Kecelakaan lalu lintas darat hingga akhir tahun 1988 masihmenunjukkan angka yang cukup tinggi, yaitu 31.657 kejadian dengankerugian material sekitar Rp. 27.259.567.000 (Data Statistik Dephub., 1998).Kecelakaan yang dilakukan pengendara lalu lintas jalan raya menurutMc Cormick dan Sanders (1988), Order dan Spincer (dalam Mc Cormick danSanders, 1988) Goldenson (1970) disebabkan oleh faktor teknoiogis,lingkungan, dan manusia Dari kasus kecelakaan pengendara lalu lintas 85 % karena faktor manusia (human error).Kecelakaan pada pengendara lalu lintas jalan raya yang diakibatkanoleh faktor manusia tidak terlepas dari pengaruh kepribadian, demikiandikatakan Mc Cormick dan Sanders (1986), Wtrawan (1996)Menurut Grandjean (1988). Mc Cormick dan Sanders (1988), Singleton(1989), Bridger (1995), bahwa kecelakaan secara umum dapat diprediksimelalui beban kerjanya. Dan menurut Wilson dan Corleet (1990) dan Robin (1996), ada beberapa varabel yang memperlunak beban kerja, antara lain usia, pengalaman kepribadian, Locus of Control, motivasi.Penelitian ini ingin melihat hubungan Locus of Control dan tipekepribadian dengan persepsi beban kerja pada pengemudi bus malamjurusan Solo-Jakarta serta pengalaman dan usia sebagai variabel moderator.Subyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah pengemudi bus malamyang mengemudikan jenis bus AC pada P.O. ROSALIA INDAH Solo,sebanyak 70 penemudi bus malam. Untuk mengungkap data-data variabelpenelitian kepada mereka diberikan kuesioner berupa Locus of Control, tie kepribadian, dan persepsi beban kerja pengemudi bus malam.Sebelum alat ukur ini digunakan, terlebih dahulu dilakukan perhitunganvaliditas dan reliabilitas alat ukur penelitian. Validitas dan reiabilitas alat ukur Locus of Control dan tipe kepribadian menggunakan data validitas danreliabilitas yang telah pakai peneliti lain. Sedangkan alat ukur persepsi pengemudi bus malam dicari nilai S (Scale Values) dan niiai Q.Metode analisis menggunakan metode Multiple Regression yangberguna untuk menguji korelasi dari variabel penelitian. Sedangkan untuk melihat perbedaan variabel penelitian menggunakan analisis varian. Dari hasil analisis Multiple Regression diperoleh Ada hubungan yang bermakna antaraLocus of Control dan tipe kepribadian yang dipengaruhi usia dan pengalaman kerja dengan persepsi beban kerja pada pengemudi bus malam denganR = 0.238 dan F = 5.084 P < 0.005. Kemudian diperoleh R = 0.004 danF = 0.129 P > 0.005 yang berarti tidak ada hubungan ant?" f #cus of Control dan tipe kepribadian yang dikendalikan.usia dan pengalaman kerja dengan persepsi beban kerja pengemudi bus malam. Dari analisis varian diperolehF = 28.654 dan (Mean lntemal = 7.0381 dan Mean External = 6.53000P < 0.005 yang berarti ada perbedaan bermakna persepsi beban kerja antara lnteral Locus of Control dengan External Locus of Control pada pengemudi bus malam. Selanjutnya diperoleh F = 9.781 dan (Mean tipe A = 5.8004 danMean tipe B = 6.6794) yang berarti ada perbedaan yang bermakna persepsi beban kerja antara kepribadian tipe A dengan kepribadian tipe B pada pengemudi bus ma|amSedangkan hasil analisis hubungan masing-masing variabel adalahsebagai berikut; ada hubungan bermakna hubungan antara lnternal Locus of control dengan peersepsi beban karja R = 0.211 dan F = 0.260 dengan arah koeisien korelasi positif, tidak ada hubungan yang antara External Locus of Control dengan persepsis beban kerja R = 0.155 dan F = 1.492 dengan arah koerisien korelasi negatif, ada hubungan yang bermakna antara tipe A kepribadian dengan persepsi beban kerja R = 0.324 dan F = 18.195 denganarah koetisien korelasi negatif, tidak ada hubungan antara kepribadian tipe B dengan persepsi beban kerja R = 0.066 dan F 1.976. Kemudian tidak ada hubungan usia dengan persepsi beban kerja R = 0.071 dan F = 5.126 dengan arah koelisien korelasi negatif, tidak ada hubungan pengalaman kerja dengan persepsi beban kerja R = 0.043 dan F = 3.055. Saran yang diajukan untuk peneliti Iain adalah pertama penggunaan kuesioner persepsi beban kerja dengan menggunakan metode skala Thorstone's tampaknya kurang tepat, karena terbukii bahwa pada item yang ekstreem jawaban subyek mengelompok. Kedua hendaknya motivasi dijadiakan sebagai variabel moderator. |