ABSTRAK Latar BelakangObstructive Sleep Apnea (OSA) merupakan faktor risiko stroke yang belum lamadiketahui dan salah satu metode skrining OSA adalah kuesioner STOP-Bang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi risiko OSA menggunakankuesioner STOP-Bang dan melihat hubungannya dengan faktor risiko stroke lain.MetodeStudi secara potong lintang. Sebanyak 202 subjek berusia ≥ 35 tahun non stroke,dari lima wilayah Jakarta bulan April hingga Juni 2013, diwawancara tentangkuesioner STOP-Bang dan faktor resiko vaskular lain, kemudian dianalisa.HasilSebanyak 100 subjek (49.5%) memiliki risiko tinggi OSA, dimana 70%diantaranya adalah pria dan risiko meningkat seiring dengan peningkatan usia.Item pertanyaan dengan nilai estimasi kemungkinan risiko paling tinggi adalahlingkar leher (p=0.000, OR 23.5; 95%CI 5.5-101.5), diikuti dengan berhentibernapas saat tidur (p=0.000, OR 22.9; 95%CI 6.8-77.4), mendengkur (p=0.000,OR 19.1; 95%CI 9.3-38.9), jenis kelamin (p=0.000, OR 5.9; 95%CI 3.2-10.8),kelelahan di siang hari (p=0.000, OR 4.3; 95%CI 2.4-7.7), usia (p=0.000, OR 4.1;95%CI 2.3-7.3) dan riwayat pengobatan tekanan darah (p=0.000, OR 3.9; 95%CI1.9-8). Item indeks massa tubuh tidak dapat dianalisa. Faktor-faktor risiko strokelain berhubungan dengan risiko tinggi OSA dengan kontribusi secara berturutandari yang paling tinggi adalah aritmia (p=0.000, OR 9.5; 95%CI 2.1-42.6),diabetes melitus (p=0.000, OR 4.5; 95%CI 1.9-11), merokok (p=0.000, OR 3.7;95%CI 1.9-6.9), hipertensi (p=0.000, OR 3.6; 95%CI 2-6.5), obesitas sentral(p=0.002, OR 2.6; 95%CI 1.4-4.7), dan dislipidemia (p=0.046, OR 2.1; 95%CI 1-4.1).KesimpulanSemua item pertanyaan kuesioner, kecuali indeks massa tubuh, menunjukkanperbedaan yang bermakna antara risiko tinggi dan risiko rendah OSA. Faktorrisiko stroke lain yang memiliki estimasi risiko OSA dari yang paling tinggiadalah aritmia, diikuti dengan diabetes melitus, merokok, hipertensi, obesitassentral, dan dislipidemia ABSTRACT BackgroundObstructive Sleep Apnea (OSA) is one of the recent stroke risk factor to bediscovered. One screening method is the STOP-Bang questionnaire. The purposeof this study is to know the prevalence of high risk OSA using the STOP-Bangquestionnaire and analyze its correlation to other stroke risk factors.MethodsAs much as 202 subjects age ≥ 35 years old who never had a stroke, wereanalysed cross sectionally, from five regions of Jakarta, between April 2013 untilJune 2013. Each subject was interviewed using the STOP-Bang questionnaire,and other stroke risk factors, and then analysedResultsAs much as 100 subjects (49.5%) had high risk OSA, whereas 70% of them weremale and the risk of developing OSA increases with age. Questionnaire’s itemwith the highest odds ratio were neck circumference (p=0.000, OR 23.5; 95%CI5.5-101.5), followed by observed of not breathing(p=0.000, OR 22.9; 95%CI 6.8-77.4), snoring (p=0.000, OR 19.1; 95%CI 9.3-38.9), sex (p=0.000, OR 5.9;95%CI 3.2-10.8), daytime sleepiness (p=0.000, OR 4.3; 95%CI 2.4-7.7), age(p=0.000, OR 4.1; 95%CI 2.3-7.3) and history of hypertensive treatment(p=0.000, OR 3.9; 95%CI 1.9-8). Body mass index could not be analysed. Otherstroke risk factors that correlate with high risk OSA from the greatest likelihoodwere arrhytmia (p=0.000, OR 9.5; 95%CI 2.1-42.6), diabetes melitus (p=0.000,OR 4.5; 95%CI 1.9-11), smoking (p=0.000, OR 3.7; 95%CI 1.9-6.9),hypertension (p=0.000, OR 3.6; 95%CI 2-6.5), central obesity (p=0.002, OR 2.6;95%CI 1.4-4.7), and dyslipidemia (p=0.046, OR 2.1; 95%CI 1-4.1).ConclusionsAll of the questionnaire items, except body mass index, revealed significantdifference between high risk and low risk OSA. Other stroke risk factors from thegreatest likelihood to coincide with high risk OSA were arrhtmia, diabetesmellitus, smoking, hypertension, central obesity, and dyslipidemia |