ABSTRAKKabupaten Karawang selama ini dikenal sebagai lumbung pangan Jawa Barat karena keberhasilannya dalam pembangunan bidang pertanian. Selain kemajuan di bidang pertanian, di Kabupaten Karawang juga mulai berkembang sektor industri dan lapangan usaha perdagangan dan jasa. Tetapi kemajuan tersebut bersifat paradoks dimana banyak penduduk Karawang yang justru bekerja di luar daerah Karawang terutama menjadi TKI ke Arab Saudi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa interelasi antara perubahan struktur dan kultur pertanian, perubahan struktur industri serta proses sosial di Kabupaten Karawang yang menyebabkan terjadinya migrasi internasional ke Arab Saudi. Tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis dengan studi kasus di Kampung Randumulya, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan studi dokumen.Hasil penelitian menunjukan bahwa telah terjadi perubahan struktur dan kultur di bidang pertanian dan industri serta proses sosial di Kabupaten Karawang. Perubahan struktur terkait dengan okupasi lahan oleh penduduk luar Karawang. Hal ini didorong oleh adanya perubahan pandangan terhadap nilai tanah, dimana kepemilikan tanah bersifat merata maka status sosial kemudian ditentukan oleh kepemilikan benda konsumtif seperti kendaraan bermotor dan rumah gedung. Perubahan struktur pertanian juga disebabkan adanya kebijakan pemerintah melalui Program Panca Usaha Tani yang merupakan bagian dari Revolusi Hijau. Akibatnya terjadi perubahan dalam pola pertanian yang semula banyak memanfaatkan tenaga manusia (man) menjadi tenaga mesin (machine). Hal ini kemudian berdampak kepada aspek kultural yaitu hancurnya kohesi sosial dan terdegradasinya budaya gotong-royong yang ada di masyarakat. Selain itu terdapat ceblokan yang tidak berkaitan dengan perubahan aspek struktural tetapi berlangsung secara bersamaan dan tidak diketahui asal mulanya. Terjadinya perubahan struktur industri dan ketenagakerjaan yaitu secara kuantitas jumlah industri terus meningkat, tetapi sayangnya pelung tersebut kurang bisa dimanfaatkan. Terdapat hambatan struktural yaitu mekanisme yang sulit untuk bekerja di industri serta rendahnya kualitas SDM dari penduduk asli Karawang sendiri. Selain itu juga terdapat hambatan kultural yaitu adanya sikap malas dan sikap terlalu memilih-milih pekerjaan menjadikan mereka sulit untuk bersaing dengan para ?urban? yang datang ke Karawang.Aspek struktur juga mencakup kebijakan pemerintah mengenai penempatan dan perlindungan TKI dimana pemerintah pemerintah pusat dan daerah tidak sinergis sehingga Pemda tidak memahami kewenangan terkait proses penempatan TKI di luar negeri. Akibatnya muncul peran dari para sponsor yang mereka sebenarnya berada di luar struktur formal untuk memanfaatkan situasi.Proses sosial terjadi dalam kaitannya dengan perubahan aspek stuktural dan kultural. Proses merupakan ruang baru yang tercipta ketika terjadi terjadi tekanan struktural dan kultural baik di sektor pertanian maupun industri. Hal ini memunculkan adanya ceruk (niche) jasa buruh ke luar negeri, karena pasar luar negeri terutama Arab Saudi sangat mudah untuk diakses dan dianggap sebagai katup pengaman (safety valve). Potensi pasar tenaga kerja ini kemudian berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh para sponsor yang bekerjasama dengan PPTKIS untuk mengirimkan TKI ke Arab Saudi. Proses menjadi semakin mudah karena para sponsor melakukan revolusi dan komodifikasi rekrutmen CTKI serta memanfaatkan modal sosial dalam bentuk trust. ABSTRACTKarawang regency is known as the rice barn of West Java because of its success in the development of agriculture sector. In addition to advances in agriculture, Karawang district also began to develop the industrial sector and the field of trade and services businesses. But the progress is paradoxical that many people who actually work outside of Karawang area mainly to become migrant workers to Saudi Arabia.The purpose of this study was to analyze the interrelation between changes in the structure and culture of agriculture, changes in the structure and culture of industrial and social processes in Karawang that cause international migration to Saudi Arabia. This thesis uses a qualitative approach with descriptive analytical method with a case study in the Randumulya village, district of Pedes. The data was collected through in-depth interviews and document research.The results showed that there have been changes in the structure and culture in agriculture and industry as well as the social processes in Karawang regency. Structural changes related to land occupation by residents outside Karawang. It is driven by change in the view of the value of land, where the land is spread evenly then social status is determined by ownership of consumer items such as motor vehicles and home building. Changes in farm structure also caused by government policy through Panca Usaha Tani programme, which is part of the Green Revolution. As a result there is a change in the pattern of the original farm are utilizing human labor (man) into mechanical power (machine).This situation then affects the cultural aspects that is breakdown of social cohesion and cultural degradation of mutual help in the community. In addition there found ceblokan whom unrelated to changes in structural aspects but take place simultaneously and unknown origin. Changes in industrial structure and employment that is the quantity of the industry continue to rise, but unfortunately the opportunity less can be used. There are structural barriers that mechanism is difficult to work in the industry and the low quality of human resources. There are also cultural barriers, namely the lazy attitude and demeanor too particular job makes them difficult to compete with the "urban" who came to Karawang.Aspects of the structure also includes government policy regarding the placement and protection of migrant workers which the central government and local governments are not synergistic so that local government does not understand the relevant authority in the placement of migrant workers abroad. As a result, the role of the sponsor appears that they actually are outside the formal structure to take advantage of the situation.Social processes occur in relation to changes in structural and cultural aspects. The process is a new space that is created when there is a structural and cultural pressures both in agriculture and industry. This raises the niche labor services abroad, as overseas markets especially Saudi Arabia is very easy to access and is considered as a safety valve. Potential labor market is then successfully put to good use by the sponsors in cooperation with PPTKIS for sending workers to Saudi Arabia. Process becomes easier because the links do revolution and commodification CTKI recruitment and utilize social capital in the form of trust. |