Perhitungan nilai wajar sebuah saham sangat diperlukan bagi investor sebagai panduan dalam melakukan investasi agar memberikan imbal hasil yang maksimal dan mengurangi risiko dalam berinvestasi. Salah satu cara dalam menilai harga wajar sebuah saham yaitu dengan melakukan analisis fundamental. Berdasar hasil perhitungan menggunakan metode FCFE dengan tiga skenario, nilai wajar saham PTBA adalah Rp40.606, Rp29.425, dan Rp21.455. Sedangkan pada penutupan tahun 2010, nilai PTBA adalah Rp22.650. Nilai wajar ADRO adalah Rp2.278, Rp1.658, dan Rp1.212. Sedangkan pada penutupan tahun 2010, nilai ADRO adalah Rp 2.525. Perhitungan dengan relative valuation dengan pendekatan P/ER menujukkan rata-rata-P/ER industri adalah 33 kali sedangkan P/ER PTBA dan ADRO masing-masing adalah 26 kali dan 36,6 kali. Hal ini menunjukkan bahwa nilai PTBA dan ADRO berturut-turut undervalued dan overvalued, hal ini konsisten dengan perhitungan menggunakan metode P/ER yang menunjukkan hasil yang sama. Sementara itu, penilaian menggunakan P/ER matriks menunjukkan kedua saham berada pada area harga wajar dan masih layak untuk dibeli disebabkan adanya kemungkinan kenaikan harga saham dimasa depan. Precise analysis of real value of company?s stock price is needed by investor before taking an investment decision in order to maximize benefits and minimize risk. One of the tools to do this is by using fundamental analysis. Based on calculation with FCFE model with three scenarios, fair value of PTBA is Rp30,285, Rp29,425, and Rp15,996. While PTBA?s closing price in 2010 is Rp 22,650. Fair value of ADRO is Rp2,278, Rp1,658, and Rp1,212. While ADRO?s closing price in 2010 is Rp 2,525. Calculation with P/ER approach shows that industry P/ER is 33 times, while P/ER of PTBA and ADRO consecutively is 26 and 36.6 times. These calculation show that market share price of PTBA is overvalued while ADRO is undervalued. This calculation is consistent with result of P/ER approach that shows the same conclusion. Valuation with P/ER matrix shows that both of shares still in the fair price are and are still worht to buy since there are oportunities in future price increase. |