:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Islam kejawen dalam seni pertunjukan jaranan jowo (kasus kelompok kresno mulang budoyo di dusun menang, kecamatan kras, kabupaten kediri, provinsi jawa timur) = Kejawen islamic in jaranan jowo performing art (case of kresno mulang budoyo group in dusun menang, kecamatan kras, kabupaten kediri, provinsi jawa timur)

Lesli Citra Pertiwi; Hilarius Swamin Taryanto, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

Format kebudayaan Jawa yang sarat dengan muatan-muatan Islam masih menjadi kontroversi. Kombinasi percampuran antara agama Islam dan tradisi Kejawen tersebut dianggap sebagai penyimpangan agama oleh golongan penganut Islam puritan. Terlepas dari penghakiman sepihak tersebut, Islam Kejawen tetap hidup karena ada masyarakat yang masih mempertahankannya. Islam Kejawen masih dianut oleh sebagian masyarakat Jawa secara turun temurun, termasuk beberapa warga Dusun Menang, Desa Kras, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Pemahaman masyarakat Dusun Menang mengenai Islam Kejawen ini mereka implementasikan dalam tindakan keagamaan mereka. Mereka juga menuangkan pemahaman tersebut dalam satu-satunya kesenian yang hidup di dusun mereka yakni seni pertunjukan Jaranan Jowo yang berada di bawah naungan kelompok Kresno Mulang Budoyo. Unsur-unsur Islam Kejawen yang ada dalam seni pertunjukan Jaranan Jowo terdapat pada unsur-unsur pokok maupun pendukung pertunjukan. Penelitian ini mengupas unsur-unsur Islam Kejawen yang hidup dalam seni pertunjukan Jaranan Jowo tersebut. Jaranan Jowo sebagai seni pertunjukan rakyat yang mengandung Islam Kejawen tersebut terbukti dapat mendamaikan adanya kontradiksi antara Kejawen dengan Islam melalui eksistensinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode indepth-interview pada sejumlah informan kunci (key informants) yang memiliki pengetahuan mendalam (active bearer) berkaitan dengan topik yang dibahas.

Javanese culture format that is loaded with charges of Islam is still a matter of controversy. The combination mixture of Islam and traditional Javanese is considered as an aberration of religion by groups Islamists purists. Regardless of the unilateral judgment, Islam Kejawen remains alive because there are people who still defend it. Islam Kejawen still embraced by most of the Java community for generations, including some of Dusun Menang, Desa Kras, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Dusun Menang society’s public understanding about Islam Kejawen implements in their religious action. They also pour that understanding in the only art that lives in their village that is Jaranan Jowo performing arts under the auspices of the group Kresno Mulang Budoyo. Kejawen Islamic elements that exist in the performing arts Jaranan Jowo contained on constituents and supporting elements at the show. This research peeling is Kejawen Islamic elements who live in the performing arts Jaranan Jowo. Jaranan Jowo as performance art folk containing Islamic Kejawen proved to reconcile the contradiction between the Javanese and Islam through its existence. The method used in this research is a method of depth-interviews on a number of key informants who have a thorough knowledge (active bearer) related to the topics discussed.

 File Digital: 1

Shelf
 S52819-lesli_citra_pertiwi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S52819
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xiii, 135 hlm.: ill.; 28cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S52819 14-23-11650961 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20346102