Tugas akhir ini merupakan kegiatan penulis dalam upaya mengatasipersoalan yang dikeluhkan manajemen PT DNS, Tbk sebuah perusahaanyang bergerak di bidang jasa portal keuangan dan konsultan teknologisolusi yang pertama di Indonesia. Uraian mengenai profil perusahaandapat diuamukakn pada bagian III dan struktur organisasi padalampiran 1.Perkembangan teknologi yang pesat membuat kebutuhan tenaga kerjayang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi (TI) semakintinggi, sementara persediaan tenaga ahli TI di pasar tenaga kerja sangat terbatas. Kondisi tersebut membuat ketidakseimbangan danketimpangan tenaga kerja di bidang TI.Penerapan perubahan strategi pengelolaan Sumber Daya Manusia yangberbasis kompetensi model telah diterapkan dalam upaya untukmendapatkan tenaga kerja TI yang potensial di pasar kerja yangkompetitif.Tetapi sistem rekrutmen berbasis kompetensi tarsebut tidak dapatmencegah meningkatnya labor tum over baik tahun 2001 maupunsemester 1 tahun 2002 (lihat lampiran 1 data pengunduran diri PT DNS,5 Menanggapi keiuhan manajemen PT. DNS, Tbk penulis mcngajukanbeberapa pemikiran :a. Melakukan seleksi berdasarkan kompeténsi akan sia-sia bilajumlah pekerja yang meninggalkan perusahaan tetap tinggi.Apakah sistem ini tepat untuk diterapkan ?b. Tingginya pengunduran diri dapat disebabkan oleh berbagaisebab seperfi gaji, kondisi perusahaan, tidak cocok denganatasan atau kebutuhan perkembangan yang tidak terpenuhi.c. Rendahnya loyalitas pekerja bisa saja bersumber dari berbagaifaktor, sehingga diperlukan analisis untuk mengidentifikasiakar permasalahan.Hasil umpan balik wawancara akhir (Exit Interview), PT DNS, Tbk,menunjukkan bahwa pekerja meninggalkan perusahaan lebihdisebabkan perusahaan tidak menyediakan program pelatihan yangkomprehensif dan mendapatkan tawaran atau kesempatan yang lebihbaik (lihat hal 28-29)Digunakannya Model Kompetensi sistem HR selain mernudahkanproses perubahan dalam meningkatimaksimal djharapkan rnampu memperpanjang masa kerja pekerja Iama(Lucia 8: Lepsinger, 1999). Lebih lanjut Lucia dan Lepsinger (1999)menambahkan bahwa Model kompetensi merupakan kerangka acuandalam pengelolaan SDM, yang digunakan dalam proses seleksi,pelatihan dan pengembangan, penilaian karya maupun perancangankarir. Pendekatan metode ini dibangun berdasarkan kombinasi daripengetahuan, ketrampilan dan karakterislik peran yang dibutuhkan darisuatu pekerjaan untuk tampil secara efektif dalam melaksanakanpekerjaannya dengan baik (Parry, dalam Cooper, 2000).Hasil survei pendapat pekerja menunjukkan bahwa model kompetensirekrutmen dan penilaian karya disetujui untuk diherapkan. Tetapipekerja tidak menyetujui kebijakan aktivitas pengelolaan pelatihan.(lihat table 4.2. hal. 20).Hasil analisis dari data exit intervzbw juga dihemukan beberapa opiniyang mengatakan bahwa, misi dan visi PT DNS, Tbk perlu ditinjaukembali dan disosialisasikan, agar pekerja sebagai bagian dariorganisasi mengetahui apa yang diharapkan oleh perusahaan dan perusahaan juga dapat mengetahui apa yang dibutuhkan pekerja untuk memberikan kontribusi dan kinerja kepada perusahaan.Dari hasll analisis data di atas, dibentukan bahwa sumber peningkatanjumlah pekerja yang mengundurkan diri lebih disebabkan karenaperusahaan tidak menyediakan program pelatihan bukan karenakelidakpuasan alas gaji, kondisi kerja maupun hubungan denganatasan.Hasil analisis umpan balik dari pekerja menyatakan bahwa merekamendukung sistem rekrutmen dan sistem penilaian karya berbasiskompebensi. Oleh karenanya sistem tersebut dapat menjadi acuan untukmengembangkan sistem pelatihan berbasis kompetensi.Rekomendasi untuk mengatasi masalah ini sebagai berikut: Pertama,merencanakan strategi pelatihan bagi pekerja secepat mungkin. Kedua,menyarankan Competency Based Model-HR System untuk digunakansebagai kerangka acuan peugeloiaan sumber daya rnanusia seoaraeseiuruhan. Ketiga, meninjau kembali Critical Success factors (CSFs) dan Key Performance Indicator (KPIS) untuk mendukung tujuan organisasimaupun tujuan individu, yang memberikan arah dalam pencapaiankinerja. Keempat, membangun komitmen untuk mengajak setiap oranguntuk berperan aktif. |