Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan eksploratif, yaitumenggali berbagai informasi awal tentang proses pengambilan keputusan pada keadaan menyimpang di bagian produksi. Melalui analisa terhadap sejumlah kecil kasus, penelitian ini juga mencoba mengindentifikasi kemungkinan adanya hubungan antara katakteristik individu pengambil keputusan dan kondisi kerja dengan proses pengambilan keputusan.Studi tentang pengambilan keputusan umumnya berangkat dari pendekatanekonomi yang melihat bagaimana sebuah keputusan sebaiknya dibuat untukmemperoleh hasil yang optimum. Dalam realita hal itu sulit tercapai karena proses pengambilan keputusan tidak berada di ruang vakum. Para ahli teori naturalisticdecision making (NDM) menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkunganberpengaruh pada proses pengambilan keputusan. Keterbatasan kognitif manusia untuk mengolah banyak informasi juga menyebabkan terjadinya berbagai kesalahanpengarnbilan keputusan. Perhatian terhadap kemampuan kognitif manusia menjadi semakin penting karena semakin meningkatnya teknologi otomatis yang lebih menuntut penggunaan proses berpikir daripada tenaga fisik. Atas dasar itu maka perlu dilakukan studi tentang proses pengambilan keputusan pada lingkunganindustri dengan teknologi otomatis.Penelitian ini menggunakan pendekatan human factors untuk mengetahuibagaimana peralatan dan lingkungan kerja berhubungan dengan proses pengambilan keputusan Dalam hal ini manusia dilihat sebagai komponen yang aktifberinteraksidengan sistem untuk mengisi fungsi sistem tersebut. Secara khusus, karena pengambilan keputusan merupakan aspek kognitif penelitian ini juga mencoba menggunakan kerangka analisa cognitive .system engineering. Dengan demikiandapat dianalisa pengambilan keputusan sebagai sebuah komponen aktivitas, yang dihubungkan dengan pelaku dan komponen sistemPenelitian ini ingin mengungkapkan bagaimana proses pengambilankeputusan pada keadaan menyimpang yang dipersepsikan oleh supervisor di bagian produksi sebuah industri polyester di Tangerang Industri ini dipilih karenamerupakan industri yang telah mapan dan menggunakan teknologi canggihcontinuous polimerization. Sebagai studi kasus, penelitian ini menggunakan sampel dari seluruh supervisor di bagian produksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan retrospektif self reports. Dengan demikian pekerjamenuliskan sendiri pengalamannya dalam mengambil keputusan pada keadaan menyimpang.Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS l0.0 terhadap 64kuesioner yang kembali. Statistik non parametrik dipilih untuk menganalisa data karena penelitian ini merupakan Studi kasus yang tidak bertujuan untuk menguji hipotesa. Analisa kasus proses pengambilan keputusan secara khusus dilakukanterhadap sebagian kecil responden.Penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengambilan keputusan padakeadaan menyimpang di bagian produksi scsuai dengan karaktenstik NDM sebagai proses pengambilan keputusan dalam situasi alamiah yang kompleks, tekanan waktu dan menuntut kerjasama tim. Diketahui juga adanya dinamika proses pengambilankeputusan berdasarkan tingkat penyimpangan. Pekerja cenderung menggunakan penyederhanaan proses berpikir dalam menglah informasi dan menentukan tahapanyang akan dilakukan dalam proses pengambilan keputusan. Studi kasus ini menunjukkan kecenderungan adanya hubungan antara karakteristik individu dan kondisi kerja dengan tahapan pengambilan keputusanSaran untuk penelitian selanjutnya adalah mengembangkan instrumenpenelitian dengan membuat pengukuran terhadap berbagai aspek pengambilan keputusan yang telah dijabarkan melalui penelitian ini. Metode pengumpulan datajuga dapat dikembangkan dengan memperhatikan berbagai keterbatasan yang ada pada metods retrospective self reports.Saran praktis yang dapat disampaikan kepada perusahaan adalahmemperbaiki tempat kerja, mengurangi beban perseptual dan beban mentalkaryawan. Perusahaan disarankan untuk memperbaiki dan menyempurnakanberbagai aspek pada domain kerja., terutama yang dapat mendukung kemudahan proses pengambilan keputusan pada keadaan menyimpang. Sebagai contoh memperbaiki sinyal atau peralatan lain yang mengindikasikan penyimpanganDisamping itu, berbagai tanda dan grafik yang memberikan berbagai informasi dan data penting harus berada dalam kondisi yang baik, mudah dibaca maupun didengar.Termasuk juga mengurangi tingkat kebisingan yang mengganggu komunikasi dalam keadaan damrat. |