Analisis Penokohan Poknyo: Amanat dalam Cerpen Gamja = Character Analysis of Poknyo: Message in Short Story Gamja
Nathasia Ayu Permata Hati;
Eva Latifah, supervisor; Ibnu Wahyudi, examiner; Rurani Adinda, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013)
|
Skripsi ini membahas mengenai pesan moral yang dapat diambil dari penokohan karakter Poknyo.Cerpen Gamja ini patut diteliti karena merupakan karya representatif dari Kim Dong In yang terkenal pada era 1920an di Korea sebagai pengarang yang beraliran naturalisme sehingga membuatnya menarik untuk diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah close reading atau metode baca cermat. Sedangkan pendekatan yang dipakai adalah pendekatan struktural yang berfokus pada tokoh utama cerpen Gamja yaitu Poknyo serta ditunjang oleh analisis tokoh bawahan serta unsur intrinsik cerpenGamja. Temuan dari penelitian ini adalah faktor kemiskinan, lingkungan tempat tinggal, kehidupan keras yang dialami, dan kurangnya pendidikandapat merubah moral dan pola pikir seorang gadis polos. Resiko menjadi seseorang dari kelas bawah (terutama kaum wanita) pada masa penjajahan Jepang adalah tidak mendapatkan pendidikan, harus bekerja keras demi mendapatkan uang, harus menghadapi lingkungan yang keras, dan ditambah dengan kebutuhan hidup yang tetap harus dipenuhi bagaimanapun caranya. This thesis discussed the moral message that can be drawn from the characterization of Poknyo. Short storyGamja is relevant to be studied because it is a representative work of Kim Dong In, who is famous in the 1920s in Korea as a representative of naturalism author. The research method applied in this thesis is a close reading method. Whereas the approach method is the structural approach that focuses on the main character in the short stories of Gamja,Poknyo and supported by analysis of subordinates as well as intrinsic elements of the short story Gamja. The result of this study is poverty, living environment, hard life, and lack of education can change the moral and the mindset of a girl. The risk of being someone of lower class (especially women) during the occupation of Japan was not getting an education, had to work hard in order to earn money, have to deal with harsh environments, and coupled with the necessities of life that remain to be met in any way. |
S45753-Nathasia Ayu Permata Hari.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S45753 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated |
Tipe Carrier : | volume |
Deskripsi Fisik : | xiv, 56 pages : illustration ; 30 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S45753 | 14-23-11375935 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20347422 |