Perilaku Seksual dan Menyuntik Berisiko pada Penasun Laki-Laki di Delapan Kota di Indonesia : Data Survei Cepat Perilaku Penasun Tahun 2011 = Risky Sexual Behavior And Injecting In Male’s PWID In Eight Cities, Indonesia, Survey Data PWID Behavior, 2011
Dwi Sartika;
Budi Utomo, supervisor; Toha Muhaimin, examiner; Arif Rachman Iryawan, examiner
(Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013)
|
Skripsi ini bertujuan untuk mendalami perilaku seksual dan menyuntik berisiko pada penasun laki-laki di Indonesia tahun 2011. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data survei cepat perilaku penasun dengan desain cross-sectional. Hasil menunjukkan proporsi penasun terbanyak yang pernah melakukan hubungan seksual yaitu penasun pada kelompok umur 30-39 tahun sedangkan kelompok umu 20-29 tahun cenderung berhubungan seksual dengan pasangan tidak tetap dan dengan konsistensi penggunaan kondom yang masih rendah serta sering berbagi alat suntik. Penasun terbanyak yaitu yang berpendidikan SLTA dengan sumberpenghasilan tidak tetap. Lebih lanjut lagi, penasun yang menyuntik tidak setiap hari lebih berisiko untuk perilaku seksual tidak aman dibanding dengan penasun yang menyuntik setiap hari serta penasun baru lebih cenderung untuk perilaku seksual berisiko. Hasil temuan lainnya bahwa penasun yang mangakses program akan mengurangi risiko berbagi alat suntik. This thesis aims to explore sexual and injecting risk behavior in male injecting drug users in Indonesia in 2011. The study was conducted by using survey data quickly PWID behavior with a cross-sectional design. Results showed the highest proportion of PWID who had sexual intercourse, namely injecting drug users in the age group 30-39 years while the umu group 20-29 years tend to have sex with casual partners and with consistent use of condoms is still low and often share needles and syringes. Most PWID are a high school education with sumberpenghasilan not fixed. Furthermore, PWID who inject every day no more at risk for unsafe sexual behavior compared with PWID who inject every day and new PWID are more likely to risky sexual behavior. Other findings that PWID are accessing the program will reduce the risk of syringe sharing. |
S46710-Dwi Sartika.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S46710 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated |
Tipe Carrier : | volume |
Deskripsi Fisik : | xiv, 48 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S46710 | 14-23-03743742 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20346400 |