Full Description
Cataloguing Source | LibUI ind rda |
Content Type | text (rdacontent) |
Media Type | unmediated (rdamedia) ; computer (rdamedia) |
Carrier Type | volume (rdacarrier) ; online resource (rdacarrier) |
Physical Description | xvii, 145 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Concise Text | |
Holding Institution | Universitas Indonesia |
Location | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
- Availability
- Digital Files: 1
- Review
- Cover
- Abstract
Call Number | Barcode Number | Availability |
---|---|---|
T33300 | 15-20-130547826 | TERSEDIA |
No review available for this collection: 20348595 |
Abstract
ABSTRAK
Waham merupakan masalah keperawatan yang menempati peringkat kelima di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang dan penanganan waham dengan terapi metakognitifbelum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh terapi metakognitifterhadap intensitas waham dan kemampuan metakognitif pada klien skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Metode penelitian adalah ?Quasi experimental pre-post test with control group? dengan intervensi terapi metakognitif. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner karakteristik responden, intensitas waham dan kemampuan metakognitif.Terapi metakognitif dilakukan pada kelompok intervensi dengan delapan kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan intensitas waham dan peningkatan kemampuan metakognitif secara bermakna(p value<α 0,05) pada kelompok intervensi. Penurunan intensitas waham dan peningkatan kemampuan metakognitif pada klien yang mendapatkan terapi metakognitif lebih besar secara bermakna (p value<α 0,05) dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan terapi metakognitif. Peningkatan kemampuan metakognitif berhubungan secara bermakna (p value<α 0,05) dengan penurunan intensitas waham pada kelompok yang mendapatkan terapi metakognitif. Direkomendasikan untuk menerapkan terapi metakognitif pada klien skizofrenia dengan waham di RSJ oleh perawat yang mempunyai kompetensi.
ABSTRACT
Delusion ranked fifth in Mental Hospital Prof.Dr.SoeroyoMagelang and metacognitive therapy never done to schizophrenia clients withdelusions in Indonesia.The aim of this research was to describe comprehensive by the influence of metacognitive therapy on delusion intensity and metacognitive ability. Design of this research was using ?Quasi experimentalpreposttestwith control group by using purposive sampling procedure. A sample consist of 26 respondents as intervention group dan 26respondents as control group. Metacognitive therapy was administered individually with eight sessions for intervention group and therapy as usual for control group. The results of this research depictedthat the delusion intensity and metacognitive abilities have improvedsignificantly (p value< 0,05) on intervention group. Intensity delusion and metacognitive abilities for intervention group was compared with control group showed the significant different (p value< 0,05). There were correlations between intensity delusion and metacognitive ability (p value< 0,05). The recommendations of this research findings to conduit were to conduct metacognitive therapy regulary for schizophrenic client with delusion, and ensureit is practiced by a qualified nurse.
Waham merupakan masalah keperawatan yang menempati peringkat kelima di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang dan penanganan waham dengan terapi metakognitifbelum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh terapi metakognitifterhadap intensitas waham dan kemampuan metakognitif pada klien skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Metode penelitian adalah ?Quasi experimental pre-post test with control group? dengan intervensi terapi metakognitif. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner karakteristik responden, intensitas waham dan kemampuan metakognitif.Terapi metakognitif dilakukan pada kelompok intervensi dengan delapan kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan intensitas waham dan peningkatan kemampuan metakognitif secara bermakna(p value<α 0,05) pada kelompok intervensi. Penurunan intensitas waham dan peningkatan kemampuan metakognitif pada klien yang mendapatkan terapi metakognitif lebih besar secara bermakna (p value<α 0,05) dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan terapi metakognitif. Peningkatan kemampuan metakognitif berhubungan secara bermakna (p value<α 0,05) dengan penurunan intensitas waham pada kelompok yang mendapatkan terapi metakognitif. Direkomendasikan untuk menerapkan terapi metakognitif pada klien skizofrenia dengan waham di RSJ oleh perawat yang mempunyai kompetensi.
ABSTRACT
Delusion ranked fifth in Mental Hospital Prof.Dr.SoeroyoMagelang and metacognitive therapy never done to schizophrenia clients withdelusions in Indonesia.The aim of this research was to describe comprehensive by the influence of metacognitive therapy on delusion intensity and metacognitive ability. Design of this research was using ?Quasi experimentalpreposttestwith control group by using purposive sampling procedure. A sample consist of 26 respondents as intervention group dan 26respondents as control group. Metacognitive therapy was administered individually with eight sessions for intervention group and therapy as usual for control group. The results of this research depictedthat the delusion intensity and metacognitive abilities have improvedsignificantly (p value< 0,05) on intervention group. Intensity delusion and metacognitive abilities for intervention group was compared with control group showed the significant different (p value< 0,05). There were correlations between intensity delusion and metacognitive ability (p value< 0,05). The recommendations of this research findings to conduit were to conduct metacognitive therapy regulary for schizophrenic client with delusion, and ensureit is practiced by a qualified nurse.