Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan iklim komunikasi dalam perubahan organisasidi Kementerian Komunikasi dan Informatika pasca pembubaran Departemen Penerangan.Berbagai perubahan yang terjadi secara tidak langsung mempengaruhi pembentukan iklimkomunikasi di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penelitian ini adalah penelitiankualitatif deskriptif dengan menggunakan metode penelitian berupa studi kasus. Kerangkapemikiran yang dipakai dalam penelitian ini antara lain komunikasi organisasi, iklimkomunikasi dan perubahan organisasi.Hasil temuan dalam penelitian ini antara lain, bentuk komunikasi antara atasan dan bawahanyang terjadi di Departemen Penerangan ditandai dengan karakteristik instruktif, hirarkis,otoriter, feodal, dan top down. Sedangkan di Kementerian Komunikasi dan Informatikakomunikasi ditandai dengan suasana egaliter, terbuka, dan tidak berjarak, serta adanyapemanfaatan teknologi seperti e-mail, e- office, dan media sosial dalam komunikasi atasandan bawahan; Gambaran iklim komunikasi yang tercipta di Departemen Peneranganmengarah pada iklim komunikasi defensif. Sedangkan di Kementerian Komunikasi danInformatika, iklim komunikasi yang terjadi mengarah pada iklim komunikasi suport ABSTRACT The research aims to describe communication climate in the organizational change especiallyin Ministry of Communication and Information Technology (MCIT) after DepartemenPenerangan’s era. Many of change that isn’t directly affect on the creation of communicationatmosphere in MCIT. This research is a qualitative descriptive research using case studyresearch method. The framework idea is used in the research such as communication,organization, communication atmosphere and organizational change.The finding result of the research such as, communication form between superiors andsubordinates that occurred in Departemen Penerangan is marked with instructivecharacteristic, hierarchies, authoritarian, feudal and top down; while in MCIT,communication is marked with egalitarian atmosphere, open communication without anygap, and communication using technology such as email, e-office and social media. Thedescription of communication atmosphere created in Departemen Penerangan aims todefensive communication, while in MCIT, the communication atmosphere aims to supportivecommunication. |