Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di Jakarta, Indonesia. Salah satu wilayah di Jakarta yang memiliki prevalensi DBD yang tinggi adalah Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberantasan DBD melalui pemberantasan vektornya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan kepadatan larva Aedes pada container non-TPA sebagai data dasar yang diperlukan bagi tindakan pemberantasan DBD lebih lanjut. Penelitian dilakukan menggunakan desain cross-sectional di kelurahan Cempaka Putih Timur (daerah perlakuan) dan Cempaka Putih Barat (daerah kontrol) satu bulan setelah pemberian Bacillus thuringensis israelensis (Bti) pada 25 April 2010. Data diambil dengan single larvae method dan dianalisis menggunakan Chi-Square. Di daerah Cempaka Putih Timur, dari 100 rumah yang diteliti didapatkan house index 31 %, container index 14,3 %, dan breteau index 40. Sedangkan di daerah Cempaka Putih Barat, didapatkan house index 17 %, container index 7,3 %, dan breteau index 22. Pada penelitian ini, ditemukan 23 container positif dari 119 container non-TPA (19,3%) di daerah Cempaka Putih Timur. Sedangkan di daerah kontrol (Cempaka Putih Barat), terdapat 4 container positif dari total 73 container non-TPA (5,5%). Perhitungan Chi-Square Test menunjukkan terdapatnya perbedaan bermakna antara keberadaan larva Ae. Aegypti dengan pemberian Bti dan tanpa pemberian Bti (p=0,007). Disimpulkan bahwa kepadatan dan penyebaran vektor DBD di Cempaka Putih Timur dan cempaka Putih Barat termasuk tinggi dan keberadaan larva Ae. Aegypti pada container non-TPA berhubungan dengan pemberian Bti. Dengue Haemorrhagic fever (DHF) is a deadly disease which since long has been a critical health problem in Jakarta, Indonesia. Some areas in Jakarta, including Cempaka Putih Barat and Cempaka Putih Timur, still have high DHF prevalence, therefore the need to eradicate DHF vector arises. This research aims to gather the distribution and density data of Aedes larvae in Temporary Water Container in order to, hopefully, being used in future research. The design of this study is cross-sectional, with Cempaka Putih Timur as treatment area and Cempaka Putih Barat as control area. The data was taken 1 month after Bacillus thuringensis israelensis (Bti) treatment, at 25th April 2010; with single larvae method, and further analyzed by Chi-Square test. In Cempaka Putih Timur, from 100 houses as subjects, the results are: house index 31 %, container index 14,3 %, and breteau index 40. Meanwhile in Cempaka Putih Barat, results show house index 17 %, container index 7,3 %, and breteau index 22. In this study, there were 23 larvae-positive containers from 119 temporary containers (19,3%) in treatment area; while in control area, there were 4 larvae-positive containers from total 73 temporary containers (5,5%). Chi-Square Test showed significant difference between the distribution and density of Ae. Aegypti larvae, treated by Bti or not (p=0,007). In conclusion, the distribution and density of DHF vector in Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat are considered high; and the presence of Ae. Aegypti larvae in temporary container does have correlation with Bti treatment. |