ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerjaterhadap perilaku inovatif pada karyawan di kantor pusat PT XY. Berdasarkanhasil identifikasi masalah organisasi, karyawan merasa kurang puas terhadap gaji,imbalan nonfinansial (apresiasi), atasan, kesempatan promosi, transparansiinformasi (komunikasi), dan sifat pekerjaan sehingga menghambat perilakuinovatif yang ditampilkan oleh karyawan. Hal ini perlu dibuktikan denganmengukur pengaruh kepuasan kerja terhadap perilaku inovatif. Alat ukur yangdigunakan dalam penelitian ini adalah Job Satisfaction Survey (Spector, 1997) danInnovative Work Behavior (Janssen, 2000) yang telah diadaptasi. Hasil penelitianpada 49 karyawan di kantor pusat PT XY menunjukkan terdapat pengaruh yangsignifikan kepuasan kerja terhadap perilaku inovatif pada karyawan kantor pusatdi PT XY (R2 = 0.388*, p < 0.05). Hasil perhitungan lebih lanjut menunjukanbahwa faset kepuasan terhadap sifat pekerjaan paling berpengaruh terhadapperilaku inovatif. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menetapkan intervensi yangtepat untuk menangani masalah organisasi ialah dengan memberikan pelatihanwork redesign pada atasan yang memiliki subordinat dengan tingkat kepuasanterhadap sifat pekerjaan yang rendah. Selanjutnya, peneliti melakukan ujiperbedaan pada skor kepuasan kerja (termasuk kepuasan terhadap sifat pekerjaan)dan skor perilaku inovatif saat sebelum dan setelah dilaksanakan intervensi. Ujiini dilakukan pada 6 orang subordinat yang atasannya telah mengikuti pelatihan.Hasilnya tidak terdapat perbedaan antara skor kepuasan kerja dan skor perilakuinovatif saat sebelum dan setelah diberikan intervensi. Namun demikian,ditemukan adanya perbedaan skor kepuasan terhadap sifat pekerjaan. ABSTRACT The study was conducted to find out the effect of increasing jobsatisfaction on innovative behavior to employee at Head Office PT XY. Based onresult of organizational assessment, employees feel unsatisfied to pay, rewards,supervision, promotion, communication, and nature of work so that it inhibitsemployees to perform innovative behavior. This hypothesis was verified bymeasuring the influence of job satisfaction on innovative behavior. Instrumenttools used in this study are Job Satisfaction Survey (Spector, 1997) and InnovativeWork Behavior (Janssen, 2000) that has been adapted. The result of study on 49employees indicated that there are significant effects of job satisfaction oninnovative behavior to employees at Head Office PT XY (R2 = 0.388*, p < 0.05).Further result showed that nature of work as one of job satisfaction facets is thebest facet giving influence to innovative behavior. Based on these result, theresearcher determined appropriate interventions to solve the problems byproviding work redesign training for supervisors who have subordinate with lowsatisfaction to nature of work. Then, the researcher conducted a comparison test inglobal job satisfaction (including nature of work) and innovative behavior scoresbefore and after the intervention. These tests are conducted to 6 employees whosesupervisor has already participated at training. The result indicated that there areno significant differences in global job satisfaction and innovative behavior scorebefore and after the intervention. But, there is a significant difference in nature ofwork score before and after the intervention. |