Penerimaan Korean Wave di tengah sentimen anti Korea masyarakat Jepang pada periode 2003-2012 = Penerimaan Korean Wave di tengah sentimen anti Korea masyarakat Jepang pada periode 2003-2012 / Tiara Putih Bastian
Tiara Putih Bastian;
Bantarto Bandoro, supervisor
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013)
|
ABSTRAK Fokus dari tesis ini adalah melihat penerimaanKorean wave di Jepang.Keberadaan Korean terlihat populer di Jepang sejak tahun 2003, di manamasyarakat Jepang masih memiliki sentimen anti-korea, karena adanya perbedaanpersepsi sejarah, konflik perebutan pulau di Laut Jepang serta adanya hierarkisosial antara masyarakat Jepang dan masyarakat Korea di Jepang. Penelitian inimenggunakan teknik kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwasebelumnya Jepang merupakan negara yang bersifat satu jalur dalam persebaranbudaya pop, karena Jepang menjadi negara yang sering mengekspor produkbudaya pop-nya namun tidak terlalu menerima masuknya budaya pop dari negaralainnya kecuali dari Amerika dan Inggris. Keberadaan Korean wave di Jepang inikemudian menjadi hal yang menimbulka pro dan kontra di masyarakat Jepang,ada sebagian masyarakat yang menerima dan ada masyarakat anti-Korea yangmelakukan gerakan anti-Korean wave. Dalam tulisan ini dilihat bahwapenerimaanKorean waveke Jepang ini dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaituadanya kepentingan Jepang dan Korea untuk memperbaiki hubungan keduanegara dan peran globalisasi sebagai ruang berkembangnya arus informasi budayapopuler, serta faktor internal, yaitu pemerintah Jepang yang tidak melarangmasuknya Korean wave dan peran media informasi Jepang dalam menyiarkanKorean wave di Jepang. ABSTRACT This research focuses to see the acceptance of Korean wave in Japan. Koreanwave in Japan seemed to be popular since 2003 where the Japan’s society stillhaving the issue with anti-Korea sentiment due to the difference point ofperspectives on history between Japan and Korea, dispute over islands in JapanSea and social hierarchy between native Japan and Korea resident in Japan. Thisresearch used qualitative method and the result of this study has found that at firstJapan was a country that solely exporting their pop culture productions and denythe import of foreign pop culture production, except America and British popcultures. Hence, The Korean wave in Japan opens up pro and controversy inJapanese society.Some part of the Japanese society welcomed and accepted theKorean wave whereas the anti-Korea society refused and made an anti-Koreanwave movement. In this research, the acceptance of Korean wave in Japan ishighlighted by two factors, external and internal; which the external are theinterests between Japan and Korea to repaired the relations between the countriesand the role of globalization as a place for the streaming of popular cultureinformations. The internal are the policy of Japan’s government not to ban theexistence of Korean wave in Japan and the role of Japans media information inbroadcasting and spreading the Korean wave in Japan. |
![]()
|
No. Panggil : | T35543 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 109 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T35543 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20349250 |