Skripsi ini membahas kecenderungan perilaku makan menyimpang pada remaja putri di Namarina Ballet-Jazz-Fitness Jakarta tahun 2013 dan faktor-faktor yang berhubungan. Desain dalam penelitian ini adalah cross-sectional. Seratus lima murid balet menjadi sampel dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner untuk melihat kecenderungan perilaku makan menyimpang, usia, citra tubuh, rasa percaya diri, perilaku diet, pengaruh orang tua, teman, dan guru balet, serta kelas balet yang diikuti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 29,5% murid balet memiliki kecenderungan perilaku makan menyimpang. Citra tubuh, perilaku diet, pengaruh orang tua, pengaruh teman, dan tingkat kelas balet memiliki hubungan yang signifikan dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang. Tetapi, tidak ada hubungan antara usia, rasa percaya diri, dan pengaruh orang tua dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang. Peneliti menyarankan untuk diberikan edukasi dan informasi mengenai perilaku makan menyimpang kepada murid dan guru balet untuk meningkatkan kesadaran mereka akan hal ini. The focus of this study is to examine the relations between individual and enviromental factors with the tendency of eating disorders among ballet students from a ballet school in Jakarta. The design of this study is cross-sectional. One hundred five ballet students completed the questionnaire assessing the tendency of eating disorders, age, body image, self-esteem, dieting behavior, parents, peer, and ballet teacher influence, and also the level of ballet class they join. The result shows that 29,5% ballet students have tendency of eating disorders. Body image, dieting behavior, peer and ballet teacher influence, and the level of ballet class are related significantly with eating disorders. However, there is no relation between age, self-esteem, and parents influence with eating disorders. Researcher suggests that education and information are important to ballet students and the teachers for raising awaraness of eating disorders. |