampilan sosial yaitu instmksi yang dilaksanakan dalam area pezilaku untuk meningkalkan intemksi posilif dengan orang lain (Mclntyre, 200l). ivlcnurut Canledge dan Milbum (l995), salah salu melode dalam pelatihan keterampilan sosial adalah melalui social modeling yaitu suatu proses yang menghasilkan model pcrilaku sosial yang mcmungkinkan seseorang belajar melalui obscrvasi dan imilasi. Mcnumt LaGreca (dalam Cartlcdge & Milbum, 1995) perilaku menyapa adalah salah salu area komunikasi yang memberikan kontribusi dalam hubungan dcngan tcman scbaya yang posililf Salah salu komponenuya adalah pcrilaku terscnyum kelika berlemu leman (Cartlcdgc dan Milbum, 1995). Pelatihan dilaksanakan sclama lima scsi. Pada scsi satu dilalaul-Lan kcgiatan idcnlilikasi pcrilaku tcrscnyum scbagai komponcn dalam mcnyapa leman melalui penyajian model bcrdasarkan lokoh dalam buku cerim. Pada scsi dua mempakan kcsempatan melatih perilaku tersenyum (skill performance) melalui pcnyajian model dcngan mcnggunakan boncka dan role play. Semcntara sesi Iiga hingga scsi lima merupakan scsi melatih perilaku tersenyum di setting sekolah. Berdasarkan hasil pelaksanaan pelalihan, tampak bahwa pclatihan keterampilan sosial pada anak dengan taraf kecerdasan borderline dengan menggunakan metode social modeling dapat melatih pexilaku tensenyum sebagai komponen perilaku menyapa teman. Subyck tampak mampu memperlihatkan perilaku tersenyum dalam kegiatan pelatihan walau masih memerlukan pengarahan dan bimbingan. Untuk mernperbaiki rancangan pelatihan di kcmudian hari, dipcrlukan assessment keterampilan sosial yang mendalam sebeium merancang program. Selain itu jcnis kegiatan pelatihan sebaiknya bersifat konkrit, tcrstruktur dan menyenangkan bagi anak. Latihan perilaku juga sebaiknya dilakukan pada beragarn situasi sosial sehingga memudahkan generalisasi perilaku.