Hubungan kadar hormon leptin saliva dengan sudut gonial anak obesitas = Relationship of salivary leptin hormone concentrations with gonial angle in obese children / Andria Diarti
Andria Diarti;
Ike Siti Indiarti; Mochamad Fahlevi Rizal, supervisor
(Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013)
|
ABSTRAK Obesitas merupakan kondisi patologis akibat terjadinya penimbunan lemak yangberlebih dibandingkan dengan keadaan normal. Leptin (Ob) merupakan salah satuhormon yang dapat menggambarkan jumlah jaringan lemak di dalam tubuhsehingga dapat dijadikan sebagai indikator biologis untuk mengukur tingkatobesitas. Anak obesitas diketahui memiliki pertumbuhan tulang kraniofasial yanglebih cepat. Salah satu pengukuran pertumbuhan tulang kraniofasial dapatdilakukan dengan menghitung besar sudut gonial. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan antara kadar hormon leptin saliva dengan sudut gonialanak obesitas. Seluruh subyek dinilai kadar hormon leptin saliva menggunakanmetode ELISA dan penghitungan besar sudut gonial dilakukan dari interpretasifoto panoramik. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang negatif sangatlemah tidak bermakna antara kadar hormon leptin saliva dan sudut gonial (r= -0.02, p=0.490). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasiyang bermakna antara kadar hormon leptin saliva dan sudut gonial. ABSTRACT Obesity is a pathological condition resulting from the occurrence of excessbodyfat compared to normal circumstances. Leptin (Ob) is one of the hormonesthat could describe the amount of fatty tissue in the body so it could be used asbiological indicators to measure the degree of obesity. Obese children wereknown to have a faster craniofacial bone growth. The measurement of craniofacialbone growth could be conducted by calculating the gonial angle. This study aimedto investigate relationship of salivary leptin hormone concentrations with gonialangle in obese children. All subjects were assessed by ELISA method for thesalivary leptin hormone concentrations and measurement of the gonial angle byusing interpretation of a panoramic radiographs. An insignificant very weaknegative correlation was found between salivary leptin hormone concentrationsand gonial angle (r= -0.02, p=0.490). This study concluded that between salivaryleptin hormone concentrations and gonial angle has insignificant correlation. |
T35041-Andria Diarti.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T35041 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 36 pages : illustration ; 28 cm +appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T35041 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20349731 |