Dalam beberapa tahun terakhir, kandidosis traktus respiratorius semakin mendapat perhatian akibat frekuensinya yang semakin meningkat. Hal tersebut berhubungan dengan menigkatnya faktor resiko seperti penggunaan antibiotik spectrum luas, penggunaan steroid, dan faktor komorbid lainnya. Diagnosis kandidosis di traktus respiratorius bukanlah hal yang mudah, perlu dilakukan pemeriksaan komprehensif yang menyeluruh seperti pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik, gambaran radiologis dan sebagainya. Pemeriksaan Laboratorium yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan mikologi dan serologi. Pemeriksaan kultur merupakan salah satu pemeriksaan mikologi dan digunakan sebagai gold standard dalam mendiagnosis kandidosis. Dalam mendiagnosis, pemeriksaan serologi dengan metode imunodifusi digunakan sebagai konfirmasi. Kedua pemeriksaan tersebut telah dilakukan di Laboratorium Mikologi Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode diagnosis Candida traktus respiratorius menggunakan pemeriksaan serologi dengan metode imunodifusi.Penelitian ini menggunakan metode uji diagnostik dengan 72 sampel dari data sekunder yang didapat dari rekam medis kandidosis pada tahun 2010-2011 di Laboratorium Mikologi Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Analisa data dilakukan dengan analisa deskriptif dan analisis uji diagnostik.Secara demografi hasil penelitian didapatkan bahwa infeksi kandidosis traktus respiratorius banyak ditemukan pada laki-laki dan pada usia produktif. Pada hasil uji diagnostik didapat nilai sensitivitas 43,6%, spesifisitas 94,1%, nilai duga positif 96%, nilai duga negative 34%, Likelihood ratio positif 7,39, Likelihood ratio negatif 0,59. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan serologi dengan metode imunodifusi pada diagnosis kandidosis traktus respiratorius memiliki nilai diagnostik sensitivitas yang rendah namun spesifisitas yang tinggi. In the last few years, respiratory tract candidiasis increasingly received attention due to the increasing frequency. It is associated with increased risk factors such as use of broad spectrum antibiotics, steroids, and other comorbidities. Diagnosis of candidiasis in the respiratory tract is not an easy thing, to do such a thorough comprehensive examination such as physical examination, laboratory tests, radiologic, and so on. Laboratory examination that commonly used are mycological examination and serology examination. Culture examination is one of the mycological examination and used as the gold standard in the diagnosis of candidiasis. In diagnosing, serologic immunodiffusion method used as confirmation. Both examination have been performed in the Mycology Laboratory of the Department of Parasitology Faculty of Medicine, University of Indonesia. This study aims to analyze the respiratory tract Candida diagnosis method using serologic immunodiffusion method.This research is using diagnostic test with 72 samples from the secondary data obtained from medical records of candidiasis in 2010-2011 in the Mycology Laboratory of the Department of Parasitology Faculty of Medicine, University of Indonesia. Data analysis was done by descriptive analysis and analysis of diagnostic tests.Demographically result showed that the respiratory tract candidiasis infections more common in men and in the productive age. On diagnostic test results obtained On diagnostic test results obtained value of sensitivity is 43.6%, specificity 94.1%, positive predictive value 96%, negative predictive value 34%, positive likelihood ratio 7.39, negative likelihood ratio 0.59. From the results, it can be concluded that serologic immunodiffusion method in the diagnosis of respiratory tract candidiasis has diagnostic value of low sensitivity but high specificity. |