Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman suku bangsa, bahasa, budaya, bahasa dan agama, dimana pada masa lalu keberagaman ini menjadi perekat dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah dan juga menjadi dasar negara (Bhinneka Tunggal Ika) didalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.Namun saat ini, terutama pasca reformasi, dalam realitas kehidupan sehari-hari, keberagaman ini bukannya menjadi perekat diantara warga negara Indonesia didalam membangun negara dan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik,justru keberagaman ini menimbulkan benturan yang berujung kepada konflik, seperti misalnya konflik antar suku, etnis, dan konflik antar umat beragama,yang lambat laun dapat menimbulkan dampak terpecahnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta berdampak bagi Ketahanan Nasional. Konflik antar umat beragama yang terjadi banyak dipicu oleh perbedaan pandangan, konsep, dan juga masalah tempat ibadah, semakin tahun semakin mengalami peningkatan baik secara kuantitas maupun kualitas.Pada dasarnya setiap agama idealnya memiliki tempat dan ruang untuk melakukan ritual peribadahan, dimana wilayah transedental menjadi tujuan utama mengapa masing-masing agama memerlukan tempat ibadah sebagai sarana untuk menghubungkan spiritualis manusia dengan Tuhan, namun yang terjadi adalah ketika tempat ibadah menjadi urusan negara dan urusan publik, maka perlahan-lahan fenomena tempat ibadah menjadi hal yang sangat rentan dengan konflik antar umat beragama terutama ketika dilihat dari sudut pandang kelompok mayoritas dan minoritas.Dalam tesis ini, peneliti mencoba meneliti konflik antar umat beragama yang pernah terjadi dengan tema "Pengaruh Fanatisme Beragama Terhadap Kegiatan Kebebasan Beragama Dan Beribadah Sesuai Agama Dan Kepercayaan Yang Dianutnya, Dan Dampaknya Bagi Ketahanan Nasional" dengan Studi Kasus : Penolakan Keberadaan Tempat Ibadah Gereja HKBP di Perumahan Pondok Timur Indah Kota Bekasi dan Penolakan Pendirian Tempat Ibadah Gereja GKI di Taman Yasmin Kota Bogor.Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan memanfaatkan sumber data primer, sumber data sekunder, serta studi kepustakaan yang berkaitan dengan bahan penelitian. Republic of Indonesia is a country that has ethnic diversity, language, culture, language and religion, where in the past this diversity into the adhesive in freedom from the hands of the invaders and also the basis of the State (Bhinneka Tunggal Ika) in maintaining unity and the unity of the nation.But this time, especially after the Reformation, in the reality of everyday life, this diversity instead of being adhesive between the citizens of Indonesia in building the country and people of Indonesia towards the better, thus this diversity gives rise to conflicts which led to conflicts, such as conflicts between the tribes, the ethnic and religious conflicts, which can gradually cause the impact of splitting the unity and the unity of the nation and affects National Security.Thus this diversity gives rise to conflicts which led to conflicts, such as conflicts between the tribes, the ethnic and religious conflicts, which can gradually cause the impact of splitting the unity and the unity of the nation and affects National Security. Conflicts between believers which happen many triggered by differences of view, concept, and also the problem of places of worship, the more years the experience increased both in quantity and quality.Basically every religion should ideally have a place and space to perform the ritual of religious, where the main purpose of the transedental why each religion requires places of worship as a means to connect the man to the spiritualist God, yet what happens is when a place of worship become Affairs of State and public affairs, then slowly a phenomenon a place of worship is very vulnerable with conflicts between religious especially when viewed from the perspective of the majority and minority groups.In this thesis, the researchers tried to examine the religious conflicts that have occurred with the theme of " The Influence of Religious Fanaticism Against Freedom of Religion And Worship According To Religion And Beliefs Adhered, And The Impact of The National Security " with Case Studies: Denial of The Existence of a Place of Worship Church HKBP Pondok Timur Indah of Bekasi City And Rejection of The Establishment of Places of Worship, Church GKI Taman Yasmin of Bogor City.This research was conducted using qualitative research methods to take advantage of primary data source, secondary data sources, as well as studies related to library research materials. |