ABSTRAK Otonomi daerah di Indonesia didasarkan atas penguatan demokrasi di tingkat lokal.Dalam konteks politik, penguatan tersebut diwujudkan dalam bentuk pemilihan kepaladaerah langsung. Pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung telah dilaksanakan sejaktahun 2005 sampai dengan saat ini. Pada pilkada tersebut, banyak dimenangkan oleh elitbirokrat yang maju menjadi calon. Sejak tahun 2005 sampai dengan 2010, sebanyak 40 %pilkada dimenangkan oleh elit birokrat setempat.Pilkada kota Medan tahun 2010 diikuti sepuluh pasangan calon. Dari sepuluhpasangan calon tersebut, Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin merupakan pasangan calonyang keduanya berlatar belakang birokrat. Selain itu, pasangan ini diusung oleh partaiDemokrat dan partai Golkar. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuanmengungkap strategi pemenangan yang dijalankan oleh pasangan ini pada pilkada Medan2010.Beberapa pendekatan teori digunakan untuk menganalisis strategi pemenangantersebut, yakni teori strategi dan kampanye politik, teori elit, teori pemilu dan teori partaipolitik.Temuan dari penelitian ini adalah bentuk strategi kampanye dan mobilisasi politikyang diterapkan secara sistemtis dan terukur dengan melibatkan kekuatan elit birokrasiaktif di lingkungan pemerintah kota Medan elit-elit lokal yang digalang melalui timrelawan pemenangan dan partai politik pendukung. Secara teori, model kampanye yangditerapkan oleh pasangan ini adalah the communicative functions model. Model ini melaluibeberapa tahapan, yakni tahapan proses pemunculan, pemetaan daerah kampanye, tahapprimary, dan tahap pelaksanaan pemilihan. Dalam setiap tahapan yang dijalankan oleh timpemenangan, jaringan birokrasi aktif pemerintah kota Medan dari tingkat kepala dinas,camat dan lurah terlibat aktif secara langsung maupun tidak langsung melalui penggunaankewenangan formal di setiap tingkatan. Kewenangan tersebut seperti anggaran dan fasilitaspemerintah, data dan jaringan informasi, serta jaringan struktural birokrasi sampai padatingkat kepala lingkungan.Efektifitas strategi pemenangan yang dijalankan oleh pasangan RahudmanHarahap-Dzulmi Eldin terletak pada dukungan struktur dan jaringan birokrasi yang secarasistematis menggunakan seluruh resources of power yang dimiliki mengendalikansumber-sumber kekuatan lokal dalam memenangkan pasangan Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin.Penelitian ini mengkonfirmasi teori strategi politik sebagai suatu strategi terkeloladan terukur melalui tahapan-tahapan dan pelaksanaan strategi secara sistematis dan adanyadorongan dari birokasi yang masih bercirikan patrimonial dalam pemenangan pasanganRahudman Harahap-Dzulmi Eldin. ABSTRACT Local autonomy in Indonesia based on the strengthening of local democracy. Inpolitical contex, the strengthening implemented by local direct election. Local directelection has been conducted since 2005 until now. Many of the local election winning bythe elite bureaucrats who ran as a candidate. Since 2005 until 2010, 40 % local directelection winning by the elite bureaucrats.Medan elections in 2010 followed by ten candidates. From the ten candidates,Rahudman-Eldin was the candidate who rise up from elite bureaucrats background.Moreover, this candidate ran to the election with Demokrat Party dan Golkar Party. Withthis background, this study aims to reveal winning strategies that are run by the candidatein Medan election 2010. Several theoretical approaches used to analyze the winningstrategy, such as the theory of strategy and political campaigns, elite theory, the theory ofelections and political party theory.This research finds the form of campaign strategy and political mobilization thatimplemented systematically and measurable by engaging bureaucratic elite forces, localelites and winning volunteers. Theoretically, the model of campaign adopted by thiscandidate is the “model of communicative functions”. This model through several stages,surfacing stages, regional mapping, the primary stage, and the election stage. Every stagewhich is run by the team of campaign, most of elites bureaucrats in Medan use theirauthority to support winning process of the candidate. The authority, like budget andgovernment facilities, data and network of information, and structural network ofbureaucracy.The effectiveness of the winning strategy run by Rahudman Harahap-Eldin Dzulmilies on the support of structure and bureaucratic network that systematically use theirwhole resources of power to control the sources of local power in purposes to winningDzulmi Rahudman Harahap-Eldin in Medan Election 2010.This research confirms the theory of political strategy as a managed and scalablestrategy through several stages and implementated by systematically with theencouragement of patrimonial bureaucracy that characterized in winning of Rahudman-Eldin. |