Pemaknaan Nilai-Nilai Islam Dalam Identitas Jawara Kyai di Banten = Interpretation of Islamic Values in Jawara Kyai's Identity in Banten
Anindya Ayu Sulistyani;
Yasmine Zaky Shahab, supervisor
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013)
|
Jawara dan kyai merupakan dua sosok yang sangat berbeda jika ditinjau dari sisi perilaku moral (moral conduct)dan kepemimpinan kyai merupakan pemimpin sakral yang bertanggung jawab kepada moral umat, sementara jawara adalah orang yang bisa jadi pemimpin jika menempati posisi pemerintahan atau ekonomi, bahkan identitas jawara hari ini sudah semakin identik dengan kekerasaan, pemaksaan, dan pelanggaran hukum. Namun ada sebuah fenomena tentang tokoh di Banten yang merupakan penjelmaan dari dua orang tersebut, ia adalah jawara kyai (atau kyai jawara), dimana kyai dan jawara berada dalam satu sosok. Penelitian ini berfokus untuk melihat identitas seorang jawara kyai dengan menyelidiki bagaimana sosok tersebut menginterpretasi nilai-nilai Islam dalam kehidupannya. Jawara kyai merupakan status yang tidak dapat begitu saja dicapai oleh orang biasa, hanya bisa dicapai oleh seseorang yang memiliki kedudukan sebagai kyai maupun sebagai jawara melalui proses transformasi. Proses tersebut merupakan hal yang paling menentukan dalam pembentukan identitas jawara kyai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode immersion, inscription, wawancara mendalam dan studi literatur. Jawara and kyai are both the uniqueness of leadership and culture in Banten. But these figure are two far different figures, especially viewed by it's moral conduct and leadership function. Kyai is a sacred leader that has responsibility to the people's moral, while jawara is a person that could be a leader, if only entered and have power in political (government) or economy. Even today, jawara is increasingly considered synonymous with violence, coercion, and violation of the law. But there's an unique phenomenon about figure in Banten thatBut there is an other unique leadership which is embodiment of jawara and kyai, it called jawara kyai (or kyai jawara). This research is focused to see jawara kyai's identity by investigating their interpretation of Islamic Values in their life history. Jawara kyai is a status that cannot simply be achieved by ordinary people, it can only be achieved by someone who has position as jawara or kyai at first, before transforming and achieved jawara kyai. This process is most crucial in the establishment of jawara kyai identity. This research is a qualitative descriptive study with immersion and inscription method, in-depth interview, and literature studies. |
S52773-Anindya Ayu Sulistyani.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S52773 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xiii, 79 hlm. : ill. ; 28 cm + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S52773 | 14-23-56208905 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20346300 |